Kenapa Wanita Tidak Diciptakan dari Kepala Laki-laki?
Allah SWT tidak menciptakan wanita dari kepala laki-laki untuk dijadikan atasanya. Tidak juga Allah SWT ciptakan wanita dari kaki laki-laki untuk dijadikan bawahannya. Tetapi Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lenganya untuk dilindunginya, dan dekat dengan hatinya untuk dicintainya. Allah SWT tidak menciptakan wanita dari kepala laki-laki untuk dijadikan atasanya . Tidak juga Allah SWT ciptakan wanita dari kaki laki-laki untuk dijadikan bawahannya. Tetapi Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lenganya untuk dilindunginya, dan dekat dengan hatinya untuk dicintainya.
Allah tidak menciptakan wanita sebagai komplementer atau sebagai barang substitusi apalagi sekedar objek buat laki-laki. Tetapi Allah menciptakan wanita sebagai teman yang mendampingi hidup Adam tatkala kesepian di surga. Juga Allah ciptakan wanita sebagai pasangan hidup bagi laki-laki untuk menyempurnakan hidupnya sekaligus sebab lahirnya generasi, disamping tunduk dan beribadah kepada Allah tentunya.
Namun mengapa tetap saja ada laki-laki yang tunduk di bawah kaki wanita. Mengemis cintanya, berharap kasih sayangnya dengan menggadaikan kepemimpinan, bahkan kehormatan dan harga dirinya. Wanita dipuja bagai Dewa, disanjung bagai Dewi Sinta, yang banyak menyerbabkan laki-laki buta mata, buta telingga, bahkan buta mata hatinya..
Namun ada juga yang mengaggap rendah wanita. Wanita dinista, dihina. Kesuciannya dijadikan objek yang tidak bernilai harganya. Tenaganya dieksploitasi bagaikan kuda. Kelembutannya dijadikan transaksi murahan yang tak seimbang valuenya. Wanita dijadikan sekedar pemuas nafsu belaka, bila habis madunya, dengan seenaknya di buang ke keranjang sampah, atau dianggap sandal jepit yang tak berguna.
Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, anak kita, relakah kita melihat mereka menjajakkan diri di gelapnya malam yang mencekam. Relakah kita melihat mereka membanting tulang mengumpulkan rupiah, ringgit atau real dengan mayat terbujur kaku sebagai resikonya?
Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, anak kita, relakah kita membiarkannya seolah seonggok jasad hidup yang tidak memiliki nilai guna? Dipajang sana-sini, kemudian orang-orang tidak bertanggung jawab dapat bebas menyentuhnya?
Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, anak kita, relakah kita membiarkannya beringgas, liar, ganas, tidak berpendidikan, bodoh, dunggu, hanya karena ketidakmampuan ayah memberi nafkah, karena ketidakmampuan ibu medidik dan mencintainya, karena ketidakmampuan kita melindunginya, sebagaimana Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lengannya untuk dilindunginya, dekat dengan hatinya, untuk dicintainnya.
Ia tetap wanita, yang diciptakan Allah SWT dengan segala kelebihan dan kekuranganya. Tidak bisa manusia dengan akalnya yang kerdil ini mengganti kedudukannya apa lagi fitrahnya. Wanita adalah patner laki-laki dalam mengisi hari-hari. Islam telah menempatkannya pada posisi yang sangat terhormat, karena setiap jiwa lahir dari rahimnya.
Rasul bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita shalehah”.
Sumber: Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...