Ziarah di Makam Syiech Armia Kurdi, Muasis Pesantren At-Tauhidiyyah Cikura Tegal

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah di Makam Syiech Armia Kurdi, Muasis Pesantren At-Tauhidiyyah Cikura Tegal

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - Syech Armia adalah ulama dan golongan waliyulloh yang selalu mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan li i’la likalimatillah (menegakkan Agama Allah). Perjuangan Kiai Armia dalam penyebaran Islam tidak diragukan lagi. Selain mendirikan masjid di Desa Cikura sebagai pusat peribadatan dan pengembangan keilmuan, beliau juga mendatangi pelosok-pelosok kampung untuk mengajarkan ilmu agama. Dengan berjalan kaki beliau masuk keluar hutan demi membina umat Islam di wilayah Tegal dan Pemalang bagian selatan. Terbukti sampai saat ini di banyak desa yang terhitung tidak dekat dengan Cikura masih mengakui bahwa penghidup Islam disana adalah Kiai Armia.

Profil

Syech Armia merupakan putra bungsu dari Kiai Kurdi. Kakek beliau dikenal dengan nama Mbah Suraprana, tokoh yang dikenal kewaskitaannya. Sebelum beliau lahir, kakeknya sudah pernah mengatakan kalau putra bungsu dari Kiai Kurdi ini kelak akan menjadi seorang tokoh besar dalam hal keilmuan dan kewalian.

Kiai Armia lahir di Cikura, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, dusun kecil yang berada di tengah hutan pegunungan lereng gunung Slamet sekitar tahun 1830-an. Tidak lama setelah kelahirannya, ayahnya, Kiai Kurdi meninggal dunia.Ada cerita bahwa semasa kecil Kiai Armia tinggal bersama paman dan bibinya.Suatu hari di kala sedang mencari rumput dan kayu bakar di tengah hutan, beliau mendengar suara lantunan ayat Al-Qur'an. Setelah didekati ternyata suara itu berasal dari seorang laki-laki yang sedang duduk di atas batu. Dengan tenang beliau lama terdiam menikmati keindahan lantunan ayat-ayat suci itu.

Menurut salah satu riwayat, tempat pertama yang beliau singgahi adalah Kesuben, Lebaksiu, Kabupaten Tegal. Setelah itu Sumpyuh, Banyumas dan berlanjut ke Tegal Gubug, Cirebon dan Lemah Duwur, Kabupaten Tegal. Di dua tempat terakhir beliau menimba ilmu kepada sosok ulama bernama Kiai Anwar.

Kiai Armia kembali ke kampung halaman setelah pencarian ilmu ketika usianya mencapai 60- an tahun. Sekembalinya ke Cikura beliau menikah dengan Nyai Aliyah.Kiai Armia mendirikan masjid di Desa Cikura sebagai pusat peribadatan dan pengembangan keilmuan. Putra dan putri beliau adalah: yakni Kiai Said, Kiai Abdul Khaliq, Kiai Sanadi, Nyai Aminah, dan Kiai Rois.

Guru Syech Armia:
Kiai Anwar

Lokasi Makam

Makam beliau berlokasi di desa Cikura, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal

Haul

Haul Syech Armia diperingati pada bulan Muharram di pesantren At-Tauhidiyyah, Cikura, Bojong, Tegal. Haul diadakan dua hari dengan berbagai acara seperti: Hari pertama Pembacaan Ratb, Khatmil Qur'an, Rauhah. Hari kedua: Pembacaan Dalail Khairot, Pembacaan Maulid, Ziarah di Makam, Pengajian Umum.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam Syech Armia banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Tegal saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di Komplek pemakaman pesantrenAt-Tauhidiyyah Cikura, Tegal.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam Syech Armia maka akan dibuka hati dan pikiran dalam mencari ilmu baik ilmu agama, ilmu bathiniah, maupun ilmu duniawi, dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak yang sholeh dan sholehah, dimudahkan dalam mencari rezeki.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Tegal di antaranya:
Latopia atau Pia, Kacang Bogares, Tahu Aci, Manisan Cerme, Keripik Tahu, GuCheez, Pilus Kletuk.