KH Abdul Wahab Chasbullah dan KH. Abdullah Ubaid, Kiai Besar yang Juga Bikers Sejati

 
KH Abdul Wahab Chasbullah dan KH. Abdullah Ubaid, Kiai Besar yang Juga Bikers Sejati

LADUNI.ID, Jakarta - Terbayang kerennya sebuah moment! Kiai besar dengan gagah riding Harley-Davidson mengunjungi santri-santrinya. Atau turing untuk hadir dalam pertemuan penting Nahdlatul Ulama di bebuka abad 20.

Sebagaimana dikutip Laduni.id dari laman ridingread.com, motor beliau-beliau adalah Harley-Davidson 45 cubic inc, alias The Bike Who won the War, HD 750 cc versi militer atau sipil. Belum ada data pasti varian yang beliau-beliau miliki, tapi yang jelas ini adalah  kisah historikal dari KH. Abdul Wahab Chasbullah dan KH Abdullah Ubaid.

Kiai Wahab Chasbullah (31 Maret 1888)

Kiai Wahab Chasbullah, lahir persis satu abad sebelum klub MMC Outsiders lahir, tepatnya 31 Maret 1888- (Sama dengan Outsiders MC, di Maret 1988). Beliau adalah kiai mulia salah satu Kiai besar di kalangan Nahdlatul Ulama.

Dalam berbagai catatan sejarah,Mbah Yayi adalah bikers sejati.  Saat sangat suka turing dalam rangka dakwah ke berbagai tempat. Menjadi pemandangan yang sungguh menarik saat beliau riding memakai Harley-Davidson dalam kecepatan tinggi memakai sorban dan sarung keliling ke berbagai daaerah (ditulis dalam buku  Tradisionalisme Radikal -Greg  Fealy). Di katakannya, Kiai Wahab adalah Kiai yang memiliki mobil ‘muscle car’ buatan Amerika dan motor Harley-Davidson di pesantrennya.

Siapapun yang gandrung menulis sejarah NU, pastinya tak akan lepas dari sepak terjang beliau. Sejak pulang dri tanah suci mekkah (1914), beliau mendirikan  Tashwirul Afkar (1918 lantas  Nahdlatul Wathan (1916) dan  Nahdlatut Tujjar (1924).

Masuk 1926,Mbah Yayi Wahab mengundang  para kiai Ahlussunah wal Jamaah  berkenaan dengan semakin gencarnyaa paham Wahabi di tanah Hejaz (Arab sekarang-red).Mereka lantas sepakat mendirikaan komite Hijaz dan mengirim utusan demi kebebasan Mahzab.

Disinilah peristiwa penting terjadi. Dengan nama apa utusan itu? Disepakati dibentuknya sebuah jam’iyah Nahdlatul Ulama sebagai lembaga yang mengutus komite Hijaz.

Seperti yang dikutip dalam ensikopedia NU, komite ini berangkat tahun 1928, diwakili beliau dan Syekh Ghanaim Al -Mishry. Jadi wajar jika Kiai Saifuddin Zuhri  menyebut beliau sebagai bapak pendiri NU.

KH Abdullah Ubaid

Muda, keren, berilmu dan bikers sejati! Inilah gambaran yang tepat untuk sosok kiai muda, KH Abdullah Ubaid. Di kalangan santri, beliau punya ciri khas yang membedakannya dari Kiai-kiai lainnya, ulama yang selalu ditemani motor Harley-Davidson dalam setiap kegiatannya.

Dalam usia sangat muda (39 tahun), Kyai Ubaid sudah banyak menyandang jabatan penting di Nahdlatul Ulama. Beliau adalah Voorzetter HBNO (semacam Konsul PBNU), Vice Voorzetter PB ANO (Wakil Konsul), A’wan.

Dakwah HBNO, Administrateur Berita Nahdlotoel Oelama dan beberapa jabtan penting lainnya.  Jangan lupa pula, jika beliau tercatat sebagai bapak pendiri Gerakan Pemuda Ansor.

Namun Allah lebih sayang padanya. Saat usianya belum lagi 40 tahun, Allah memanggil-nya dalam sebuah moment sepulang muktamar di Menes. Saat riding, beliau terpeleset dan jatuh di daerah Pekalongan, tanggal 20 jumadil akhir 1357 Hijriah atau 8 Agustus 1938 masehi. Jenazahnya lantas dibawa dan dimakamkan di Pemakaman Islam Tembok, Surabaya.

Setelah wafat, semua barang beliau dihibahkan kepada organisasi, termasuk Harley-Davidson kesayangannya. Hanya sebuah mesin jahit yang menjadi peninggalan keluarganya. Dengan mesin jahit itu, istri tercinta, Nyai Syafi’ah berjung menghidupi 7 anak yang masih kecil-kecil. Bahkan si bungsu Ali Ubadi masih berumur 33 hari saat ditinggal ayahandanya.

Alfatihah untuk Kyai Ubaid…

(by Isfandiari Md)