Pentingnya Ziarah dan Mendo'akan Ahli Kubur, Apa Manfaatnya?

 
Pentingnya Ziarah dan Mendo'akan Ahli Kubur, Apa Manfaatnya?

LADUNI.ID, Jakarta - Ziarah ke makam atau ziarah kubur merupakan amaliyah yang dianjurkan Nabi saw, meski sebelumnya Nabi saw melarang ziarah kubur. Ziarah kubur, selain memberikan manfaat pada orang sudah meninggal juga dapat mengingatkan orang yang berziarah, bahwa setelah kehidupan di dunia masih ada lagi alam yang akan dilalui. Yakni alam kubur.

Nabi saw bersabda;

مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فِيْ كُلِّ جُمُعَةٍ غُفَرَ لَهُ, وَكُتِبَ بَرًّا

“Barangsiapa menziarahi kuburan kedua orang tuanya atau salah satunya setiap Jumat, maka dia diampuni dosanya dan dicatat sebagai anak yang berbakti.” (HR. Thabarani).

Disebutkan juga dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah, dari Ibnu Masud ra, sesungguhnya Nabi saw bersabda:

"Aku dulu telah melarang kamu berziarah kubur maka (sekarang) berziarahlah (ke kubur). Karena ziarah kubur itu dapat menjauhkan keduniaan dan dapat pula mengingatkan alam akhirat."

Keadaan Orang yang Sudah Meninggal Ketika Diziarahi

Dalam Kitab al-Ruh, karya Syaikh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, juga menjelaskan tentang ziarah kubur. Ia menyebutkan apa yang terjadi kepada orang tua ketika anak dan sanak saudara berziarah ke makam mereka atau ketika mendoakan mereka.

Syaikh Muhammad al-Syanqithi, berkata: "Semoga Alloh mengampuni keluarga kita yang telah meninggal dunia dan kaum Muslimin yang telah meninggal dunia. Aku tidak mampu menahan tangis melihat betapa perlunya ahli kubur kepada kita. Aku terkesan dan aku ingin semuanya mengetahui hal ini."

Utsman bin Sawad, ulama salaf, bercerita tentang ibunya, seorang wanita yang ahli ibadah. Ketika ibunya akan meninggal dunia, ia mengangkat pandangannya ke langit dan berkata: “Wahai tabunganku, wahai simpananku, wahai Tuhan yang selalu menjadi sandaranku alam hidupku dan setelah kematianku, jangan Engkau abaikan diriku ketika mati, jangan biarkan aku kesepian dalam kuburku.” Kemudian ia meninggal dunia.

Aku selalu berziarah ke makamnya setiap hari Jum’at. Aku berdoa untuknya, dan memohonkan ampun baginya dan semua ahli kubur di situ. Pada suatu malam aku bermimpi berjumpa dengan ibuku. Aku berkata: “Wahai ibuku, bagaimana keadaanmu?”

Ia menjawab: “Wahai anakku, sesungguhnya kematian itu adalah kesusahan yang dahsyat. Aku alhamdulillah ada di alam barzakh yang terpuji. Ranjangnya harum, dan bantalnya terdiri tenunan kain sutera.”

Aku berkata: “Apakah Ibu ada keperluan kepadaku?”

Ia menjawab: “Iya... Jangan kamu tinggalkan ziarah yang kamu lakukan kepada kami. Sungguh aku sangat senang dengan kedatanganmu pada hari Jum’at ketika berangkat dari keluargamu."

Orang-orang akan berkata kepadaku: “Ini anakmu sudah datang. Lalu aku merasa senang, dan orang-orang mati yang ada di sekitarku juga senang.”

Basysyar bin Ghalib, ulama salaf, berkata: “Aku bermimpi Robiah al-Adawiyah dalam tidurku. Aku memang selalu mendoakannya. Dalam mimpi itu ia berkata kepadaku: Wahai Basysyar, hadiah-hadiahmu selalu sampai kepada kami di atas piring dari cahaya, ditutupi dengan sapu tangan sutera.” Aku berkata: “Bagaimana hal itu bisa terjadi?"

Ia menjawab: “Begitulah doa orang-orang yang masih hidup. Apabila mereka mendoakan orang-orang yang sudah mati dan doa itu dikabulkan, maka doa itu diletakkan di atas piring dari cahaya dan ditutupi dengan sapu tangan sutera. Lalu hadiah itu diberikan kepada orang mati yang didoakan itu," Lalu dikatakan kepadanya: “Terimalah, ini hadiah si anu kepadamu.”

Bacaan Surat Yasin Ketika Berziarah

Surat Yasin yang diturunkan di kota Makkah merupakan jantung Al Qur’an. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ لِكُلِّ شَىْءٍ قَلْبًا وَقَلْبُ الْقُرْآنِ يس َمَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِقِرَاءَتِهَا قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ عَشْرَ مَرَّاتٍ

“Segala sesuatu memiliki jantung. Jantungnya Al-Qur’an adalah surat Yasin. Siapa yang membaca surat Yasin, maka Allah akan mencatat baginya seperti membaca Al-Qur’an sepuluh kali.” (HR. Tirmidzi)

Ketika peziarah kubur membacakan surat Yasin untuk orang sudah meninggal, Allah akan meringankan dosanya pada hari kiamat dan juga dicatat sejumlah pahala baginya.

Meski pembacaan surat Yasin tersebut dapat dilakukan dimana saja, di kuburan atapun tempat lainnya seperti rumah.

Keterangan tersebut berdasarkan kajian dalam kitab Ad-Dur Al-Mukhtar wa Rad Al-Muhtar yang menyebutkan salah satu sabda Nabi saw sebagai berikut:

من دخل المقابر فقرأ سورة (يس) خفف الله عنهم يومئذ، وكان له بعدد من فيها حسنات

“Orang yang mendatangi kuburan dan membaca surat Yasin, Allah SWT akan meringankan dosanya pada hari kiamat. Dan baginya pahala sejumlah orang yang meninggal di kuburan itu.” (HR. Dailami).

Selain itu, dalam kitab Al Mughni, Ibnu Qudaman menuliskan bahwa disunnahkan untuk membaca Al Qur’an di kuburan atau sejenisnya dan dihibahkan kepada orang yang sudah meninggal pahalanya. Asal disebutkan dan ditujukan kepada ahli kubur.

Seberapa sering kita berziarah ke makam orang tua, keluarga dan guru kita yang telah meninggal dunia?

Seberapa banyak kita mendoakan para orang tua, dan guru-guru kita dalam waktu-waktu kita beribadah? Baik masih ada maupun telah tiada.

Ziarah kita dan doa kita sangat penting bagi mereka.

اللهم انس في قبره وحدتي ورحم فيه غربتي

Aamiin aamiin yaa Rabbal Alamiin...

Wallahu a'lam....
Semoga bermanfaat.

Tabik,
================
Mari baca Al-Qur'an klik dibawah ini