Inilah Makna, Keutamaan dan Syarat Thawaf Lengkap!

 
Inilah Makna, Keutamaan dan Syarat Thawaf Lengkap!

LADUNI.ID, Jakarta - Secara harfiah, thawaf berarti berkeliling. Secara syar’iyyah thawaf adalah ibadah mengelilingi Ka‘bah yang terletak di Masjidil Haram sebanyak 7 kali putaran dengan niat thawaf karena Allah Swt, sebagaimana tertuang dalam ayat Al-Qur’an.

وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ [الحج: 29

Artinya, “Hendaknya mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah),” (Surat Al-Hajj ayat 29).

"Sesungguhnya Allah memiliki 120 rahmat di Baitullahil Haram; 60 untuk orang-orang yang Tawaf, 40 untuk orang-orang yang salat dan 20 untuk orang-orang yang memandang (Ka'bah)"

Keutamaan Thawaf

Thawaf merupakan hiasan Ka'bah

Allah bangga dengan orang-orang yang thawaf

Thawaf adalah ikatan janji dengan Allah.

Thawaf penyebab dihapusnya azab.

Thawaf penyebab diampuninya dosa-dosa.

Thawaf penyabab diangkatnya derajat.

Thawaf memiliki pahala memerdekakan seorang budak hingga 70.000 budak.

Thawaf dapat memenuhi hajat-hajat

Ka’bah merupakan simbol tempat berkumpul. Orang berkumpul di Ka’bah dalam rangka melakukan thawaf, bukan hanya berkumpul secara fisik. Akan tetapi, di sini roh dan jiwa juga bersatu menghadap dan menuju kepada Allah Swt. Dengan ber-thawaf, setiap orang hendaknya berkonsentrasi untuk berkomunikasi dengan Allah bukan dengan urusan duniawi.

Thawaf adalah salah satu rangkaian ibadah haji yang hanya bisa dilakukan di Baitullah, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran yang diawali dan diakhiri tepat pada garis Hajar Aswad. Setiap hari 24 jam ibadah tawaf ini tidak pernah berhenti terus menerus dilakukan setiap umat manusia yang datang di hadapan ka'bah.

Makna yang terkandung di dalam rangkaian ibadah thawaf

Gerakan berjalan berputar mengelelilingi Ka’bah pada thawaf memberi pesan maknawi sebagai gerakan berputar pada poros bumi yang paling awal dan paling dasar. 7 kali putaran mengelilingi Ka’bah, memiliki arti maknawi sebagai jumlah hari yang dijalani oleh umat manusia dalam setiap minggu.

Thawaf memberikan pengertian kepada kita tentang hakikat keberadaan Allah dan manusia sebagai makhluk-Nya, hubungan antara manusia dengan Pencipta dan kebergantungan manusia akan Tuhannya. Inti perputaran dan pernyataan  thawaf merupakan acuan dalam kehidupan kita setiap hari yang diwakilkan dalam bentuk dzikir, do’a, tashbih, dsb yang harus dilakukan manusia setiap hari dan minggu, berulang terus, bagaikan putaran thawaf yang berjumlah tujuh. Thawaf sendiri tidak hanya dilakukan oleh manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah Swt, tetapi thawaf dilakukan juga oleh makhluk Allah lainnya, di antaranya adalah malaikat. Malaikat ber-thawaf mengelilingi arsy tanpa mengenal lelah.

Mengapa ketika kita melakukan ibadah tawaf melakukan tawaf ini dengan berdesakan tanpa kenal lelah selama 7 kali putaran dengan menyebut namanya, kita berputar berlawanan arah jarum jam? Dan perputaran itu membentuk sudut 360 derajat?

Di dalam sebagian riwayat diterangkan bahwa alasan 7 kali putaran Tawaf adalah karena 7000 tahun taubat dan ibadat para Malaikat dalam peristiwa penciptaan nabi Adam as. Setiap putaran sama dengan 1000 tahun.

