Hikmah dan Kebaikan bagi yang Berpuasa Serta Tahan Akan Godaan

 
Hikmah dan Kebaikan bagi yang Berpuasa Serta Tahan Akan Godaan

LADUNI.ID, Hikmah ibadah puasa ramadhan dapat ditinjau dari aspek rohani, jasmani dan sosial kemasyarakatan. Manfaat berpuasa di bulan Ramadhan dapat dirasakan secara langsung di dunia maupun di akhirat kelak.

Hikmah melaksanakan ibadah puasa ramdhan dapat diperoleh dengan meningkatkan amal ibadah. Keutamaan dan hikmah menjalankan ibadah puasa bulan ramdhan kembali pada pribadi orang yang berpuasa.

Hikmah serta manfaat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramdhan merupakan keistimewaan yang diberikan Allah SWT kepada umatnya Nabi Muhammad SAW. Puasa ramadhan mendorong umat Islam agar senantiasa menjadikan puasanya sebagai bahan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah hikmah menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Diantaranya adalah menggapai derajat takwa, memutus keinginan syahwat duniawi, melatih diri menjadi pribadi yang baik dan lain-lain.

1. Menggapai Derajat Takwa

Sebagaimana dijelaskan Sural al-Baqarah ayat 183, kewajiban puasa ramadhan dibebankan kepada umat Islam agar menambah derajat ketakwaannya. Derajat ketakwaan semakin meningkat seiring dengan menjalani ibadah puasa dengan ikhlas dan penuh rasa ketundukan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ


“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. al-Baqarah: 183).

Hikmah puasa yang terkandung dalam Surat al-Baqarah ayat 183 adalah meningkatkan derajat ketakwaan seorang hamba kepada Tuhannya. Selama berpuasa, ia senantiasa menjalankan perintah Allah SWt dan menjauhi segala laranganNya.

2. Melatih mengendalikan syahwat duniawi

Ibadah puasa ramadhan melatih seorang hamba dalam mengendalikan syahwat dunianya. Keinginan-keinginan yang bersifat kepuasan duniawi dilatih agar dapat terkontrol. Sebelum menjalani ibadah puasa ramadhan, Ia dapat makan atau minum sepuasnya. Namun di dalam berpuasa, makan dan minum hanya diperbolehkan di waktu-waktu tertentu.

Puasa ramadhan mampu membentuk pribadi seorang muslim yang terlatih dalam mengendalikan hawa nafsunya. Dengan mengurangi kepuasan diri, orang yang berpuasa akan menyibukkan dirinya dengan memikirkan hal-hal baik dan mengingat Allah.

3. Melatih diri Menjadi pribadi yang baik

Ibadah puasa ramadhan tentu saja tidak hanya sekedar menahan makan dan minum di waktu siang hari. Akan tetapi, Allah SWT menghendaki setiap muslim untuk melatih dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.

Orang yan berpuasa jika yang didapatkan adalah rasa haus dan lapar, maka ibadah puasanya sia-sia. Ia tergolong orang yang merugi karena tidak mendapatkan apapun, kecuali rasa lapar dan dahaganya. Hal itu sebagaimana disebutkan dalam hadis nabi.
 

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ


“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja.”

Maka, seyogyanya umat Islam menjadikan ibadah puasa ramadhan sebagai sarana meningkatkan kualitas diri agar menjadi pribadi yang lebih baik. Kualitas diri dapat terbentuk dengan membiasakan melakukan hal-hal positif.

Harapannya, ketika pasca bulan Ramadhan, setiap muslim dapat melanjutkan kebiasaan-kebiasaan positifnya. Sebab, ia telah ditempa selama bulan Ramdhan dengan melatih mengendalikan hawa nasfunya.

4. Semangat berbagi dengan yang kurang mampu

Di bulan Ramadhan, umat Islam selama sebulan penuh dilatih untuk tidak makan dan minum di waktu siang. Latihan tersebut bertujuan agar mereka merasakan rasa lapar dan dahaga seperti saudara mereka yang kurang berkecukupan.

Dengan melatih demikian, ibadah puasa ramadhan mampu menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap orang yang kurang mampu. Di samping itu, semangat berbagi dengan sesama semakin meningkat.

Setiap orang yang berpuasa menyadari bahwa rasa lapar dan dahaga yang ia rasakan belum seberapa jika dibandingkan dengan orang yang kurang mampu. Mereka setiap harinya serba kekurangan dan tidak berkecekupan. Dengan begitu,di dalam benak setiap muslim terpatri jiwa yang lembut dan penuh kasing sayang.