Tips Agar Anak Tidak Susah Mandi

 
Tips Agar Anak Tidak Susah Mandi

Assalamu’alaikum wr wb

Saya punya anak balita (3 tahun lebih), laki-laki. Pada awalnya anak saya nurut ketika disuruh mandi. Tidak ada yang masalah dalam hal ini. Namun sejak beberapa minggu ini, anak saya seringkali ngga mau kalau disuruh mandi. Mandi pagi yang sebelumnya sering jam 7 atau bahkan lebih pagi, sekarang paling cepat sekitar jam 8.30 atau lebih.

Mandi sorenya sekarang malah mendekati magrib, padahal sebelumnya sekitar jam 4 sore sudah mandi. Kami, baik saya, suami atau kakak perempuannya seringkali jadi ngomel dan kesel karena saking susahnya anak saya disuruh mandi. Oh iya, sebelumnya ada baby sitter yang mengasuhnya, tapi sudah beberapa bulan ini berhenti, jadi semua kami sekeluarga sendiri yang mengurusnya. Mohon tips dan triknya, Pak biar anak kami bisa mudah disuruh mandi. Terima kasih banyak Pak.

Wassalamu’alaikum wr wb

Mama A di Bogor

Jawaban:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Terima kasih Mama sudah berkenan berbagi cerita dengan kita. Saya bisa memahami mengapa Anda dan keluarga menjadi kesal ketika menghadapi Ananda. Namun demikian sebagai orang tua memang mesti berusaha sekuat tenaga untuk bersabar dalam menghadapi semua perilaku dan perkataan anak. Ini memang mudah untuk diucapkan namun butuh latihan dan usaha yang terus menerus agar bisa melakukannya. Berikut ini beberapa tips yang bisa dicoba agar Ananda nurut ketika disuruh mandi.

Baca juga: Solusi yang Tepat untuk Perubahan Perilaku Remaja

Pertama, bersabar. Kunci dalam menghadapi anak adalah dengan bersabar. Apapun perilakunya, bersabar adalah hal utama dan pertama yang mesti dilakukan orang tua. Dengan tetap bersabar, maka pikiran kita akan tetap rasional dan terkontrol. Jika tidak bersabar, maka bisa kemungkinan akan menjadi marah sehingga bisa melakukan hal di luar kontrol. Seandainya ini terjadi, maka akan muncul masalah baru.

Kedua, pahami kondisi psikis anak. Anak balita, terutama yang sudah berusia sekitar 3 tahun seperti Ananda memang sedang berusaha mengeksplorasi segala hal. Jika dia sudah lancar berkomunikasi, dia akan terus menanyakan apa saja sampai dia puas. Pun demikian dengan berbagai perilakunya. Semua yang dilakukannya adalah eksperimen dan eksplorasi.  Termasuk ketika Ananda tiba-tiba susah disuruh mandi, ini juga bagian dari eskperimennya. Nanti Ananda berharap akan menemukan hal baru dari eksperimennya ini. Dengan memahami kondisi psikis anak seperti itu, kita akan lebih bijak dalam menghadapinya.

Baca juga: Apa yang Harus Saya Usulkan ke Orang Tua Saya tentang Situasi ini?

Ketiga, temukan hal yang menyenangkan saat mandi. Ini memang membutuhkan kejelian kita. Kita harus bisa menemukan hal apa yang menyenangkan saat mandi. Jika ini sudah ketemu, maka bisa kita gunakan untuk membujuk anak agar mau mandi. Karena suatu hal yang menyenangkan akan cenderung diulangi. Orang tua memang harus mencoba berbagai cara sampai menemukan hal ini. Misalnya anak Anda kalau mandi biasa pakai shower, maka temukan kegiatan di saat mandi yang tidak biasa dan menyenangkan. Anda bisa kemudian menjadikan shower sebagai senapan air yang Anda tembakkan ke badan anak.

Jadi Anda menciptakan suasana bermain ketika mandi. Atau jika Ananda biasa mandi pakai ember besar. Setelah semua bersih, biarkan anak Anda berendam di ember tersebut sambil pura-pura sedang berenang. Beri waktu beberapa saat agar anak menikmatinya. Jangan terlalu lama berendamnya karena bisa berpengaruh terhadap kesehatan Ananda. Atau mungkin setelah semua bersih, Anda kemudian menyiramkan sisa air di ember tadi ke seluruh badan Ananda mulai dari kepala. Ananda akan merasakan sensasi yang berbeda ketika diguyur air dengan volume air yang besar.

Baca juga: Bagaimana Mengetahui Permasalahan Anak

Keempat, jangan diam saat memandikan. Ajak anak berkomunikasi. Anda bisa berbicara apa saja untuk membangun komunikasi dengan anak. Dengan demikian, anak akan betah dan senang saat mandi.

Kelima, beri apresiasi ke banyak hal baik yang dilakukan anak saat mandi. Misalnya Anda bisa berkata, “Abang kan pinter sikat gigi ya? Nah gitu, pinter..”, “Nah, abang pinter nih mandinya”. “Besok-besok mandinya pinter lagi kayak sekarang ya..”, dan sebagainya. Makin sering kita memberikan apresiasi, Ananda akan cenderung mengulanginya.

Gabungan semua itu mudah-mudahan akan membuat Ananda senang dengan mandi sehingga tidak susah lagi ketika disuruh. Mungkin itu yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan ada manfaatnya. 

 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam hormat
Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M. Psi, Psi