Biografi Habib Sholeh bin Ahmad Al-Aydrus

 
Biografi Habib Sholeh bin Ahmad Al-Aydrus
Sumber Gambar: Istimewa, Ilustrasi: laduni.ID

Daftar Isi Biografi Habib Sholeh bin Ahmad Al-Aydrus

  1. Kelahiran
  2. Pendidikan
  3. Memantapkan Berdakwah
  4. Karya
  5. Chart Silsilah Sanad
  6. Referensi

Kelahiran

Beliau adalah Ad-Da'i ilallah Al-Ustadz Al-Habib Sholeh bin Ahmad bin Salim Al-Aydrus, salah seorang ulama kharismatik yang disegani di Malang. Habib Sholeh lahir di Malang pada 21 Juli 1953.

Pendidikan

Pendidikan dasar Habib Sholeh diperoleh di Madrasah Ibtidaiyah At-Taraqqie, Malang, yang pada saat itu dikelola oleh pamannya sendiri, Al-Ustadz Al-Habib Alwi bin Salim Al-Aydrus.

Selesai dari Madrasah Ibtidaiyyah, Habib Sholeh melanjutkan pendidikan Tsanawiyah di Ponpes Darul Hadits Al-Faqihiyyah Malang. Di pondok pesantren ini, beliau belajar dasar-dasar ilmu hadis langsung dari Al-Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfaqih yang di kemudian hari menjadi mertuanya.

Selepas dari Pondok Pesantren Darul Hadits Al-Faqihiyyah, sekitar tahun 1977, Al-Habib Sholeh Bin Ahmad Al-Aydrus mendapat tawaran beasiswa dari negeri Yordania dan Libya. Namun putra dari Al-Habib Ahmad Bin Salim Al Aydrus ini tidak menerima tawaran beasiswa tersebut. Beliau justru memutuskan berangkat ke Makkah Al-Mukarramah untuk berguru kepada As-Sayyid Muhammad Bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani. Ihwal dipilihnya Makkah sebagai tempat tholabul 'ilmi (menuntut ilmu) tidak terlepas dari isyarah dari Habib Sholeh Bin Muhsin Al Hamid (Tanggul) yang menyuruh Habib Sholeh bin Ahmad pergi ke Makkah Al-Mukarromah.

"Tuntutlah ilmu ke Habibmu di Madinah Al-Munawarrah," kata Al-Habib Sholeh Bin Muhsin Al-Hamid kepada Habin Sholeh bin Ahmad yang masih ada ikatan keluarga.

Sehari setelah mendapat isyarah dari Al-Habib Sholeh Bin Muhsin Al-Hamid, beliau diberitahu pamannya bahwa dirinya sudah ditunggu oleh Abuya Al-Maliki di Makkah. Akhirnya berangkatlah Al-Habib Sholeh meninggalkan Indonesia untuk berguru kepada Al-Imam As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki.

Begitu sampai di Makkah Al-Habib Sholeh sangat senang karena bisa bertemu dengan Abuya As-Sayyid Muhammad Al-Maliki, salah satu ulama Ahlussunnah yang sangat dihormati. Saat bertemu gurunya itu, Abuya Al-Maliki berkata kepada Habib Sholeh, "Aku melihat pada diri kamu ada pancaran cahaya ilmu." Ungkapan Abuya Al-Maliki ini merupakan isyarah bahwa Habib Sholeh dianggap mampu menerima ilmu yang akan diberikan oleh Abuya Al-Maliki sekaligus menjadi penyeru umat di kemudian hari. Sebab ada riwayat yang menyebutkan bahwa Abuya Al-Maliki memiliki kemampuan membaca seseorang.

Abuya Al-Maliki hanya menerima murid baru berdasarkan isyarah yang diperoleh. Karena tinggal di kediaman Abuya Al-Maliki cukup lama, Al-Habib Sholeh faham betul kepribadian agung Abuya Al-Maliki. Bagi Habib Sholeh, Abuya Al-Maliki adalah guru yang sangat arif. Meskipun Abuya Al-Maliki bermadzhab Maliki, kenyataannya Abuya Al-Maliki juga berfaham Madzhab Syafi’i. Artinya, Abuya Al-Maliki sangat toleran dengan perbedaan. Selain itu, kalau ada murid yang baru datang ke Makkah, Abuya Al-Maliki pasti mengajaknya ke makam Rasulullah di Masjid An-Nabawi. Juga diajak ke Uhud sekaligus ditunjukkan tempat-tempat di mana Nabi duduk, dan di mana Nabi berdiri. Dengan metode ini, murid pun langsung paham.

Selama 5 tahun dalam gemblengan Abuya Al-Maliki, Habib Sholeh sudah mengkhatamkan kurang lebih 100 kitab. Rupanya 5 tahun belajar di Abuya Al-Maliki masih dianggap kurang oleh Al-Habib Sholeh. Akhirnya, beliau menambah lagi masa belajarnya meski beberapa sahabatnya ada yang sudah kembali ke tanah air untuk berdakwah.

Setelah menempuh pendidikan di Ribath Al-Maliki, Makkkah selama sepuluh tahun, kemudian Habib Sholeh memantapkan langkah dakwah yang akan dimulainya. Beliau pulang ke Indonesia tahun 1988.

