Biografi KH. Noor Ahmad Jepara

 
Biografi KH. Noor Ahmad Jepara
Sumber Gambar: foto istimewa

Daftar Isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan
2.2  Guru-guru

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1  Kiprah di Nahdlatul Ulama

4.    Karya-karya
5.    Chart Silsilah Sanad

1. Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
KH. Noor Ahmad lahir pada hari Kamis Kliwon, 14 Desember 1932 M/19 Rajab 1351 H, di Robayan, Jepara. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Shiddiq bin Saryani dan Nyai Hj. Sawinah.

1.2 Wafat
KH. Noor Ahmad wafat pada Rabu, 20 Juni 2012. Sebelumnya kondisi beliau baik-baik saja, hingga akhirnya pada pukul 08.30 WIB kondisi beliau menurun. Lalu dibawa ke RSUD Kudus, beliau menghembuskan nafas terakhir pada 10.00 WIB.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.1 Pendidikan
Kyai Noor Ahmad memulai pendidikannya dengan belajar di madrasah yang ada di kampung halamannya. Setelah selesai, beliau melanjutkan dengan belajar di Madrasah Tsanawiyah Tasywiq Al-Thullab Salafiyah (TBS) Kudus.

ketika duduk di bangku Madrasah TBS, Kyai Noor Ahmad menekuni Ilmu Falak. Beliau belajar ilmu Falak menggunakan kitab Falak karangan KH. Mawardi Solo. Pada masa itu, beliau menyalin kitab tersebut dengan tinta tutul yang digunakan santri zaman dahulu untuk memberi makna kitab kuning.

Keistimewaan cara belajar Kyai Noor Ahmad kepada Mbah Toor (sapaan akrap KH. Turaichan Adjhuri asy-Syarofi) adalah, beliau belajar langsung tanpa memakai kitab panduan.

Setelah menamatkan pendidikannya di Kudus, Kyai Noor Ahmad remaja kemudian berkelana ke pesantren-pesantren lain di Jawa. Di antara pesantren yang pernah disinggahi ialah Pesantren Tebuireng JombangPesantren LangitanPesantren Lasem dan Pesantren Salatiga.

Pejalanannya menuntut ilmu Falak ini dilakukan setelah mendapatkan restu dari gurunya, KH. Turaichan. Yaitu setelah Kyai Noor Ahmad dianggap telah cukup menguasai dasar-dasar Falakiyah dan membutuhkan bersilaturrahim (mengaji) kepada guru-guru lain. Dari sinilah Kyai Noor Ahmad menguasai banyak metode dalam perhitungan Falakiyah.

Selama di Salatiga, Kyai Noor Ahmad belajar kepada Kyai Zubair Umar Al-Jaelani, pengarang kitab Al-Khulashah Al-Wafiyah. Adapun selama di pesantren Langitan, Kyai Noor Ahmad mengaji kepada KH. Abdul Hadi dan akrab dengan KH. Abdullah Faqih yang merupakan teman satu angkatannya.

Selain belajar secara jasmaniah, Kyai Noor Ahmad juga diperintahkan oleh gurunya, KH. Turaichan, untuk berguru secara ruhaniah. Cara berguru ini berupa pejalanan ziarah kepada para ulama ahli Falak yang telah wafat. Kyai Noor Ahmad sering mendapat perintah untuk berziarah ke makam-makam ulama Falak, seperti Raden Dahlan, Semarang, seorang ulama ahli falak pada zamannya.

2.2 Guru-guru

  1. KH. Turaichan Adjhuri Asy-Syarofi,
  2. Kyai Zubair Umar Al-Jaelani,
  3. KH. Abdul Hadi,

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah

3.1 Kiprah di Nahdlatul Ulama
Setelah sekian lama belajar kepada KH. Turaichan, Kyai Noor Ahmad pun muncul sebagai salah satu ulama ahli Falak di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Awalnya, KH. Turaichan Adjhuri Asy-Syarofi, sebagai ketua Markaz penanggalan Jawa Tengah, diminta untuk menjadi anggota Lajnah Falakiyah di PBNU dari perwakilan Jawa Tengah. Akan tetapi beliau tidak berkenan. Lalu KH. Turaichan diminta untuk menunjuk perwakilannya. Maka sang guru pun menunjuk Kyai Noor Ahmad sebagai wakilnya.

4. Karya-Karya
Salah satu barometer yang digunakan untuk mengukur kualitas keilmuan seseorang ialah seberapa banyak dan berkualitas karyanya. Dari segi ini KH. Noor Ahmad memenuhi kriteria tersebut, karena telah menelurkan karya-karya yang berkualitas dalam bidang ilmu Falak. Diantara karya beliau yakni;
Syams Al-Hilal. Kitab ini terdiri dari dua jilid, yakni jilid pertama berbahasa Arab yang menjelaskan hisab Jawa Islam, hisab Istilahi tahun Hijriyah dan Masehi, dan konversi dari tahun Hijriyah ke Masehi atau sebaliknya.

Syawariq Al-Anwar. Kitab ini juga terdiri dari dua jilid. Jilid pertama menjelaskan perhitungan arah kiblat dan waktu Shalat dengan beracuan tabel Logaritma. Sedangkan jilid keduanya sama menjelaskan perhitungan arah Kiblat dan waktu Shalat, akan tetapi sudah menggunakan alat bantu kalkulator.

Taufiq Al-Rahman. Kitab ini merupakan kitab pertama KH. Noor Ahmad yang masuk dalam katagori Haqiqi bi Al-Tahqiq. Di dalamnya dijelaskan hisab awal Bulan Qamariyah, Gerhana Bulan, dan Gerhana Matahari. Namun kitab ini sudah tidak dipakai lagi setelah dibuatnya karya yang keempat,

Nur Al-Anwar. Kitab Nur Al-Anwar ini menjelaskan hisab awal bulan Qamariyah metode Haqiqi bi Al-Tahqiq, Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari.

5. Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad guru KH. Noor Ahmad Jepara dapat dilihat DI SINI.

Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 05 September 2022 dan diedit kembali pada tanggal 14 Desember 2023.

 

Lokasi Terkait Beliau

List Lokasi Lainnya