Sumpah Pemuda Menjadi Spirit bagi Guru Membentuk Siswa Yang Mencintai Bangsanya Sendiri

 
Sumpah Pemuda Menjadi Spirit bagi Guru Membentuk Siswa Yang Mencintai Bangsanya Sendiri

BANDUNG | LA- Peran guru menjadi sangat sentral dalam pembentukan karakter siswa sebagai generasi penerus bangsa. Guru diharapkan bukan hanya transfer ilmu tetapi guru harus bisa membentuk peserta didik yang cinta pada bangsanya sendiri.

Hal tersebut disampaikan H Saepuloh Ketua Pergunu Jawa Barat di Kantor PWNU Jawa Barat Jl Terusan Galunggung No 9 Bandung (28/10/2018)

Lebaih Lanjut Saepuloh berharap pada momen hari sumpah pemuda harus menjadi spirit bagi guru untuk senantiasa memupuk nilai persatuan dan kesatuan bagi siswa, agar lebih menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi nilai persaudaraan sebangsa (ukhuwah wathoniyyah).

"Beban guru sangat berat saat ini, orang sudah tidak menghargai perbedaan dan tidak menjunjung tinggi nilai ukhuwah wathoniyyah. Virus ini jangan sampai menular kepada siswa karena ini bisa menjadi bahaya bagi masa depan bangsa kita" tutur Saepuloh

Selain itu, H Saepuloh berharap agar semua lembaga pendidikan, baik sekolah maupun pesantren bahkan perguruan tinggi sekalipun harus menjadi wadah untuk mencetak generasi muda yang bukan hanya mencintai agamanya tetapi harus juga mencintai bangsanya.

"Kecintaan pada agama dan bangsa harus menjadi satu kesatuan, kalau hanya mencintai agama maka akan mudah bangsa ini diadu domba dengan dalih agama. Kalau bangsa ini tidak aman maka kita tidak bisa menjalankan agamanya kita dengan tenang" tutur Saepuloh

Oleh karena itu, guru harus memberikan penjelasan dan menjadi bagian dari penyelesaian masalah intoleransi yang menjadi biang munculnya radikalisme dengan dalih agama, agar siswa masyarakat tidak mudah diprovokasi dengan dalih agama.

"Sejati kalau orang sudah menjalankan agamanya, maka seharusnya orang-orang yang ada disekitarnya merasa tenang dan tidak ketakutan. Jangan dengan dalil menjalankan agamanya justru memprovokasi orang untuk berbuat anarkis apalagi makar pada negara" tutur Saepuloh [SP/MH]