Kebahagiaan Orang Tua di Alam Kubur ketika Diziarahi atau Didoakan Anaknya

 
Kebahagiaan Orang Tua di Alam Kubur ketika Diziarahi atau Didoakan Anaknya
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Terdapat penjelasan di dalam Kitab Ar-Ruh karya Syaikh Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, tentang apa yang terjadi kepada orang tua ketika kita berziarah ke makam mereka atau ketika ketika mendoakannya. 

Dijelaskan bahwa Syaikh Muhammad As-Syinqithi pernah berkata, "Semoga Allah mengampuni keluarga kita yang telah meninggal dunia dan kaum Muslimin yang telah meninggal dunia. Aku tidak mampu menahan tangis melihat betapa perlunya ahli kubur kepada kita. Aku terkesan dan aku ingin semuanya mengetahui hal ini."

Syaikh Utsman bin Sawad, salah satu ulama terdahulu yang sholeh, bercerita tentang ibunya, seorang wanita yang ahli ibadah. Ketika akan meninggal dunia, ibunya itu mengangkat pandangannya ke langit dan berkata, "Wahai tabunganku, wahai simpananku, wahai Tuhan yang selalu menjadi sandaranku dalam hidupku dan setelah kematianku, jangan Engkau abaikan diriku ketika mati, jangan biarkan aku kesepian dalam kuburku." 

Tidak lama kemudian ibunya itu meninggal dunia. Lalu Syaikh Utsman bin Sawad selalu berziarah ke makam ibunya setiap hari Jumat. Ia selalu berdoa untuk ibunya dan memohonkan ampunan baginya dan semua ahli kubur yang ada di pemakaman ibunya. 

Pada suatu malam Syaikh Utsman bin Sawad bermimpi berjumpa dengan ibunya.

"Wahai ibuku, bagaimana keadanmu?" tanya Syaikh Ustman bin Sawad.

Ibunya lalu menjawab, "Wahai anakku, sesungguhnya kematian itu adalah kesusahan yang dahsyat. Aku Alhamdulillah ada di alam barzakh yang terpuji. Ranjangnya harum, dan bantalnya terdiri tenunan kain sutera."

Syaikh Utsman bin Sawad bertanya kembali, "Apakah Ibu ada keperluan kepadaku?"

"Iya. Jangan kamu tinggalkan ziarah yang kamu lakukan kepada kami. Sungguh aku sangat senang dengan kedatanganmu pada hari Jumat ketika berangkat dari keluargamu. Orang-orang akan berkata kepadaku, 'Ini anakmu sudah datang.' Lalu aku merasa senang, dan orang-orang mati yang ada di sekitarku juga senang,'" jelas ibunya penuh bahagia.

Demikian pula yang pernah dialami oleh Syaikh Bassyar bin Ghalib, yang juga termasuk salah seorang ulama sholeh terdahulu. Beliau pernah bercerita, "Aku bermimpi Rabi'ah Al-Adawiyah dalam tidurku. Aku memang selalu mendoakannya. Dalam mimpi itu ia berkata kepadaku, 'Wahai Basysyar, hadiah-hadiahmu selalu sampai kepada kami di atas piring dari cahaya, ditutupi dengan sapu tangan sutera.'"

Di dalam mimpi tersebut Syaikh Bassyar bin Ghalib bertanya, "Bagaimana hal itu bisa terjadi?"

"Begitulah doa orang-orang yang masih hidup. Apabila mereka mendoakan orang-orang yang sudah mati dan doa itu dikabulkan, maka doa itu diletakkan di atas piring dari cahaya dan ditutupi dengan sapu tangan sutera. Lalu hadiah itu diberikan kepada orang mati yang didoakan itu. Lalu dikatakan kepadanya, 'Terimalah, ini hadiah si anu kepadamu.'" jelas Rabi'ah Al-Adawiyah kepada Syaikh Bassyar.

Kisah-kisah seputar ruh orang yang sudah meninggal ketika diziarahi dan didoakan itu adalah bukti bahwa mereka yang sudah meninggal pun bisa mendapatkan manfaat dari orang yang masih hidup melalui doa yang dihadiahkan. Secara kasat mata, mungkin hal ini tidak tampak jelas. Tetapi, bagi orang-orang sholeh isyarat ataupun perjumpaan melalui mimpi adalah petunjuk jelas akan sebuah fakta.

Karena itu, mari kita senantiasa mendoakan orang tua kita, guru-guru dan segenap keluarga kita yang telah mendahului kita berpulang ke rahmatullah. Lebih sempurna lagi jika kita bisa menyempatkan waktu untuk berziarah ke makamnya. Doa kita pasti sampai kepada mereka, sebagaimana kisah-kisah hikmah para ulama sholeh terdahulu yang disebutkan di atas. 

رَبِّ اجْعَلْنِیْ مُقِيْمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِیْ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءَ رَبَّنَا اغْفِرْلِیْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ

"Ya Allah, jadikanlah aku orang yang mendirikan shalat, begitu juga keturunanku. Wahai Tuhanku terimalah doaku. Wahai Tuhan kami, ampunilah aku, ampunilah kedua orang tuaku dan juga orang-orang Mukmin kelak di hari ketika perhitungan itu dilakukan."

Wallahu 'Alam bis Showab. []


Catatan: Tulisan ini telah terbit pada tanggal 20 Mei 2019. Tim Redaksi mengunggah ulang dengan melakukan penyuntingan dan penyelarasan bahasa.

___________

Penulis: Ustadz Zimam Hanif

Editor: Hakim