Menjelang Haul Al Habib Munzir Al Muzawa ke-5 Tahun 2018

 
Menjelang Haul Al Habib Munzir Al Muzawa ke-5 Tahun 2018

MENJELANG HAUL AL HABIB MUNZIR AL MUSAWA KE-5 Tahun 2018

Al Habib Munzir Bin Fuad Almusawa:
"HIDUPKU INI AKU PERSEMBAHKAN UNTUK ALLAH SWT, RASULULLAH SAW DAN HABIB UMAR BIN HAFIDZ".

Pada tahun 2012. Habib Mundzir pernah Silaturahmi kerumah Syaikhina Maimun Zubair untuk mengundang Beliau hadir di Maulid Akbar Majelis Rasulullah Saw. 

Mbah Mun menerima surat itu dengan Tadhim, menciuminya seraya berkata: 
HADHIHI MIN ROSULILLAH....!!!!
HADHIHI MIN ROSULILLAH....!!!!
(Ini Undangan dari Rasulullah).

Ketika pamit pulang, Habib Mundzir Mencium Tangan Mbah Mun dan Berjalan mundur...Pelan dan perlahan...Tak mau memunggungi Mbah Kyai Maimun sebagai bentuk Adab kepada seorang Ulama. 

Hal yang sama juga pernah dilakukan Habib Mundzir ketika Sowan ke Kh.Abdullah Faqih Langitan dan Kh.Idris Lirboyo. 

Habib Mundzir pernah menceritakan sekelumit pengalaman Dakwahnya kepada para Pelajar Darul Musthafa di Tarim :

"Saya pernah memasuki sebuah Masjid dan ketika itu saya bertemu dengan seorang Pria, usianya sekitar 40 tahun, saya duduk disampingnya dan saya ciumi Tangannya".

"Saya memang selalu mencium Tangan orang yang lebih tua dari saya. Entah dia orang Alim atau tidak...Tapi entah kenapa dia malah menangis...Saya kebingungan dan tangisannya semakin menjadi".

"Kenapa Bapak menangis?", tanya saya.

"Saya ini orang jahat Bib...Setiap hari saya selalu mencuri uang dari kotak Amal di Masjid ini, tapi Habib malah menciumi Tangan saya...Saya benar-benar terpukul! Saya berjanji akan bertaubat di Tangan Habib", jawabnya.

Ada kisah lain lagi tentang Habib Mundzir...Dan yang paling mengagumkan dari akhlak Habib Mundzir adalah Akhlak "Super nya kepada Sang Guru ; Habib Umar Bin Hafidz". 

"Tak heran jika Beliau pernah berkata bahwa "Hidupku ini aku Persembahkan untuk Allah Swt, Rasulullah Saw dan Habib Umar Bin Hafidz". 

"Setelah menjadi seorang Ulama dengan jutaan Jama'ah...Ketika Habib Mundzir mendapat telepon dari Habib Umar, Habib Mundzir akan turun dari atas kursinya lalu Duduk Bersimpuh diatas Lantai...Seakan-akan sang Guru memang sedang Berbicara di Hadapannya".

Selama Berguru kepada Habib Umar bin Hafidz, setiap Subuh Beliau selalu berdiri didepan rumah Habib Umar hanya untuk menunggunya keluar, lantas berjalan dibelakangnya menuju Musholla.

Sampai suatu hari, setelah Shalat Dhuha, Habib Umar melihat Habib Mundzir duduk mematung di belakangnya...Lalu Habib Umar berkata :
"Mintalah apa yang kau mau?".

"Aku tidak ingin apa-apa Guru...Aku hanya mengharapkan Ridhomu". Jawab Habib Mundzir.

Habib Umar lalu mengangkat Tangannya ke atas Langit dan menengadahkannya...Lantas tersenyum.

Bagi orang yang pernah belajar di Tarim, Habib Mundzir bukan hanya seorang "Kakak" seperguruan, tapi Beliau adalah inspirasi bagi yang lain dalam banyak hal. Dalam berakhlak Karimah, berbagi kebaikan, kuatnya Cinta dan totalitas Pengabdian kepada seorang Guru dan masih banyak hal lainnya.

"Allah Yarhamak Ya Habiib...Kami yakin Engkau sekarang sedang berbahagia disana...Tersenyum indah bersama Datukmu ; Rasulullah Saw dan Kekasih-Kekasih Allah lainnya...