Kisah Teddy Kardin, Ahli Pisau Militer yang Diakui AS dan Dunia

 
Kisah Teddy Kardin, Ahli Pisau Militer yang Diakui AS dan Dunia

LADUNI.ID, Jakarta - Tahukah kamu, bahwa Indonesia memiliki orang yang ahli dan lihai dalam pembuatan pisau dan telah diakui oleh dunia internasional bahkan Amerika Serikat juga mengakuinya? Ya, orang itu adalah Teddy Sutadi Kardin. Siapakah dia?

Sebagaimana dikutip Laduni.id dari laman merdeka.com, Teddy Kardin adalah seorang jebolan Institut Teknologi Bandung, Jurusan Geologi. Ia memilih berprofesi sebagai Geolog pada era 1970-an. Berkat kariernya tersebut, dia mampu meraih ribuan dollar Amerika Serikat, di bidang usaha tambang dan minyak.

Setiap karya pisaunya akan selalu tersemat nama ‘T.Kardin’. Ia adalah sang empu pisau militer asal Indonesia yang diakui dunia.

Sebagai seorang geolog, membuat Teddy kerap keluar-masuk hutan. Hingga dirinya sempat menjadi anak angkat dari keluarga pedalaman Kalimantan, dan diberi nama Hubung.

Profesi tenar Teddy memaksa dirinya untuk memiliki senjata tajam yang mumpuni dan mudah dibawa. Saat berencana membeli pisau untuk bertugas di lapangan, ternyata harga di pasaran terpaut sangat mahal.

Sehingga, Teddy mencoba untuk membuat pisaunya sendiri dengan bahan per mobil. Ternyata kualitas kekuatan dan ketajamannya cukup bagus.

"Ketika itu saya membutuhkan sebuah pisau untuk digunakan di lapangan. Tapi karena jenis pisau yang saya cari tergolong mahal, saya mencoba untuk membuat pisau sejenis dari per mobil. Dan ternyata kualitas pisau yang dibuat tanpa teknik penempaan tersebut cukup bagus," papar Teddy.

Melalui ketidaksengajaan, Teddy yang mulai membuat pisau sendiri dan mencintai buatannya, serta dibanjiri pujian orang sekitar. Apalagi pisau hasil karyanya telah sesuai dengan standar AISI (American Iron Standard Institute).

Teddy membuat pisau survival, pisau komando, pisau berburu, pisau jenis skinner, pisau khas Nepal yang disebut Kukri, golok, katana, hingga pisau dapur. Selain itu ada pula pisau jenis Kujang dan Badik, bengkel pisau Teddy yang terletak di Bandung itu juga membuat pisau dengan standar khusus untuk kalangan militer.

Pisau dari bengkel bernama T.Kardin telah menjadi langganan dan pemasok bagi anggota militer di berbagai belahan dunia, seperti Marinir TNI AL, Paskhas, dan Kopasus. Kemudian ada pasukan khusus Green Beret Airborne AS pasukan khusus Yordania, prajurit komando AS, serta anggota militer lain.

"Kerajaan Yordania pada tahun 2013 juga pernah memesan 1200 bilah pisau kepada kami," ujar Teddy.

Hingga dikagumi oleh Sersan Curtis Lovito yang terkejut ketika pisau Fairbarn Sykes Dagger (pisau pasukan SAS Inggris) bisa diproduksi ulang di Indonesia. Saat ditunjukkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Keahlian Teddy dalam membuat pisau tempa, sampai dia pernah dijuluki sebagai 'Empu Pisau Indonesia'. Pengalaman Teddy tentang seluk beluk hutan tatkala menjadi geolog kala itu, akhirnya membawa dirinya diberi tanggung jawab besar. Dia mengemban tugas untuk mengajari pasukan komando TNI.

Prabowo Subianto kala itu menjabat sebagai Mayor Infanteri Komandan Batalyon Infanteri 328, Kostrad, meminta Teddy untuk melatih prajurit komando TNI tentang navigasi hutan. Selain menjadi guru bagi prajurit TNI, Teddy juga pernah mengukir prestasi di dunia militer. Dia ikut membantu TNI dan terjun berhadapan dengan OPM (Organisasi Papua Merdeka).

Menghadapi ketegangan dalam operasi pembebasan 11 orang sandera yang merupakan peneliti Ekspedisi Lorentz 1995, di Mapenduma, Irian Jaya. Selanjutnya pada tahun 2004, Teddy juga andil menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) untuk mendukung operasi militer TNI di Aceh.

Jejak karier Teddy di dunia militer berkat pengalaman luar biasa, telah membawanya jadi pelatih tentang cara bertahan hidup bagi para prajurit TNI.

Dia diminta melatih survival di hutan tropis, sekaligus melacak dan menafsir jejak. Kala itu, dia ditemani beberapa orang dari suku Dayak, dalam memberikan pelatihan bertahan hidup di alam liar kepada para prajurit di Bataylon 328.

Meski tidak memiliki latar belakang atau berdarah militer, Teddy benar-benar mengukir sejarah baru di keluarganya. Berbagai prestasi dan misi yang selalu diembannya membawa keberhasilan. Hingga dia memperoleh penghargaan Warga Kehormatan Kopassus, Satyalencana Dharma Nusa dan delapan baret kehormatan.