Rasa Rindu dan Kecantikan Berumah Tangga dengan Pesona Cinta

 
Rasa Rindu dan Kecantikan Berumah Tangga dengan Pesona Cinta
LADUNI.ID,AGAMA- Suami istri adalah dua komitmen baru yang akan menjadi satu komitmen. Dua buah rencana yang akan bersatu. Hubungan suami istri bentuknya tak persis sama, namun serasi.
 
Saat berjalan tak pernah kompak tapi tujuannya sama.
Perbedaan pendapat terkadang tak harus dihiraukan. Selama perbedaan itu masih lah bertujuan sama dan bukanlah perkara yang perlu dipermasalahkan. Suami istri adalah dua perjalanan hidup yang akan menjadi satu karna memiliki satu harapan. Harapan yang akan muncul nantinya setelah mereka dikaruniai seorang anak.
 
Tak pernah menganti posisi tapi saling melengkapi.
Penting memerhatikan posisi rumah tangga. Karna kekuatan kita yang sebenarnya tersembunyi pada posisi itu. Seorang istri tidak harus keluar rumah, karna sejatinya seorang istri harus berdiam diri dirumah keculi bila ada hajat maka boleh untuk keluar dengan ada izin dari suaminya. Mengapa harus berdiam diri?  Karna untuk menjaga cemburu dari suami. Sedangkan Saling melengkapi dalam hidup berumah tangga akan lebih mudah terealisasikan dengan adanya rasa saling menjaga satu sama lain.
 
Selalu sederajat tak ada yang lebih rendah atau tinggi.
Perpaduan yang setara sebenarnya, sekalipun jasa suami dan istri tak pernah sama. Karna masing-masing mereka telah berjuang untuk hal yang sama dan dengan langkah yang sama pula. Tidak ada yang berbeda dari mereka, kecuali keduanya dinilai sama. Yaitu sama pada kehadiran kekuatan yang menguatkan keharmonisan rumah tangga. Karna itu, suami istri selayaknya saling mengerti satu sama lain.
 
Bila yang satu hilang yang lain jadi tidak berarti.
Pengertian antara keduanya lebih membuat hidup menjadi bermakna. Ketika saling salah keduanya maka mengalah adalah satu hal yang akan mengabadikan kebersamaan mereka. Tak kan ada pertengkaran yang panjang dan takkan suka pula pada perpisahan yang menyakitkan. Keduanya akan merindu. Keduanya akan pilu seandainya salah satu mereka pergi untuk sementara ataupun selamanya.
 
Sejalan sampai tutup usia.
Kita telah berjuang lama dengan pendamping hidup. Dan pada akhirnya perpisahan yang abadi takkan terelakkan. Sebelum saat itu terjadi, maka marilah mengartikan kebersamaan yang sekarang ini sebagai kesempatan yang terbaik untuk saling melengkapi dan saling berbagi. Selalu bersama dari sekarang hingga hari esok yang takkan menentu. Selalu senada dari sekarang hingga merindu kala berpisah.
 
Kita memang tak selalu menjadi insan yang baik hati. Tak pernah menjadi sempurna. Namun kesempurnaan itu bukan berarti tak bisa dibentuk. Jika engkau ingin mengenal bagaimana kesempurnaan cinta, maka engkau bisa memulainya dengan bersikap baik pada pasangan hidupmu. Kenalkan kepadanya tentang kenyamanan cinta, sekalipun dia membalasmu dendan duri. Kenalkan padanya kesejukan rasa rindu, walau pernah dia membenci kala bersamamu. (Muhammad Fajar)
 
Sumber: LbmMudimesra