Diterimakah Shalat Kita, Jika Sering Bicara Kotor?

 
Diterimakah Shalat Kita, Jika Sering Bicara Kotor?

LADUNI.ID, Jakarta - Tulisan ini merupakan tanya jawab dari 101 persoalan perempuan yang tulis oleh Prof. Habib Quraish Shihab. Di dalam tulisan ini akan menjelaskan tentang bagaimana diterimakah shalat kita, jika sering bicara kotor dalam pandangan Prof. Habib Quraish Shihab.

***

Saya seorang istri, karena keluarga kami tidak mampu, saya ikut membantu bekerja sebagai buruh kasar di pasar, di tempat itu saya terbiasa ngobrol dan berkata kotor dengan sesama buruh, tapi saya tidak lupa selalu salat, apakah shalat saya diterima kalau saya sering sekali bicara kotor di lingkungan pekerjaan saya, Pak?

Maimunah, Kuli, Kramat Jati, Jakarta

Ada syarat-syarat wajib dan sahnya shalat. Ada juga ketentuan-ketentuan hukum yang dinilai membatalkan shalat. Tidak ada yang berkaitan dengan ucapan setelah salat, baik ucapan bersih maupun kotor. Kendati demikian, perlu disadari bahwa dengan shalat seseorang berusaha mendekat kepada Allah dan meraih rida-Nya serta dikabulkan permohonannya, karena shalat sebagaimana makna kebahasannya adalah doa.

Jika demikian, seseorang baik dalam shalat maupun di luar shalat, yakni dalam kesehariannya harus selalu melakukan hal-hal yang disukai Allah dan menghindar dari tidak disukai-Nya. Salah satu ditegaskan-Nya adalah: Allah tidak menyukai ucapan buruk (yang diucapkan) dengan terang-terangan kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. an-Nisa 4:148).

Karena itu hindarilah hal tersebut semoga tujuan kita melaksanakan shalat dan berdoa diterima oleh-Nya. Demikian, wa Allah A’lam.

Sumber: M. Quraish Shihab. M. Quraish Shihab​ Menjawab 101 Soal Perempuan Yang Patut Anda Ketahui. Ciputat Tanggerang: Lentera Hati, 2011.