Wanita Yang Tak Bisa Merasakan Nikmatnya Iman

 
Wanita Yang Tak Bisa Merasakan Nikmatnya Iman
Sumber Gambar: Editing: @Tim Laduni.id

LADUNI.ID, Jakarta – Banyak wanita yang tidak lulus ujian ini. Ujian apa itu? Untuk selalu bersyukur pada suami, untuk selalu berterima kasih kepada suami. Ketidak lulusan ini membuat wanita masuk neraka, padahal mungkin mereka adalah wanita-wanita yang berilmu.

Mereka mungkin tahu bahwa suami adalah pemimpin yang harus dihormati. Suami adalah imam yang harus ditaati perintahnya. Namun beratnya ujian ini, membuat wanita mudah sekali melupakan kebaikan suami. Semoga Allah SWT menjaga para wanita sehingga mereka mudah diatur dengan hukum Allah SWT.

Penyebab Tidak Bersyukurnya Wanita

Faktor ini hasil pengamatan saja.

1.Kekayaan

Wanita yang dikaruniai harta lebih banyak daripada suaminya, kalau tidak hati-hati, akan tergelincir ke arah merendahkan suami. Bila ditambah ujian gila dunia, maka wanita seperti ini akan semakin membenci suami yang tidak lebih kaya darinya. Ia akan menjadikan suaminya seperti pembantunya. Akan mudah baginya membentak suaminya. Mudah juga baginya memamerkan hartanya dihadapan suami dan anak-anaknya. Hatinya bagai mati dan tidak ada rasa kasihan kepada suami.

2.Kecantikan

Wanita cantik dan sangat menyadari kecantikannya dan senang memamerkan kecantikan dan senang dipuji karena kecantikannya mudah juga  tidak lulus ujian ini. Bila suaminya tidak bisa memenuhi kebutuhannya untuk menjaga kecantikan, ia akan marah pada suami. Ia akan mengatakan betapa tidak bergunanya suaminya. Betapa tidak sebandingnya suaminya dengan dirinya yang cantik. Ia akan sangat mudah meminta cerai dari suaminya. Kalau suaminya tidak mau menceraikannya, ia akan semakin membangkang kepada suaminya. Wal ‘iyadzu billah.

3.Pergaulan

Bergaul dengan wanita-wanita lain yang tidak baik akan membuat wanita ini menjadi tidak baik. Mereka akan saling mengompori sehingga suami menjadi bagian dari sandaran emosi. Suami yang seharusnya menjadi surga baginya, akhirnya menjadi bagian dari nerakanya. Kekufurannya kepada suami semakin menjadi. Pergaulan ini pun termasuk pergaulan di sosial media. Kalau tidak hati-hati, istri mudah sekali tergelincir tidak taat pada suami.

Mungkin Ini Bisa Direnungkan

Ada kisah Seorang wanita berkata: “Dahulu, aku rajin berpuasa dan shalat malam. Aku pun mendapatkan kelezatan ketika membaca Al-Qur’an. Tapi, sekarang aku kehilangan manisnya ketaatan yang biasa aku lakukan.”

Wanita itu pun bertanya kepada seorang Syaikh. Ia pun berkata: “Wahai Syaikh, sebelum aku menikah, aku adalah seorang yang rajin melaksanakan puasa dan shalat malam, aku pun mendapatkan kelezatan ketika membaca Al-Qur’an. Sekarang aku kehilangan manisnya hal-hal tersebut.”

Syaikh itu pun menjawab: “Baiklah, sekarang aku ingin bertanya: Bagaimana perhatianmu terhadap suamimu?”

Wanita tadi menjawab: “Wahai Syaikh, aku bertanya kepadamu tentang membaca Al-Qur’an, puasa, shalat, dan manisnya ketaatan, sedangkan engkau bertanya perihal suamiku?”

Syaikh menjawab: “Baiklah wahai ukhti. Masalahnya adalah, kenapa sebagian wanita tidak mendapatkan manisnya iman, kelezatan melaksanakan ketaatan, dan pengaruh dari ibadah yang dia lakukan?

Dengarkanlah sebabnya!”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺠِﺪُ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓُ ﺣَﻠَﺎﻭَﺓَ ﺍﻟْﺈِﻳْﻤَﺎﻥِ ﺣَﺘَّﻰ ﺗُﺆَﺩِّﻱ ﺣَﻖَّ ﺯَﻭْﺟِﻬَﺎ

“Tidaklah seorang wanita mendapatkan manisnya iman sampai ia melaksanakan hak-hak suaminya.”

Banyak wanita yang tidak lulus ujian ini. Ujian yang mengharuskannya taat pada suami. Semoga Allah Ta’ala melembutkan hati para wanita untuk terus bersyukur pada suaminya.

Penyebab wanita tak bisa merasakan nikmatnya iman, lezatnya ketaatan, dan pengaruh baik dari ibadah yang ia kerjakan adalah karena ia tidak memenuhi hak suaminya. Wanita yang tidak taat kepada suami (tentu untuk urusan yang tidak membangkang kepada Allah Ta’ala), tidak akan merasakan efek positif dari ibadahnya. Hatinya gelisah dan tidak karuan.

 

Sumber : Kitab - At-Targhib wat Tarhib, (Karya Imam Al Hafidz Zakiyyudin Abdul Adzim bin Abdul Qawy Al Mundziri).

 

Penulis : Lisanto Minggu Wage, 28 May 2023