Kisah Abu Hurairah dan Kurma Ajaib yang Tak Pernah Habis

 
Kisah Abu Hurairah dan Kurma Ajaib yang Tak Pernah Habis

LADUNI.ID, Jakarta - Musibah besar itu belum tentu berwujud sesuatu yang besar atau berat, karena ia bisa saja berwujud sesuatu yang kecil atau ringan. Maka, jangan meremehkan musibah apapun bentuknya. Sebab, terdapat banyak sekali hikmah yang terkandung di dalamnya.

Sayyidina Abu Hurairoh r.a. pernah berkata, musibah yang kuanggap terbesar di dalam hidupku ada 3 macam: wafatnya Baginda Nabi, syahidnya Sayyidina Ustman bin Affan r.a., dan hilangnya kaleng kecil milikku.

Para sahabat sambil tertawa dan heran pun bertanya:

“Ya Abu Hurairah, kenapa anda bilang kaleng kecil yang hilang itu adalah termasuk ke dalam musibah terbesar di hidupmu?”

Sayyidina Abu Hurairah r.a. menjawab:

“Kaleng kecil itu berisi 20 butir kurma 'ajwa yang pernah ditiup serta disentuh oleh Baginda Nabi. Sejak saat itu, kurma di kaleng kecil tersebut selalu ku ambil sebutir demi sebutir setiap hari manakala aku merasa lapar”.

“Dari semenjak zaman baginda nabi hingga masa di mana Sayyidina Utsman bin Affan r.a. syahid. Isi dari kaleng kecil itu tidak pernah berkurang ataupun habis. Jumlah kurma di dalam kaleng kecil itu masih tetap berjumlah 20,” lanjut Abu Hurairah r.a.

Abu Hurairah melanjutkan, “Dan setiap aku memakannya, biji dari kurma itu aku simpan. Hingga di saat sekarang bijinya telah terkumpul hingga mencapai 100 karung.”

Subhanallah… Inilah salah satu tanda keutamaan dan keistimewaan dari Baginda Nabi sang pembawa rahmat bagi seluruh alam.

***

Kisah ini disarikan dari kalam Abuya Dimyati Pandeglang Banten. Dari kisah ini, dapat kita ketahui bahwa hal-hal yang kita anggap kecil dan remeh, belum tentu memiliki hikmah atau manfaat yang kecil pula.

Bisa jadi, apa segala musibah atau tanda yang menurut kita kecil dan tidak kita sadari, akan menjadi perubahan yang besar dalam hidup kita.

Semoga apa yang ada dalam hidup ini, bisa selalu kita syukuri. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin…

***

Penulis: M. Yusmadi
Editor: Muhammad Mihrob