Konsultasi Psikologi: Solusi Melupakan Trauma Pola Pengasuhan Orang Tua yang Kurang Baik

 
Konsultasi Psikologi: Solusi Melupakan Trauma Pola Pengasuhan Orang Tua yang Kurang Baik

Assalamu'alaikum wr. wb.

Perkenalkan, saya M. N., perempuan berumur 21 tahun. Saya biasa dipanggil M. Sekarang saya kuliah di universitas swasta di Jakarta.  Alhamdulillah saya ikut organisasi kampus juga dan kuliah saya lancar.  Mau minta sarannya, Pak. Sejak kecil, saya merasa tidak mendapatkan perhatian dari kedua orang tua saya sampai sekarang. Pas SD saya bahkan tidak dibelikan buku-buku unyuk sekolah.

Orang tua saya tidak pernah menanyakan kepada saya tentang sekolah saya. Saya Seperti dibiarkan begitu saja.  Selain itu, orang tua juga sering bertengkar dan mengabaikan kebutuhan anak-anaknya. Akibatnya saat ini saya punya rasa marah yang terpendam dan tidak bisa memaafkan kedua orang tua saya. Saya juga jadi ngerasa mudah marah, mudah tersinggung, cemas dan takut gagal. Mohon saran dan masukkannya, Pak. Saya harus bagaimana?
Terima kasih, Pak...

Wassalamu’alaikum wr. wb.
M. N.

Jawaban:

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Saudari M, yang baik... Terima kasih sudah bersedia berbagi kisah dengan kami.  Alhamdulillah, walau Anda bercerita bahwa memiliki latar belakang pengasuhan orang tua yang kurang baik seperti itu, namun saya mengapresiasi karena Anda tetap bisa mengarahkan diri Anda untuk terus maju dan menjaga tetap dalam jalan yang baik dan benar. Anda tidak hanya bisa kuliah dengan baik, Anda bahkan aktif di oganisasi kampus. Ini satu prestasi sendiri, karena tidak semua mahasiswa bisa aktif berorganisasi sekaligus kuliah.  Anda yang memiliki permasalahan seperti itu juga tidak  terjebak pada pergaulan negatif. Hal ini menunjukkan ada banyak potensi positif dalam diri Anda dan ini menjadi modal yang baik bagi Anda untuk menghadapi situasi ini.

Terkait dengan adanya rasa marah yang terpendam, ini memang mesti diselesaikan. Karena suatu perasaan yang dipendam, secara psikologis bisa berakibat kurang baik bagi kondisi psikis bahkan fisik seseorang.  Ada beberapa hal yang mungkin bisa Anda lakukan, yang intinya Anda bisa memaafkan kedua orang tua Anda.  Langkah awal yang bisa dilakukan adalah tenangkan diri Anda, lalu hadirkan orang tua Anda dalam imajinasi.  Tatap baik-baik wajah mereka, ingatlah semua hal baik yang mereka berikan kepada Anda dan yang pernah mereka lakukan bersama Anda, rasakan tiap emosi yang menyertai ingatan Anda.  Ingatlah sebanyak-banyaknya hal positif orang tua Anda.  Lakukan itu berulang-ulang, hingga lama-lama akan muncul perasaan positif dalam diri Anda. Proses ini tidak perlu Anda batasi waktunya, Anda lakukan saja sampai Anda merasa cukup.

Jika sudah, selanjutnya adalah Anda maafkan kedua orang tua Anda atas segala perlakuan mereka yang Anda anggap negatif. Saat Anda menjalani proses ini, nanti akan muncul bayangan orang tua Anda beserta pengalaman-pengalaman masa lalu. Anda nikmati saja proses ini, jika Anda mau menangis, menangislah dan jangan ditahan.  Kembali, lakukan berulang-ulang. Anda bilang kepada diri Anda sendiri bahwa Anda sudah memaafkan orang tua Anda. "Saya sudah memaafkan ayah dan ibu saya..", demikian Anda ulang-ulangi.  Lakukan itu hingga merasa lega dan tidak muncul perasaan marah lagi ketika Anda membayangkan orang tua Anda.

Langkah berikutnya, Anda kembali bayangkan wajah orang tua Anda. Kali ini Anda coba katakan hal positif ke ayah dan ibu Anda. Misalnya, "Saya sayang ayah.. Saya sayang ibu..", atau "Saya cinta ayah.. Saya cinta ibu..". Proses ini juga lakukan berulang-ulang, hingga di dada Anda sekarang penuh dengan rasa cinta dan sayang kepada orang tua Anda. Tidak lagi ada rasa benci dalan hati Anda.

Jika Anda sudah merasa benar-benar tidak marah kepada kedua orang tua Anda, cobalah temui orang tua Anda. Perlakukanlah mereka dengan baik dan penuh perasaan positif. Anda tidak perlu untuk mengucapkan rasa sayang dan cinta Anda secara eksplisit.  Kalau Anda sanggup, itu lebih baik. Tapi kalau tidakpun, itu tidak jadi masalah.  Cobalah lakukan itu sedikit demi sedikit dan perhatikan bagaimana reaksi orang tua Anda..

Dengan proses yang terus menerus dan berulang, mudah-mudahan Anda bisa betul-betul memaafkan kedua orang tua Anda. Mungki

Dengan proses yang terus menerus dan berulang, mudah-mudahan Anda bisa betul-betul memaafkan kedua orang tua Anda. Mungkin itu yang bisa saya jelaskan Mba.. Mudah-mudahan keadaannya bisa menjadi lebih baik..

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam hormat
DR. Muhammad Fakhrurrozi