Faktor Penumbuh, Penghambat, dan Upaya Mewujudkan Ukhuwah

 
Faktor Penumbuh, Penghambat, dan Upaya Mewujudkan Ukhuwah

Pengertian ukhuwah adalah suatu sikap yang mencerminkan rasa persaudaraan, kerukunan, persatuan, dan solidaritas yang dilakukan seseorang terhadap orang lain atau suatu kelompok lain dalam berhubungan dengan masyarakat. Rasa ukhuwah bertujuan menciptakan masyarakat yang aman damai negara yang maju.

Ukhuwah memiliki dasarhukum Alqur’an dan Alhadis. Allah I telah menegaskan dalam beberapa ayat nya tentang uhuwah dan persaudaran salah satunya dalam surah Al-Hujarat ayat 10 dan Ali Imran ayat 103

Tipe ukhuwah dikategorikan menjadi tiga, yaitu didasarkan kepada unsur sesama agama, unsur sesama bangsa, unsur sesama manusia. Ukhuwah islamiyah yang berarti persaudaraan sesama Islam, ukhuwah wathaniyaah yang artinya persaudaraan yang timbul karena sebangsa dan setanah air, ukhuwwah basyariyaah persaudraan yang timbul karena sesama manusia.

Beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya ukhuwah dalam masyarakat yaitu adanya persamaan dalam keyakinan agama, wawasan, kepentingan tempat tinggal dan cita-cita. Adanya kebutuhan yang hanya dapat dicapai melalui kerja sama dan gotong royong.

Selain faktor yang mempengaruhi timbulnya ukhuwah juga ada faktor yang menghambat ukhuwah diantaranya: membanggakan kelompok secara berlebihan, sempitnya cakrawala pengetahuan, fanatisme, lemahnya fungsi kepemimpinan, dan pemahaman Islam yang tidak menyeluruh.

FAKTOR FAKTOR TIMBULNYA UKHUWAH

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya ukhuwah dalam masyarakat. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Adanya persamaan dalam keyakinan/agama wawasan kepentingan tempat tinggal dan cita-cita

  2. Adanya kebutuhan yang hanya dapat dicapai melalui kerja sama dan gotong royong.

     

Selain itu ukhuwah memiliki beberapa sikap dasar yang akan mempengaruhi kehidupan diantaranya adalah2:

  1. Saling mengenal (ta’aruf)

    Saling mengenal dan mengetahui antara satu dengan yang lain sangat lah penting dalam masyarakat agar dapat menimbulkan rasa kasih dan sayang sehingga hubungan lingkungan masyrakat akan terjalin dengan baik.

  2. Saling menghargai dan tenggang rasa (tasamuh)
    Sikap saling menghargai dan menghormati antara sesama saat ini mulai luntur sesuai perkembangan zaman saat ini seringkali kita saksikan bagaiman rasa saling menghargai mulai sedikit demi sedikit terkikis sehingga yang ada saling tuduh dan saling
    menyalahkan. Islam mengajarkan agar kita bisa saling menghargai dan tenggang rasa baik dengan sesama Islam maupun orang yang berbeda keyakinan.

  1. Saling menolong taawun Manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain untuk itu rasa tolong menolong sangatlah penting dalam kehidupan karena tolong menolong bisa meringankan beban berat yang sedang kita pikul.

  2. Saling mendukung tadlomun
    Dalam mengarungi kehidupan didunia ini tentu akan banyak masalah yang timbul maka dari itu sangatlah dibutuhkan rasa atau jiwa saling mendukung dalam artian memberikan dorongan sehingga bisa menjadi kekuatan dalam menghadapi masalah tersebut.

  3. Saling menyayangi tarohum
    Kebersamaan yang terjalin secara terus menerus saling berinteraksi antara satu dengan yang lain membuat rasa kasih dan sayang tumbuh sehingga saling menyayangi dan mengasihi satu dengan yang lain.

 

FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT UKHUWAH

Dalam keadaan sekarang ini. Tentulah menjalin ukhuwah yang kuat tidak semudah seperti kita membalik telapak tangan. Tentulah kita sudah mengetahui berbagai masalah yang timbul belakangan ini sangat mungkin bisa mengikis rasa persaudaraan kita. Berikut adalah contoh masalah dibawah ini ada beberapa faktor yang dapat menghambat ukhuwah diantaranya:

  1. Adanya kebanggaan kelompok yang melampaui batas dan merasa paling benar sendiri dan merendahkan yang lainnya sehingga timbul kecurigaan satu dengan yang lainnya.

  2. Sempitnya cakrawala berfikir baik yang disebabkan oleh tingkat pemahaman masalah keagamaan dan kemasyarakatan, maupun maupun disebabkan oleh fanatisme yang berlebihan.

  3. Lemahnya fungsi kepemimpinan umat dalam mengembangkan budaya ukhuwah baik dalam memberika teladan, maupun dalam menangani masalah.

  4. Pemahaman Islam yang tidak menyeluruh

    Dampak dari pemahaman islam tidak secara menyeluruh seringkali menimbulkan sikap-sikap yang cenderung merasa benar dan keyakinan orang lain salah tentu hal tersebut akan menghambat rasa ukhuwah yang ada di kernakan rasa egoisme dan pemahaman Islam yang hanya secara global.

  5. Sikap Fanatik
    Sikap fanatik adalah sikap yang didasarkan pada keyakinan ber- lebihan. Sikap fanatik terhadap suatu isme (aliran, pemikiran) disebut fanatisme. Sikap fanatik berisiko karena akan mengalami hambatan memahami orang lain bahkan menganggap orang lain salah atau tersesat.

    Fanatisme adalah paham atau keyakinan atau suatu pandangan tentang sesuatu. Pandangan tersebut tidak memiliki sandaran teori atau pijakan kenyataan, tetapi dianut secara mendalam sehingga susah diluruskan atau diubah

 

UPAYA DALAM MEWUJUDKAN UKHUWAH

Adapun langkah-langkah yang harus di tempuh untuk mewujudkan sikap ukhuwah :

  1. Persaudaraan Islam hendaknya dimulai dari lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga, kelompok atau warga suatu jam’iyah, aliran, agama dan bangsa.

  2. Keteladanan dari para pemimpin umat untuk selalu rukun dan berjalan dalam garis dan tatanan perdamaian. Keteladanan ini adalah keteladanan dalam tingkat individu dan masyarakat.

  3. Mengembangan cakrawala berfikir dalam masalah keagamaan yang bersifat terbuka, moderat, dan saling menghargai antarindividu, antaragama, antarsuku, antaretnis, dan bahkan antar bangsa. Hal ini akan menunjang sikap saling menghormati dan memahami wawasan orang lain yang berbeda.

  4. Mendayagunakan semua lembaga dan sarana yang sudah tersedia sebagai wahana mengembangkan persaudaraan dan persatuan nasional.

  5. Silaturahmi yang tidak terputus dan terjalin dengan baik sehingga bisa berbagi dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan.

  6. Memperbanyak komunikasi internal maupun antarumat beragama

    untuk menyamakan pandangan terhadap setiap permasalahan yang mendasar sehingga mampu menyelesaikan masalah-masalah yang timbul. Hal ini sebagai antisipasi terhadap perbedaan pendapat yang menjurus pada konflik.

  7. Membentuk dan mengembangkan lembaga-lembaga lintas organisasi dan lembaga-lembaga pemerintahan untuk terus menerus melakukan berbagai macam kegiatan yang bisa memoti- vasi rasa ukhuwah dan persaudaraan.