Jokowi: Dana Kelurahan Merupakan Komitmen Pemerintah untuk Masyarakat 

 
Jokowi: Dana Kelurahan Merupakan Komitmen Pemerintah untuk Masyarakat 

LADUNI.ID,JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan jika dana kelurahan yang rencananya akan dikucurkan mulai tahun depan adalah 
untuk rakyat yang berada di perkotaan. Gunanya menurut Jokowi adalah untuk memperbaiki jalan di kampung, memperbaiki selokan yang ada di kampung-kampung di kelurahan.

“Inikan semuanya komitmen pemerintah untuk masyarakat, untuk rakyat bukan untuk siapa-siapa,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada penyerahan 5.000 sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat, di Lapangan Bola Ahmad Yani, Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (23/10) sore.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Jalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Selama ini, Jokowi menjelaskan, pemerintah hanya memberikan Dana Desa di kabupaten-kabupaten. Kalau Dana Kelurahan itu untuk kota karena ada hampir 100 kota yang ada di Indonesia. Oleh sebab itu, bukan hanya di desa saja yang perlu Dana Desa, tapi kelurahan juga diperlukan untuk memperbaiki selokan, untuk memperbaiki jalan di kampung-kampung. 

Kerena itu Jokowi mengingatkan, masalah Dana Kelurahan itu agar jangan dihubung-hubungkan dengan politik. 

“Sedikit-dikit dihubungkan dengan politik, enggak rampung-rampung kita ini,” ujarnya.

Padahal menurut Jokowi, kehidupan ini tidak hanya politik saja, karena ada sosial, ada ekonomi, dan ada budaya, semuanya ada. Sehingga dia mempertanyakan jika dana kelurahan dihubungkan dengan politk. 

“Kenapa setiap hal tadi dihubungkan dengan politik? Itulah kepandaian para politikus mempengaruhi masyarakat, hati-hati saya titip ini hati-hati, hati-hati, hati-hati,” tutur Presiden Jokowi.

Menurut Jokowi banyak politikus yang baik-baik. Kendati demikian ada juga banyak sekali politikus yang sontoloyo. 
Karena itu, Jokowi mengajak masyarakat untuk menyaring, memfilter  mana yang  benar mana yang enggak bener, mana yang betul mana yang tidak betul.

“Masyarakat sekarang saya lihat sudah semakin pintar, semakin matang dalam berpolitik sehingga jangan sampai kita ini dibawa, dipengaruhi oleh politikus-politikus yang hanya untuk kepentingan sesaat mengorbankan persatuan, persaudaraan, dan kerukunan kita,” ucap Presiden Jokowi.