Hujan Malam Jumat, Obat dan Istajabah Doa

 
Hujan Malam Jumat, Obat dan Istajabah Doa

Laduni.ID, Jakarta -  Allah SWT menguji umat-Nya salah satunya dengan cara mendatangkan penyakit, manusia hanya perlu mencari solusi, dengan berusaha, berdoa dan bersabar untuk menemukan obat yang tepat.

Kesembuhan bisa didapat dengan tidak sengaja, contohnya dengan obat, dengan tanaman bahkan dengan air hujan sekalipun, apabila Allah menghendaki pasti akan sembuh.

Air hujan selain bisa digunakan untuk membersihkan diri, bisa juga menjadi obat dan cara ini sudah dilakukan sejak lama, cara tersebut sudah dijalankan umat Islam sejak masa sahabat.

Hujan merupakan rahmat bagi penduduk bumi. Rahmat dalam berbagai perspektif termasuk istijabah doa kala hujan turun. Kitapun dianjurkan untuk memperbanyak doa dan hajat biar dikabulkan.

Hal ini sebagaimana dianjurkan Rasulullah SAW dalam sebuah hadist untuk berdoa saat turun hujan. Berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ

’Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun.”

Memperkuat argumen di atas, dalam hadis lainnya juga disebutkan hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ

“Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan.”

Bukan hanya berdoa, juga dianjurkan untuk menjadikan hujan malam jumat sebagai obat dan penawar bagi kita. Ini sebagaimana di riwayatkan dari sayyidina Umar bin Khatb R.A telah bersabda rasulullah S.A.W tentang dahsyatnya kelebihan air hujan.

Air hujan menjadi obat lahir dan bathn ini sesuai dengan hadist nabi:”Barang siapa yang mengambil air hujan kemudian di bacakan pada air tersebut : Surat Al-Fatihah 70 kali , Ayat Kursy 70 kali, Al-Ikhlas 70 kali dan Al-Alaq 70 kali serta An-Nas 70 kali, maka dengan karamah doa dan air hujan ALLAH SWT akan mengangkat semua penyakit yang diderita.

Di samping itu hendaknya air hujan itu di tampung dalam wadah langsung di langit terbuka sebagai obat yang mujarab terlebih air hujan malam jum’at. Beranjak dari itu beribu kelebihan di malam jumat, bukan hanya memperbanyak bershalawat, bahkan fenomena hujan juga menjadi obat dan penawar bagi penduduk bumi, sungguh besar rahman dan rahim sang khalik, selanjutnya apa yang telah kita lakukan mendekatkan diri kepada-Nya?

Dikutip dari beberapa sumber berikut ini sejumlah hikmah dan manfaat hujan dalam pandangan Islam:

Hujan adalah berkah
Dalam Alquran terdapat ungkapan bahwa hujan adalah berkah. Hal ini sebagaimana difirmankan dalam kitab suci, Alquran, yaitu ayat yang berbunyi:

    وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكًا فَأَنْبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ

Dan Kami turunkan dari langit air yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam.” (QS Qaaf ayat 9).

Dari ayat di atas, kita mengetahui bahwa Allah menurunkan hujan sebagai rahmat-Nya sesuai dengan kebutuhan seluruh makhluk-Nya.

Rahmat Allah SWT yang selalu cukup bagi makhluk-Nya
Hujan turun sebagai bentuk dari keseimbangan alam yang Allah ciptakan. Dengan turunnya hujan, air di bumi akan terpenuhi bagi seluruh makhluk-Nya. Dalam surat Az Zukhruf ayat 11, Allah berfirman:

    وَالَّذِي نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً بِقَدَرٍ فَأَنْشَرْنَا بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا ۚ كَذَٰلِكَ تُخْرَجُونَ

Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).”

Dunia diciptakan dengan penuh keseimbangan
Berkaitan dengan poin sebelumnya, dimana Allah Menurunkan hujan sesuai kadar perhitungan-Nya, maka kita bisa mengambil hikmah bahwa dunia dan seisinya diciptakan dengan seimbang. Tidak ada kelebihan atau kekurangan yang diberikan Allah. Jika memang ketika hujan terjadi banjir atau bencana alam, bisa dipastikan bahwa itu adalah hasil dari kerusakan yang dilakukan manusia itu sendiri. Sebagai alat bersuci hamba-hamba Allah

    إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً لِيُطَهِّرَكُمْ بِهِ وَيُذْهِبَ عَنْكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَىٰ قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْأَقْدَامَ

(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu).” (QS Al Anfal 11).

Sebagai pengingat bagi manusia
Dalam hadits dikatakan, bahwa Nabi Muhammad SAW begitu khawatir pada saat muncul mendung, jangan-jangan akan datang adzab dan kemurkaan Allah SWT.

***Helmi Abu Bakar Ellangkawi, Warga Blang Dalam, Ulee Glee, Pidie Jaya

_________________________
* Catatan: Artikel ini pertama kali terbit tanggal 2019-02-22. Kemudian diterbitkan kembali dengan beberapa penyuntingan.
Semoga bermanfaat