Gus Baha: Jadilah Kere-Aktif

 
Gus Baha: Jadilah Kere-Aktif

LADUNI.ID, Jakarta - KH Bahauddin Nur Salim atau Gus Baha bercerita bahwa sewaktu KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) dalam keadaan miskin, Gus Baha mendapat cerita bahwa ketika istri Mbah Moen menyampaikan tidak ada beras, tapi Mbah Moen tetap mengajar.

Selain cerita itu, Gus Baha juga menceritakan bahwa ketika Mbah Abdullah Salam hendak mengajar, kemudian dikasih tahu oleh istrinya bahwa di rumah tidak ada beras. “Pak, ndak ada beras.” Kemudian Mbah Abdullah Salam menjawab, “Lha apa hubungannya dengan aku mau ngajar?”. Tidak ada.

Bahkan ketika Gus Baha merasakan hidup melarat selama 5 tahun di Yogyakarta, Gus Baha tidak pernah tidak mengajar. Jika waktunya mengajar, ya Gus Baha tetap ngajar. Sebab, menurut Gus Baha, keadaan melarat (miskin) dengan urusan mengajar itu tidak ada hubungannya.

“Lha orang-orang yang di bawah tol itu apa pernah ngajar? Buktinya melarat banget. Paham ya?,” kata Gus Baha memberikan pemisalan.

Gus Baha juga melihat bagaimana masyarakat sekarang memiliki statemen yang menurut Gus Baha ngawur: “sekarang udah nikah, jangan ngaji, mikir ekonomi”.

“Apa yang tidak ngaji terus kaya? Yang miskin ya tetap miskin. Jadi tidak ada hubungannya miskin dengan ngaji,”

Sebab menurut Gus Baha, orang miskin yang tidak ngaji juga sangat banyak. Meskipun yang ngaji tapi miskin juga sangat banyak. Tetapi, lanjutnya, lebih baik orang yang miskin tetap ngaji daripada miskin tidak ngaji.

“Kalau begitu ya lebih baik ngaji meskipun miskin dapat pahala. Jangan sampai sudah miskin tidak dapat pahala. Lha ini namanya kere(aktif) itu bagus dalam syariat Allah.”

“Jadi ngaji ini mudah-mudahan barokahnya ngaji ini jangan sampe kere fasik, tapi kere… aktif,” tegas Gus Baha.