Dan tujuan kita yang hakiki adalah yang Allah SWT, dimana semakin sering orang melakukan tawaf semakin dekat orang itu dengan Allah. Begitu juga semakin diputar berlawanan arah jarum jam, maka semakin naik ke atas ulir tersebut dan keluar. Dan ternyata seluruh alam ini pun ikut berputar membentuk sudut 360 derajat. Begitu juga ketika bumi mengelilingi matahari pun membentuk 360 derajat. Demikian pula halnya planet-planet di angkasa mereka dalam porosnya masing-masing berputar dalam lingkaran galaksi. Dan arah putaran planet-planet pun sama dengan perputaran arah thawaf, yakni berlawanan dengan arah jarum jam. Ini juga yang menyebabkan tidak cepat lelahnya orang yang berthawaf karena seirama dengan arah putaran bumi.

Maka begitu juga dengan tawaf jika kita semakin sering melakukannya, semakin keluar dari segala masalah keduniawian yang tidak islami, dan semakin dekat dengan yang maha kuasa Allah SWT.

Adapun putaran thawaf yang berlawanan dengan arah jarum jam mengandung hikmah menapaki dan merenungkan waktu yang telah kita lalui, apakah waktu tersebut telah diisi dengan hal positif atau negatif.

Sejarah Thawaf

Sejarah thawaf kembali pada zaman nabi Adam as. Saat beliau dikeluarkan dari surga ia datang ke Ka'bah dan menthawafinya sebagaimana thawafnya para malaikat di Arsy. Thawaf di Baitullah berlansung di sepanjang sejarah dan menjadi bagian rukun haji. Bahkan pada zaman jahiliyah sebelum Islam, setiap orang yang masuk ke Mekah atau punya niat bepergian, pertama kali perbuatan yang dia lakukan adalah mengelilingi Ka'bah, dan perbuatan ini dianggap jalan terpenting dalam mendekatkan diri pada Allah. Pelaksanaan perbuatan ini tidak butuh pada zaman dan tempat khusus, dan mereka setiap kali memasuki tempat peribadatan dimana di situ ada rumah (bait) maka mereka mengelilinginya 7 kali putaran. Orang-orang yang tidak mampu, melakukan itu tanpa alas kaki dan orang-orang kaya dengan memakai sepatu.

Syarat Tawaf

Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi ketika melakukan tawaf:

1. Melaksanakan semua syarat sah shalat, yaitu suci, niat, menutup aurat, dan lain-lain, kecuali dalam tawaf, kita masih diperkenankan berkomunikasi dengan orang lain, sebagaimana hadits Nabi.

الطواف بالبيت صلاة إلا أن الله تعالى أباح فيه الكلام

Artinya, “Tawaf mengelilingi Baitullah itu sama seperti shalat, hanya saja, Allah memperbolehkan berbicara di dalam tawaf.”

2. Pundak kiri lurus terus ke arah kiblat, tidak menoleh ke arah lainnya. Hal ini ditegaskan oleh Imam Abu Ishak As-Syirazi dalam Al-Muhadzdzab fi Fiqhil Imamis Syafi’i (Damaskus: Darul Qalam, 1992), juz I, halaman 403.

وقال في الجديد يجب أن يحاذيه بجميع البدن لأن ما وجب فيه محاذاة البيت وجبت محاذاته بجميع البدن كالاستقبال في الصلاة

Artinya, “Imam Syafi’i dalam pendapat terbaru berkata, ‘Wajib menolehkan sekujur badan, karena yang diwajibkan dalam hal ini adalah menolehkan badan ke arah Baitullah, maka wajib menolehkannya sekujur badan sebagaimana kewajiban menghadap Ka‘bah dalam shalat.’”

3. Putaran berlawanan arah jarum jam, dan dimulai dari titik hajar aswad

4. Putaran dilakukan sebanyak 7 kali.

5. Dilakukan di dalam Masjidil Haram tetapi di luar bahagian Kaabah iaitu di luar Hijir Ismail (ﺣﺠﺮ ﺍﺳﻤﺎﻋﻴﻞ) dan Syazarwan (ﺷﺎﺫﺭﻭﺍﻥ).

