Konsultasi Psikologi: Minum Obatnya ya, Nak

 
Konsultasi Psikologi: Minum Obatnya ya, Nak

Assalamu’alaikum wr wb

Saya ayah dari satu orang anak. Anak saya laki-laki berumur 2 tahun. Satu hal yang menjadi ganjalan saya adalah sulitnya anak saya minum obat. Kami sudah mencoba banyak cara tapi ga berhasil-berhasil. Kadang kami paksa juga akhirnya, tapi akibatnya anak pasti nangis. Apakah cara kami benar dengan memaksanya? Mohon pencerahan Pak. Terima kasih banyak.

Wassalamu’alaikum wr wb

Ayah F

 

Jawaban:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Terima kasih Ayah F untuk pertanyaannya. Salah satu permasalahan anak yang sering dihadapi orang tua adalah susah minum obat.  Menghadapi masalah ini yang paling utama dibutuhkan adalah kesabaran orang tua. Walaupun memang tidak mudah, tapi bisa dilatih. Beberapa yang perlu diperhatikan antara lain:

Pertama, membuat nyaman kondisi anak. Di saat minum obat, usahakan agar anak tetap nyaman. Hal ini bisa dilakukan sambil bermain, sambil menonton TV atau melakukan aktivitas yang bisa membuat anak nyaman.

Kedua, yakinkan anak dengan rasa obat. Obat-obatan anak biasanya dibuat dengan berbagai macam rasa dan berbentuk cairan. Anak-anak biasanya cemas jika mencoba hal baru, termasuk mencoba obat yang mungkin merupakan hal baru baginya. Ajak anak untuk mencicipi obatnya. Misalnya minta anak untuk mencoba dengan menggunakan jari tangannya, pastikan jari tangan anak bersih. Tentunya sedikit saja hanya untuk meyakinkan anak bahwa obatnya manis. Setelah mencoba, berikan penguat. Misalnya dengan kata-kata, “Manis kan? Enak kan?…” dsb.

Ketiga, beri penjelasan manfaat obat. Penjelasan sederhana tentang manfaat obat perlu diberikan kepada anak, biar anak paham. Misalnya, “Kalau minum obat, nanti sakitnya sembuh, biar bisa main bola lagi”, dsb. Pilih jenis alasan yang merupakan hobi anak, seperti main bola, lari-lari, main kuda-kudaan, dsb.

Keempat, jangan paksa anak. Hal yang penting adalah, jangan memaksa anak untuk minum obat. Paksaan seperti itu akan membuat anak memiliki pengalaman yang buruk dengan obat. Pada waktu yang akan datang, anak bisa saja kemudian menjadi takut pada semua jenis obat. Di sinilah dibutuhkannya kesabaran orang tua.

Kelima, beri apresiasi anak tiap berhasil minum obat. Setiap selesai minum obat, berilah apresiasi kepada anak. Bisa dengan pelukan, ucapan atau simbol jempol. Misalnya,”Pinter deh..”, “Nah gitu, anak pinter…”, dsb.

Mungkin itu beberapa yang bisa saya sampaikan, Pak. Mudah-mudahan ada manfaatnya dan terima kasih…

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam hormat

Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M.Psi,Psi
(Dosen Universitas Gunadarma – Instagram @fakhrurrozi)