Jangan Takut untuk Berkata Jujur!

 
Jangan Takut untuk Berkata Jujur!
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Kejujuran merupakan manifestasi dari keimanan seorang hamba bagi Allah SWT. Orang yang mengatakan jujur, berati dia yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT melihat, mendengar, dan memahami segala sesuatu yang terbersit dalam hati hamba-Nya. Bahkan, semut hitam yang berjalan di atas batu hitam dan berada di tengah kegelapan malam pun, Allah SWT mengetahui langkah dan geraknya.

Keimanan siapa pun dapat dilihat dan diminta dari mana dia mengerjakan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya. Oleh karena itu, kejujuran dapat dijadikan sebagai barometer untuk melihat apakah seseorang beriman atau tidak. Pasalnya, orang yang jujur ​​akan berusaha untuk menyelaraskan janji atau ikrar yang telah dia ucapkan kepada Allah SWT dengan melakukannya sehari-hari.

Allah SWT berfirman:

مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ رِجَالٌ صَدَقُوْا مَا عَاهَدُوا اللّٰهَ عَلَيْهِ ۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ قَضٰى نَحْبَهٗۙ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّنْتَظِرُ ۖوَمَا بَدَّلُوْا تَبْدِيْلًاۙ

“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Di antara mereka ada yang gugur dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu. Mereka sedikit pun tidak mengubah (janjinya).” (QS. Al-Ahzab: 23)

Ikhtisar, ayat di atas mencerminkan tidak semua orang setuju dengan ikrar dan janji yang telah diucapkannya. Di antara mereka ada yang goyah dan jatuh lantaran kuatnya badai cobaan menerpa dan menghadang. Sebagian lagi, ada yang tergiur dan tergoda dengan kesenangan dunia, padahal itu hanyalah sementara.

Kejujuran memang terasa pahit karena harus dikeluarkan, dan harus dibayar mahal dan ditanggung demi kebenaran. Pepatah Arab mengatakan:

قُلِ الْحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا

 “sampaikanlah kebenaran, meskipun itu pahit untuk diucapkan.”

Memang, biasanya orang yang jujur ​​dan benar, akan dikucilkan dan dihindari dalam pergaulan. Mereka dianggap sebagai perusak dan penganggu di saat orang lain terbuai dengan lamunan kebohongan. Sebaliknya, orang yang suka memutuskan dan berdusta, malah dicintai dan dianggap oleh banyak orang. Tantangan ini harus dihadapi dengan sabar dan tanpa putus asa.

Sekalipun sering kali kejujuran masih dianggap asing dan tidak dihargai di mata manusia, namun Allah SWT tetap mencintainya dan Allah SWT suka terhadap hamba-hamba-Nya yang mau membantu dengan baik dan jujur ​​dalam rangka memperoleh dan mengejar rahmat-Nya. Di samping itu, Allah SWT juga telah menyetujui dan menerima mereka dengan ganjaran yang ditetapkan.

وَاِنْ كُنْتُنَّ تُرِدْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ وَالدَّارَ الْاٰخِرَةَ فَاِنَّ اللّٰهَ اَعَدَّ لِلْمُحْسِنٰتِ مِنْكُنَّ اَجْرًا عَظِيْمًا

“Jika kamu menginginkan (keridhoan) Allah, Rasul-Nya, dan negeri akhirat, sesungguhnya Allah menyediakan pahala yang besar bagi siapa yang berbuat baik di antara kamu.” (QS. Al-Ahzab: 29) 

Jadi, jangan takut untuk berkata jujur! []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 19 Maret 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: Hengki Ferdiansyah, Lc., M.A. (Pendiri dan pengelola lembaga pengkajian Hadis El-Bukhori Institute)

Editor: Hakim