Jenis Tawaf

Selanjutnya, dalam tawaf, kita mengenal ada jenis tawaf yang hukum dan waktu pelaksanaannya berbeda-beda, yakni,

  1. Tawaf Qudum (tawaf kedatangan), yakni tawaf yang dilakukan oleh pelaksana haji ifrad atau qarin saat memasuki Mekkah, sebelum melaksanakan wuquf. Bagi pelaksana haji tamattu’, tawaf ini tercakup ke dalam tawaf umrah. Hukum melaksanakan tawaf qudum ini ialah wajib sehingga jika tidak dilaksanakan, maka wajib membayar dam.
  2. Tawaf Ifadhah. Tawaf ini merupakan rukun haji sehingga jika tidak dilaksanakan akan dapat membatalkan haji. Waktu pelaksanaan tawaf ini, yang utama ialah pada tanggal 10 Dzulhijjah sesudah melempar jumrah aqabah dan tahallul. Sedangkan waktu lainnya ialah sesudah tengah malam tanggal 10 Dzulhijjah, atau sesudah terbitnya fajar di tanggal 10 Dzulhijjah, atau sesudah keluarnya matahari di tanggal 10 Dzulhijjah. Tidak ada batasan waktu untuk akhir pelaksanaan tawaf ini, tetapi sebaiknya dilaksanakan sebelum berakhirnya hari-hari tasyriq (tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah).
  3. Tawaf Wada’ (tawaf perpisahan). Tawaf ini dilaksanakan sebelum jamaah haji meninggalkan kota Mekkah. Hukumnya wajib.

Di dalam rangkaian ibadah haji dan umroh, thawaf memiliki hukum wajib. Namun, di luar rangkaian ibadah haji dan umroh, thawaf hukumnya sunnah. Jadi, thawaf sunnah boleh dilakukan sewaktu-waktu asalkan dalam keadaan suci sepanjang waktu.

Kesunahan dalam Tawaf

Pada saat melaksanakan tawaf, kita disunahkan melakukan hal-hal berikut.

1. Sebaiknya tawaf dilakukan dengan berjalan kaki, kecuali bagi mereka yang lemah.

2. Mencium hajar aswad, atau isyarat mencium hajar aswad setiap kali melintasinya.

3. Berjalan cepat saat putaran 1-3 dan berjalan biasa saat putaran 4-7.

4. Shalat sunah dua rakaat sesudah tawaf di belakang makam Ibrahim.

5. Memendekkan langkah

6. Istilam kepada Hajar Aswad saat awal tawaf sambil mengucapkan "Allahu Akbar".

Beristilam dengan tangan kanan.

Istilam -

  • Mencium Hajar Aswad atau menyentuhnya dengan tangan.
  • Jika tidak mampu, memadai dengan isyarat atau melambai dengan tangan.
  • Lebih baik dilakukan setiap putaran jika mampu.

7. Bertawaf berdekatan dengan Ka'bah (untuk memudahkan istilam)

8. Mencium Hajar Aswad dan meletakkan dahi ke atasnya.

9. Beristilam di rukun Yamani.

10. Berittibak.

Yaitu dengan meletakkan pertengahan kain selendang/ihram di bawah ketiak kanan dan kedua ujungnya di atas kiri dengan menjadikan bahu kanan terbuka bagi kaum pria.

Jenis-jenis Thawaf

1. Tawaf Qudum (ﻗﺪﻭﻡ ) - tawaf "selamat datang" yang dilakukan ketika baru sampai di Mekah.

2. Tawaf Ifadhah (ﺇﻓﺎﺿﻪ) - tawaf yang menjadi rukun haji dan dilakukan bagi mereka yang telah pulang dari Wukuf di Arafah. Juga dinamakan bagi tawaf rukun umrah.

3. Tawaf Sunah (ﺳﻨﺔ) - tawaf yang dilakukan semata-mata mencari ridha Allah pada waktu kapanpun.

4. Tawaf Tahiyyat (ﺗﺤﻴﺔ) - tawaf sunah yang lazim dilakukan saat memasuki Masjidl Haram.

5. Tawaf Nazar (ﻧﺬﺭ) - melakukan tawaf untuk memenuhi nazar (janji)

6. Tawaf Wada' (ﻭﺩﺍﻉ) - tawaf "selamat tinggal" yang dilakukan sebelum meninggalkan kota Mekkah sebagai tanda penghormatan dan memuliakan Baitullah.

(Badrah Uyuni)