Bersama 7 Universitas Dunia, UMM Godok Kompetensi Modern Guru Akademik

 
Bersama 7 Universitas Dunia, UMM Godok Kompetensi Modern Guru Akademik

LADUNI.id, Malang - Sebagai bentuk penguatan rekognisi internasional, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melebarkan sayapnya di dunia internasional dengan turut serta menggodok kompetensi modern guru akademik dengan sejumlah perguruan tinggi dunia. Dari delapan universitas yang terlibat, UMM menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia bahkan Asia dalam Modern Competences of Academic Teachers (MOCAT) Project.
 
“MOCAT Project merupakan kerja sama internasional dari universitas di sejumlah negara untuk bersama-sama mengembangkan solusi berkelanjutan yang meningkatkan kualitas pendidikan di universitas. Proyek ini dijalankan melalui pengembangan metode modern, alat dan bahan untuk staf akademik di bidang metodologi pengajaran,” terang Wakil Rektor I UMM Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si. ditemui di ruangnnya, Jumat (22/3).

Tujuh universitas yang terlibat dalam gawe program kemitraan akademik internasional ini yakni WBS University dari Polandia, Kütahya Dumlupınar Üniversity dari Turkey, Kenyatta University dari Kenya, SpluHaret University dari Romania, University of Georgia dari Georgia, University of Akureyri, dan University of Salerno. Sementara project manager dari proyek ini yakni Lucyna Sobkowiak dari WBS University.

Dilanjutkan Syamsul, tujuan proyek ini tak lain melakukan pengembangan pengetahuan dan berbagi pengalaman di antara 8 universitas mitra, serta pengembangan dan implementasi model kompetensi guru akademik. Termasuk materi pelatihan untuk 10 modul online dan campuran, yang penggunaannya akan mendorong kompetensi metodologi, pengajaran, dan multikultural dari staf pengajar universitas.

Keberangkatan Syamsul ke University of Salerno (UNISA) di Italia beberapa waktu lalu, tak lain untuk merumuskan bersama solusi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di universitas. 

“Secara berkala, tim perumusan dari UMM akan bertandang ke universitas mitra yang dipergilirkan sebagai tuan rumah perumusan berbagai perangkat yang dibutuhkan untuk menjalankan proyek ini,” katanya.

Keberangkatan tim UMM diantaranya menyiapkan model kompetensi multikultural guru akademik; pengembangan lingkup pengajaran yang terperinci dan kompetensi multikultural dari seorang guru akademis, serta hasil pengajaran, cakupan materi pelajaran dan kerangka kerja metodologi - modul online dan campuran; mempersiapan konten pelatihan; dan diakhiri dengan konferensi dan workshop internasional. (arif/ibn)