Penyakit Imam Junaid Al-Baghdadi Sembuh Setelah Wudhu dan Shalat

 
Penyakit Imam Junaid Al-Baghdadi Sembuh  Setelah Wudhu dan Shalat

LADUNI.ID, Al-Junaid bin Muhammad bin al-Junaid Abu Qasim al-Qawariri al-Khazzaz al-Nahawandî al-Baghdadi al-Syafi'i, atau lebih dikenal dengan Al-Junaid al-Baghdadî, lahir di Nihawand, Persia, tetapi keluarganya bermukim di Baghdad, tempat ia belajar hukum Islam mazhab Imam Syafi'i, dan akhirnya menjadi qadi kepala di Baghdad.

Imam Al-Junaid Al-Baghdadi merupakan seorang sufi besar yang menjadi panutan kaum muslimin hingga saat ini. Bahkan beliau menjadi rujukan utama kalangan Muslim Sunni dalam bidang tasawuf, tak terkecuali NU. Organisasi yang didirikan oleh Syaikh Hasyim Asy’ari ini dengan tegas menjadikan ajaran tasawuf Imam Al-Junaid sebagai pilar utama bersama ajaran tasawuf Imam Al-Ghazali.

Hal ini tak mengherankan karena ajaran tasawuf Imam Al-Junaid sangat ketat mengikuti pesan AL-Quran dan sunah Rasulullah, termasuk dalam masalah menyembuhkan penyakit. Sebuah kisah disebutkan dalam kitab Irsyadul Ibad oleh Syaikh Zainuddin Al-Malibari terkait cara Imam Al-Junaid menyembuhkan sakit mata yang dideritanya hanya dengan melakukan wudhu dan shalat.

Suatu hari Imam Al-Junaid terkena sakit mata parah sehingga harus berkonsultasi dengan seorang dokter. Setelah bertemu dan berkonsultasi dengan seorang dokter, dia disarankan agar matanya jangan sampai terkena air. “Jika engkau ingin kedua matamu sembuh, maka jangan sampai terkena air,” kata dokter.

Saran dokter ini tentu sulit dilakukan oleh Imam Al-Junaid karena dia harus melakukan wudhu setiap hendak melaksanakan shalat. Dan tentu ketika wudhu, kedua matanya pasti terkena air.

Karena itu, setelah dokter tersebut tidak ada, dia nekad melakukan wudhu dengan membasuh seluruh wajahnya dengan air. Kemudian dia melaksanakan shalat dan tidur. Namun anehnya, setelah bangun tidur justru sakit matanya sembuh padahal sebelumnya sudah terkena air.

Di tengah kebingungan dan keanehan tersebut, tiba-tiba terdengar suara misterius. “Junaid mengabaikan kedua matanya demi mendapat keridhaan-Ku. Seandainya ahli neraka minta kepada-Ku seperti semangat Junaid, niscaya pasti akan dikabulkan permintaannya, “ kata suara itu.

Setelah dokter tadi melihat kedua mata Imam Al-Junaid sembuh dengan cepat,  dia menjadi heran dan bertanya, “Apa yang telah engkau lakukan?.”

“Aku telah melakukan wudhu dengan membasuh seluruh muka dan kemudian melaksanakan shalat”, jawab Imam Al-Junaid.

Kebetulan dokter tersebut beragama Nasrani dan setelah melihat peristiwa itu, dia seketika mengikrarkan keimanan.

“Ini adalah obat dari Tuhan, bukan makhluk. Aku ini sebenarnya yang sedang sakit mata (mata hati), dan engakaulah dokternya,” kata dokter tersebut.

Kisah ini memperlihatkan keistimewaan wudhu dan shalat, sekaligus keistimewaan Imam Al-Junaid. Dia lebih mengutamakan melakukan wudhu dan shalat dibanding saran dokter. Dan karena itu, dia disembuhkan dari sakit mata yang dideritanya.

Sumber : Arrahmah