Tafsir Kerinduan (Seri 1)

 
Tafsir Kerinduan (Seri 1)

LADUNI.ID - Kitab “Turjumân al-Asywâq” (Tafsir Kerinduan), karya al-Syeikh al-Akbar (maha guru terbesar), Ibnu Arabi. Ia berisi kumpulan (kompilasi) puisi dengan komposisi notasi yang beragam. Para santri dapat menyanyikannya dengan langgam lagu (bahar) yang berbeda-beda: Thawîl, Kâmil, Wafîr dan lain-lain. Tidak diketahui secara pasti apakah kitab ini ditulis mendahului dua kitab besarnya : Al-Futuhat al-Makiyyah" dan "Fushush al-Hikam" atau sesudahnya. Meski penting untuk ditelusuri, namun yang paling penting dari itu adalah bahwa dalam kitab ini Ibn Arabi memperlihatkan konsistensi atas gagasan-gagasan besarnya, sebagaimana akan diketahui kemudian.

“Turjumân al-Asywâq” ditulis ketika dia bermukim di Makkah, tahun 597 H/1214 M. Di kota suci kaum muslimin ini dia bertemu dengan sejumlah ulama besar, para sufi dan sastrawan terkemuka, laki-laki dan perempuan. Mereka adalah orang-orang yang menjalani hidupnya dengan serius. Ibn Arabi banyak menimba ilmu dari mereka. Tetapi perhatiannya tertumbuk pada beberapa orang perempuan “suci”. Dalam pendahuluan kitab ini dia menyebut tiga orang perempuan. Pertama, Fakhr al-Nisa (kebanggaan kaum perempyan), saudara perempuan Syaikh Abu Syuja’ ibn Rustam ibn Abi Raja al-Ishbihani. Perempuan ini seorang sufi terkemuka dan idola para ulama laki-laki dan perempuan. Kepadanya dia mengaji kitab hadits “Sunan al-Tirmidzîy” (kumpulan hadits yang dihimpun Imam Tirmidzi). Kedua, Qurrah al-Ain. Pertemuannya dengan perempuan ini terjadi ketika Ibn Arabi tengah asyik tawaf, memutari Ka’bah. Ibn Arabi menceritakan sendiri pengalaman pertemuannya dengan perempuan itu:

Ketika aku sedang asyik tawaf, pada suatu malam, hatiku gelisah. Aku segera keluar dengan langkah sedikit cepat (al-raml), melihat-lihat ke luar. Tiba-tiba saja mengalir di otakku bait-bait puisi. Aku lalu menyenandungkannya sendiri dengan suara lirih-lirih.

ليت شعرى هل دروا اي قلب ملكوا
وفؤادى لو درى. اي شعب سلكوا
اتراهم سلموا. ام تراهم هلكوا
حار ارباب الهوى. فى الهوى وارتبكوا

Aduhai, jiwa yang gelisah
Apakah mereka tahu
Hati manakah yang mereka miliki

O, relung hatiku
Andai saja engkau tahu
Lorong manakah yang mereka lalui

Adakah engkau tahu
Apakah mereka akan selamat
Atau binasa

Para pecinta bingung akan 
cintanya sendiri
Dan bimbang

Oleh: KH Husein Muhammad