Kisah Saat PMII Dilarang Mengundang Nama Gus Dur

 
Kisah Saat PMII Dilarang Mengundang Nama Gus Dur

LADUNI.ID, Jakarta - Rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto dikenal sangat diskriminatif terhadap NU. Bahkan begitu rezim yang berkuasa selama 32 tahun ini gagal menggusur Gus Dur dalam Muktamar NU di Cipasung, pada kroni Soeharto langsung melakukan pencekalan di mana-mana terhadap tokoh NU itu.

Meski demikian, tak semua pencekalan itu berhasil, sebaliknya malah terkesan konyol. Hal itu terjadi ketika Gus Dur diundang berceramah oleh PMII di sebuah daerah di Jawa Timur.

Begitu mendengar informasi bahwa Gus Dur akan berceramah, serentak para pejabat keamanan di daerah tersebut memerintahkan anak buahnya untuk membubarkan acara mengundang Gus Dur itu. Aparat, termasuk intel segera datang ke lokasi acara. Begitu sampai di tempat acara, para aparat tersebut langsung menginterogasi penyelenggara.

"Siapa yang ceramah itu?" tanya seorang petugas saat menunjuk seorang yang sedang berceramah di depan.

"KH. Abdurrahman Wahid, Pak," jawab salah seorang panitia.

"Oo., Kiai Abdurrahman Wahid," kata polisi tersebut keheranan. Ia kemudian memandang anak buahnya yang tampak selalu siaga di dekatnya.

"Tadi kamu lapor bahwa yang ceramah Gus Dur?" tanya si Komandan kepada anak buahnya dengan berbisik. Anak buahnya tiba-tiba menjawab, "Siap, Pak!"

"Kalau Abdurrahman Wahid itu orang baik. Dia itu Kiai yang dulu menerima asas Pancasila di Situbondo. Saya pikir Gus. Kalau Gus Dur tidak boleh diundang ke daerah. Soalnya dia terlalu vokal terhadap pemerintah," kata sang Komandan itu kepada anak buahnya.

"Sudah-sudah! Sekarang kita kembali ke kantor. Kalau bikin laporan yang akurat, ya!" kata sang Komandan itu lagi, kepada anak buahnya. Mereka pun langsung meninggalkan acara tersebut. Sementara panitia seminar yang berada di dekat peristiwa itu pun tertawa cekikikan.