Dajjal Mendapat Istidraj dari Allah SWT

 
Dajjal Mendapat Istidraj dari Allah SWT

LADUNI.ID, Jakarta - Dajjal ini termasuk yang mendapat Istidraj[1] (dilulu). Karena itu, setiap tindakan dan ucapan Dajjal, Allah mengabulkannya. Seperti dia mengatakan: “Hai langit, turunkan hujan”. Seketika itu hujan turun. la mengatakan kepada bumi : “Wahai bumi keluarkan seluruh simpananmu”.

Seketika itu bumi mengeluarkan emas, intan, perak dan lain sebagainya. Selanjutnya emas dan lainnya tadi mengikuti ke mana Dajjal pergi. Bila Dajjal berkata kepada kayu yang sudah kering: “Keluarkaniah daunmu dan buah-buahanmu’. Seketika itu, kayu yang sudah kering tadi mengeluarkan dedaunan dan buahnya. Begitu juga seketika Dajjal berkata kepada bumi yang tandus dan kering: “Wahai bumi keluarkan tetumbuhan”.

Demikian pula, ketika Dajjal berkata kepada sungai : “Wahai sungai, keringkan airmu”, seketika itu air sungai mengering. Sampai-sampai Dajjal diberi kemampuan oleh Allah dapat menghentikan perjalanan matahari, sehingga satu hari menjadi beberapa bulan. la juga bisa mempercepat perjalanan matahari, sehingga satu hari bisa menjadi satu jam saja.

Singkat cerita, segala ucapan Dajjal selalu dikabulkan oleh Allah, karena memang Istidraj. Sampai-sampai bila seseorang ingin bertemu kedua orang tuanya yang sudah meninggal puluhan tahun, Dajjal bisa mempertemukannya.

Akan tetapi bukan orang tuanya yang sebenarnya, melainkan setan yang menyerupai kedua orang tuanya. Kemudian setan yang menyerupai kedua orang tuanya itu berkata: “Wahai anakku, percayalah dan imanilah Tuhan ini (yang dimaksudkan adalah Dajjal), agar hidupmu tidak sengsara. Coba perhatikan aku sebagai orang tuamu, kini hidupku bahagia dan senang di dalam surga, hal ini tidak lain karena aku beriman dan mengikuti Tuhan ini (Dajjal), bahwa sannya Tuhanmu dan Tuhanku adalah ini (Dajjal)’.

Dengan demikian, banyak orang mukmin yang lemah imannya menjadi luntur, berbalik mengikuti jejak Dajjal. Bersamaan dengan itu, kehidupan orang mukmin sangat memprihatinkan, Sengsara dan sangat sulit ekonominya.

Pada saat itu, tidak ada makanan kecuali yang ada di tangan Dajjal dan para pengikutnya. Segala harta simpanan orang mukmin tiba-tiba menjadi lenyap dan rusak akibat sihir Dajjal. Pada saat yang demikian sengsaranya kehidupan orang mukmin, setan merubah bentuk menjadi manusia, sehingga ia bisa berkumpul dengan orang-orang mukmin untuk mengajak orang mukmin mengikuti jejak Dajjal, sekaligus beriman kepadanya.

Tidak itu saja yang dilakukan oleh setan dalam meruntuhkan keimanan orang mukmin. Mereka juga merubah bentuk dirinya menyerupai orang tuanya orang mukmin, terkadang menyerupai kakeknya yang sudah mati, atau menyerupai kiainya.

Dengan kata-kata yang manis membujuk orang mukmin agar mau mengikuti Dajjal dan beriman kepadanya. Hanya orang-orang mukmin yang tebal imannya yang menolak ajakan setan tersebut, sedangkan bagi orang-orang kafir, munafik dan orang yang lemah imannya tentu saja mau mengikul saran setan tersebut dan beriman kepada Daijjal.


[1] Istidraj, adalah jauh dari rahmat Allah dan dekat kepada siksa-Nya secara berangsur-angsur (Ta’rifat: 20). Dalam kata ini, mengabulkan segala permintaan dan keinginannya disertai dengan ancaman siksa.


Sumber: Haqiqi Alif. 100 Berita dari Kubur; Menyingkap Berbagai Fenomoena Rahasia Ilahi yang Terjadi pada Hari Kiamat dan Alam Akhirat. Jombang: Lintas Media, tanpa tahun.