Memantapkan Berdakwah

Kemudian Habib Sholeh menikah dengan putri Al-Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfaqih. Habib Sholeh kemudian mengabdikan ilmunya, mengajar di Pondok Pesantren Darul Hadits Al-Faqihiyyah. Beliau diwasiati oleh Abuya Al-Maliki untuk menjadi penerus dakwah Rasulullah. "Kuunuu waratsatan nabi shallallahu 'alaihi wasallam," pesan Abuya Al-Maliki. Karena itu tidak heran jika pola pengajaran dari sang guru diamalkan betul oleh Al-Habib Sholeh melalui model pengajaran yang simpel tapi tepat sasaran.

Selain menjadi pengajar di Pondok Pesantren Darul Hadits Malang, beliau juga membuka majelis taklim di rumahnya, Jln. Bareng Kartini Gg. 1 No. 2, Malang yang bernama "Majlis Taklim wad Dakwah Lil Ustadz Al Habib Sholeh bin Ahmad Al-Aydrus".

Aktivitas Habib Sholeh memang banyak dicurahkan untuk mengajar. Pada bulan-bulan tertentu, beliau juga menyempatkan diri untuk berdakwah di berbagai daerah, baik di nusantara maupun di luar negeri seperti di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Adapun materi yang disampaikan dalam tiap taklimnya, Al-Habib Sholeh Al-Aydrus merujuk kitab-kitab ulama salaf, seperti dalam bab fiqih Minhajut-Thalibin karya Imam Nawawi, Al-Muhadzdzab karya Imam Asy-Syirazi, Minhajul Qawim karya Imam Ibnu Hajar Al Haitami, dan Kitab Jam'ul Jawami’ karya Imam As-Subki untuk ushul fiqihnya. Sedang kitab hadis yang beliau ajarkan adalah Shahih Al-Bukhari, Al-Adzkar An-Nawawiyah. Sedangkan kitab yang diajarkan dalam bidang tauhid, beliau mengajarkan Kitab Jauhar At-Tauhid. Adapun untuk ilmu tasawwuf, kitab yang beliau ajarkan adalah Kitab Ihya' Ulumiddin, Kitab Bidayatul Hidayah, keduanya adalah karya Imam Al-Ghazali, Kitab Ar-Risalatul Qusyairiyyah karya Imam Al -Qusyairi, Kitab An-Nashoih Ad-Diniyyah dan beberapa kitab karya Al-Imam Al-Habib Abdullah Al-Haddad.

Karya

Pesan Abuya Al-Maliki agar menjadi penerus nabi telah terbukti. Habib Sholeh telah menjadi tumpuan umat dalam masalah agama dan dakwah. Selain berdakwah melalui majelis taklim, Habib Sholeh juga telah mengarang beberapa kitab yang dijadikan acuan dalam mengajar di banyak pondok pesantren. Lebih dari itu beberapa kitab karangan beliau juga dijadikan rujukan dalam belajar-mengajar di beberapa negara seperti Makkah, Madinah, Mesir dan Yaman.

Berikut ini di antara kitab-kitab yang disusunan Al-Habib Sholeh bin Ahmad Al-Aydrus:

Dalam Bab Hadits:

  1. Lafthul Intibahat Fiima Hadzaral Ulama Minat Ta'lifaat
  2. Tuhfatul Akhyaar Fii takhriji maa fii an Nashaih Minal Akhbar
  3. Faidhul 'Allam Fii syarhi Arba’in Haditsan fis Salaam
  4. Syarh At-Targhiib Wat Tarhiib (dua juz)

Dalam Bab Fiqih:

  1. As-Syaafiyah Fii Istilaahatil Fuqoha As-Syafi'iyyah (dua juz),
  2. Is'aaful Muhtaj Fii Syarhil Qiilaat Al-Murojjahah fil Minhaaj
  3. Irsyadul Haair ilaa Ad'iyah wa Aadabil Hajji Wal Musaafir Waz Zaair (Buku Panduan Adab dan Doa untuk Haji, Umrah dan Musafir)

Bab Tasawwuf:

  1. Al-Mawaahibul Jaliyyah Fii Mukaatabaati Ahli Maqamatil Aliyyah
  2. An-Nashrul Faaih Fii Tartiibil Fawaatih

Bab Tsaqofah Islamiyyah:

  1. Al-Faidhul Ilmiyyah wal Fakahaatul Adabiyyah
  2. I'laamul Bararah bi Mabadi’ Al-‘Asyarah
  3. Fakkul Mughlaqat fii Bayanil Muradaat min Alqaab wa Asmaail Kutub Al-Muthlaqat

Bab Tarikh:

  1. Minhaatul Ilaahil Ghaniy fii Ba'dhi Manaaqibi Al-Imam Alawy bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani
  2. Lawaami'un Nur As-Sani fii Tarjamah Syaikhina Al-Imam Muhammad bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani
  3. Ghayatul Amani fi Ba'dhi Manaqibi Al-Habib Al-Imam As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani

Bab Sastra:

  1. Al-Lughotul Arobiyyah Lughotul Qur'an
  2. Al-Injaaz Fii Amtsalat Ahli Hijaaz
  3. Nailul Arab bi Muqaddimatil Khutab

Bab Nahwu:

Al-Ghaz An-Nahwiyyah

5. Chart Silsilah Sanad

Berikut chart silsilah sanad guru Habib Sholeh bin Ahmad Al-Aydrus dapat dilihat di sini.

6. Referensi

Diolah dan dikembangkan dari situs resmi www.madinatulilmi.com dan sumber pendukung lainnya.


Artikel ini sebelumnya diedit pada tanggal 24 Agustus 2022, dan kembali diedit dengan penyelarasan bahasa tanggal 21 Juli 2023.

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya