Pesantren Salafiyyah Al Marom Grobogan

 
Fasilitas di Lembaga ini :
Nama FasilitasJumlah Nama FasilitasJumlah
MI/SD1 MTS/SMP0
MA/SMA0 Maly/Univ.0
Tahfidz1 Laboratorium0
Poli Kesehatan0 Koperasi1
Pesantren Salafiyyah Al Marom Grobogan

Profil

Pesantren Al Ma’had Roudlatul Mutaalin atau Ponpes Al Maram di Desa Menduran, Kecamatan Brati, Grobogan ini berdiri sekitar 1900-an. Kali pertama didirikan berupa surau dan padepokan. Tempat ini untuk menampung warga sekitar belajar agama.

Kala itu surau belum diberi nama, dibuat Kiai Yusuf bin Ilham setelah pulang belajar dari Mbah Kholil, Bangkalan, Madura dan Kiai Manshur, Popongan, Solo. ”Pondok Pesantren Al Maram cikal bakalnya dari kakek saya, Kiai Yusuf bin Ilham. Beliau mendirikan surau tempat mengaji untuk warga sekitar,” kata Pengasuh Ponpes Al Maram KH Lizamuddin Kafi kemarin.

Akhirnya diberi nama Al Maram oleh KH Munawar Kholil, putra Kiai Yusuf bin Ilham sekitar 1972. Ponpes didirikan setelah pulang dari Pondoan, Pati yang asuh KH Muhammadun. Ketika baru dibuka santri yang belajar di ponpes sedikit. Konsep pembelajarannya salafiyah murni. ”Pertama mendirikan santri pertama dari Cirebon. Terus waktu itu secara resmi membuat pondok,” ujarnya.

Hingga akhirnya ponpes banyak santri. Saat ini yang menetap ada 115 orang. Yaitu, untuk putra-putri mempelajari kitab salafiyah dan tahfid Alquran. Sedangkan santri di madrasah ada 375 santri. ”Santri disini tidak hanya warga sekitar Grobogan. Tetapi, ada orang Papua, Jakarta, Bogor, Kendal, dan Demak,” terang dia.

Proses pembelajaran menerapkan tiga terapan. Yaitu ngaji, jamaah dan khidmah. Santri diwajibkan mengaji, belajar dan sinau secara tekun untuk mencari ilmu. Kemudian jamaah melaksanakan kegiatan bersama-sama dengan masyarakat adalah simbol ibadah. Terakhir, Khidmah itu belajar bersama masyarakat. Seperti menggelar khaul, selapanan, membaca sejarah nabi atau simtut duror dan pengajian rutin bersama warga.

Ponpes Al Maram identik dengan menara Masjid Jami Baitur Rahman. Menara tersebut dibangun menggunakan batu merah. Bentuk bangunannya pun seperti masjid di Timur Tengah. Hal itu terlihat menara yang menjulang ke langit.

Menara masjid tersebut dibangun sendiri oleh KH Munawar Kholil bersama para santri. Waktu pembangunannya sekitar 2000. Sedangkan, masjid telah dibangun oleh Kiai Kafiludin tersebut pada abad ke-19. Namun, bentuknya masih sederhana.

”Ketika masjid dipegang Abah Saya (KH Munawar Kholil, Red) ada beberapa perubahan pembangunan. Waktu membangun masjid dapat wangsit dari Kiai Kafiludin untuk membuat menara dan gapura masjid,” kata KH Lizamuddin Kafi kemarin.

Menurutnya, KH Munawar Kholil mempunyai pekerjaan sebagai tukang kayu. Selain itu, punya keahlian arsitek. Sehingga proses pembangunan menara dan gapura masjid di bangun sendiri.

”Dari gambar dan lainnya Abah sendiri. Termasuk tukang, kernet, dan penataan batu bata bisa tinggi dilakukan sendiri,” ujarnya.

Pembangunan menara dan gapura dilakukan bertahap. Ketika membangun prosesnya tertutup. Pembangunannya dilakukan mandiri. ”Bentuk menara dan gapura seperti di Timur Tengah sebagai simbol masjid,” tandasnya.

KH Munawar Kholil mempunyai enam putra dan dua putri. Salah satunya KH Lizamuddin Kafi yang menjadi pengasuh Ponpes Al Maram. Sejak kecil KH Lizamuddin Kafi dididik ayahnya hingga dewasa. Kemudian belajar di Ponpes di KH Dimyati Banten, belajar di Ponpes Kiai Mustofa Bangila dan terakhir belajar di Makkah sekitar empat tahun. ”Usai saya pulang dari Arab Saudi saya diminta Abah untuk mengurus Ponpes Al Maram,” ujarnya.

Lulusan dari ponpes ini juga banyak belajar di luar negeri. Seperti Syamsul yang lulus program doktroral di Amerika. 

Pengasuh

  1. KH. Yusuf bin Ilham
  2. KH Munawar Kholil
  3. KH Lizamuddin Kafi

Pendiidikan

  1. TPQ
  2. Madrasah Diniyah

Ekstrakurikuler

  1. Tahfidzul Qur'an
  2. Kajian Kitab Kuning
  3. Rebana
  4. Beladiri
  5. Olahraga
  6. Ziarah
  7. Pidato 
  8. Ketrampilan Hidup: Pertanian, Peternakan, Perkayuan: Mebel
     


Fasilitas

  1. Masjid
  2. Asrama
  3. Dapur
  4. Aula
  5. Lapangan 
  6. Ruang Tamu
  7. Kantor
  8. MCK/WC
  9. Gudang
  10. Kopontren
     

 

Alamat

Desa Menduran, Kecamatan Brati, kabupaten Grobogan

Kode Pos: 58153

 

Data pesantren lebih lengkap per propinsi dan kabupaten/kota dapat dicek di wiki.laduni.id/pesantren

Untuk berpartisipasi memperbarui informasi ini, silakan mengirim email ke redaksi@laduni.id

 

Relasi Pesantren Lainnya

  • Belum ada pesantren yang berelasi dengan pesantren ini.