Konsultasi Psikologi: Mengatasi Anak yang Suka Merengek

 
Konsultasi Psikologi: Mengatasi Anak yang Suka Merengek

Assalamu’alaikum wr wb

Anak kami baru berusia hampir 3 tahun. Dia sering menangis dan teriak-teriak kalau lagi ingin sesuatu. Kami biasanya emang selalu mengabulkan apa yang diinginkan. Tapi lama-lama jadi kebiasaan. Tiap kali dia pengin sesuatu, pasti teriak-teriak. Dan itu membuat kami ga nyaman. Apa yang harus kami lakukan ya?

Wassalamu’alaikum wr wb

Jawaban:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Terima kasih Ayah/Ibu yang sudah berbagi dengan kita. Anak usia tiga tahun pertama memang sedang mencoba banyak hal. Dia akan mengeksplorasi segala hal untuk memenuhi rasa ingin tahunya, termasuk usahanya untuk menemukan cara agar keinginannya dipenuhi. Biasanya awalnya dia coba-coba dengan perilakunya. Perilaku ini bisa muncul karena apa yang dia lihat sebelumnya. Ketika percobaannya berhasil maka anak akan mengulanginya. Apalagi orang tua biasanya tidak tega dan tidak nyaman jika melihat anaknya seperti itu, akhirnya keinginan anak dipenuhi dan anak berhenti berteriak. Ini lama kelamaan akan menjadi pola. Namun bukan berarti hal itu tidak bisa diatasi. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan antara lain:

Pertama, perlu dicari tahu apa penyebabnya. Merengek penyebabnya bisa macam-macam. Mungkin bayi lapar, marah, lelah, mencari perhatian, stres, meniru dan sebagainya.

Kedua, perhatikan kembali respon Anda. Diskusikan dengan pasangan atau pengasuh Anda tentang bagaimana respon selama ini yang muncul. Jika selalu mengabulkan permintaan anak, berarti perlu dievaluasi.

Ketiga, identifikasi pola yang muncul dari ananda. Perhatikan tiap kapan ananda merengek dan di situasi bagaimana ananda biasanya merengek. Dengan mempelajari polanya, Anda bisa mengantisipasi sebelum rengekan ananda muncul.

Keempat, gunakan suara yang lembut. Rengekan anak bisa biasanya akan berkurang dengan respon yang lembut. Jangan malah sebaliknya. Jika anak merengek kemudian dibentak pasti anak akan tambah merengek dan menjadi takut. Tapi hal ini perlu hati-hati, jangan sampai anak akan menyangka kalau rengekannya mendapat respon positif. Perl u latihan untuk bersuara lembut untuk membujuk atau memberi tahu anak agar tidak merengek.

Kelima, potonglah pola perilaku rengekan anak. Setelah Anda yakin bahwa rengekan anak merupakan senjatanya untuk mendapat sesuatu, maka selanjutnya Anda perlu untuk memotong pola rengekan anak Anda dengan tidak mengabulkan permintaan anak selama anak masih merengek.

Keenam, beri apresiasi anak jika tidak merengek. Jika anak Anda sudah tidak merengek, beri apresiasi kepada anak akan perilakunya. Bisa berupa pujian, pelukan, senyuman atau makanan kesukaannya.

Mungkin itu yang bisa saya sampaikan Mudah-mudahan ada manfaatnya. Terima kasih banyak dan selamat mencoba.

 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam hormat

Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M.Psi, Psi
(Dosen Universitas Gunadarma - innozzi@yahoo.com)