Posisi yang Baik Membaca Qur'an Saat Ziarah Kubur

 
Posisi yang Baik Membaca Qur'an Saat Ziarah Kubur

LADUNI.ID, Jakarta - Masalah ini diangkat oleh Calon Dokter, Mbak Yuman saat ngaji kitab Al-Muqtathafat bersama Pengurus Cabang Istimewa NU Jerman semalam (Ahad, 27/12/2020). Membaca Al-Qur'an dengan menghadiahkan pahala kepada Almarhum memang masalah khilafiyah.

Menurut sebagian ulama yang berpendapat boleh adalah berdasarkan beberapa riwayat dari Sahabat, termasuk Sahabat Ibnu Umar, sebagaimana yang dikatakan oleh Syekh Ibnu Taimiyah:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ وَصَّى أَنْ يُقْرَأَ عِنْدَ دَفْنِهِ بِفَوَاتِحِ الْبَقَرَةِ وَخَوَاتِمِهَا وَالرُّخْصَةُ إمَّا مُطْلَقًا وَإِمَّا حَالَ الدَّفْنِ خَاصَّةً (جامع المسائل لابن تيمية 3 / 132)

Dari Ibnu Umar bahwa beliau berwasiat setelah dimakamkan untuk dibacakan pembukaan surat al-Baqarah dan penutupnya. Dispensasi ini bisa jadi secara mutlak (boleh baca al-Quran di kuburan kapan saja), dan bisa jadi khusus ketika pemakaman saja" (Ibnu Taimiyah, Jami' al-Masail III/132).

Lalu di mana posisi kita saat ziarah kubur untuk membaca Al-Qur'an? Jika memungkinkan adalah di dekat kepala jenazah (seperti hadis dalam gambar). Jika tidak memungkinkan, seperti karena kepadatan kuburan, maka boleh dari arah mana saja.

***

Penjelasan tersebut merupakan tulisan dari Ustadz Ma’ruf Khozin yang diunggah di akun Facebook pribadi beliau. Dalam tulisan sebelum postingan tersebut, Ustadz Ma’ruf Khozin juga menulis tentang apakah setelah pemakaman, seorang peziarah baiknya berdoa dulu atau langsung pulang?

Ustadz Ma’ruf Khozin menulis: ngaji Al-Muqtathafat bersama Pengurus Cabang Istimewa NU Jerman telah sampai pada riwayat dari Sahabat Amr bin Ash:

ﻓﺈﺫا ﺩﻓﻨﺘﻤﻮﻧﻲ ﻓﺸﻨﻮا ﻋﻠﻲ اﻟﺘﺮاﺏ ﺷﻨﺎ، ﺛﻢ ﺃﻗﻴﻤﻮا ﺣﻮﻝ ﻗﺒﺮﻱ ﻗﺪﺭ ﻣﺎ ﺗﻨﺤﺮ ﺟﺰﻭﺭ ﻭﻳﻘﺴﻢ ﻟﺤﻤﻬﺎ، ﺣﺘﻰ ﺃﺳﺘﺄﻧﺲ ﺑﻜﻢ، ﻭﺃﻧﻈﺮ ﻣﺎﺫا ﺃﺭاﺟﻊ ﺑﻪ ﺭﺳﻞ ﺭﺑﻲ

Jika kalian menguburku maka tutuplah tanahnya, lalu berdirilah di sekeliling kuburku, kira-kira menyembelih unta dan membagikan dagingnya, sampai aku terhibur dengan kalian dan aku menunggu apa yang akan aku jawab untuk malaikat yang diutus Tuhanku (Hadis Sahih Muslim).

Riwayat ini, beserta hadis lainnya, menjadi dalil bagi kita untuk tidak langsung pulang setelah pemakaman.(*)

***

Penulis: Ustadz Ma’ruf Khozin
Editor: Muhammad Mihrob

 


Aktifkan Nada Sambung pribadi Tausiyah Ustadz Ma'ruf Khozin "LIMA ALAM KEHIDUPAN"
Dengan cara ketik LAKDM kirim SMS ke 1212
Tarif: Rp. 9900 / bulan khusus pengguna Telkomsel