Bolehkah Seorang Suami Memegang Kelamin Istrinya?

 
Bolehkah Seorang Suami Memegang Kelamin Istrinya?

LADUNI.ID, Ulama Fiqh sepakat bolehnya seorang suami menyentuh kemaluan istrinya. Berkata Ibn ‘Abidin “Abu Yusuf yakni Abu Hanifah ditanya tentang seorang laki-laki yang menyentuh kemaluan istrinya dan istrinya juga menyentuh kelaminnya untuk saling membangkitkan gairah, adakah yang demikian berdosa ?”. Abu Hanifah menjawab “Tidak, bahkan aku berharap yang demikian dilipat gandakan pahalanya” (Hasyiyah Ibn ‘Aabidiin V/234). Berkata al-Hatthaab “Diriwayatkan dari Imam malik beliau berkata “Tidak berdosa bila seseorang melihat kemaluan saat senggama” Dan dalam riwayat lain terdapat penambahan “Dan menjilati kemaluan istrinya dengan lidahnya” hal demikian sangat diperbolehkan menurut Imam Malik padahal tidak demikian (dalam I’anah Imam malik melarangnya namun kalangan madzhab lain memperbolehkannya). Berkata al-Fannaany dari kalangan Syafi’iyyah “Diperbolehkan bagi suami bersenang-senang dengan segala cara bersama istrinya bahkan hingga menghisap kelentitnya asal bukan menyetubuhi anusnya. Kalangan Hanabilah menilai mencium kelamin istri sebelum senggama diperbolehkan namun setelah senggama di makruhkan. [ Al-Mausuu’ah al-Fiqhiyyah 32/90 ].

( تتمة ) يجوز للزوج كل تمتع منها بما سوى حلقة دبرها ولو بمص بظرها أو استمناء بيدها لا بيده وإن خاف الزنا خلافا لأحمد ولا افتضاض بأصبع

ويسن ملاعبة الزوجة إيناسا وأن لا يخليها عن الجماع كل أربع ليال مرة بلا عذر وأن يتحرى بالجماع وقت السحر وأن يمهل لتنزل إذا تقدم إنزاله وأن يجامعها عند القدوم من سفره وأن يتطيبا للغشيان وأن يقول كل ولو مع اليأس من الولد بسم الله اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان ما رزقتنا وأن يناما في فراش واحد والتقوي له بأدوية مباحة بقصد صالح كعفة ونسل وسيلة لمحبوب فليكن محبوبا فيما يظهر قاله شيخنا ويحرم عليها منعه من استمتاع جائز ويكره لها أن تصف لزوجها أو غيره امرأة أخرى لغير حاجة

( قوله بما سوى حلقة دبرها ) أما التمتع بها بالوطء فحرام لما ورد أنه اللوطية الصغرى وأنه لا ينظر الله إلى فاعله وأنه ملعون ( قوله ولو بمص بظرها ) أي ولو كان التمتع بمص بظرها فإنه جائز

قال في القاموس البظر بالضم الهنة وسط الشفرة العليا

Diperbolehkan bagi suami bersenang-senang dengan segala cara bersama istrinya asal bukan menyetubuhi anusnya bahkan dibolehkan menghisap kelentitnya, berusaha mengeluarkan sperma dengan tangan istrinya dan bukan tangannya sendiri meskipun ia khawatir akan melakukan zina berbeda menurut Imam Ahmad dan dilarang memecahkan keperawanan memakai jari.

Sumber: Pustaka Ilmu Sunni Salafiyah