Sempat Hilang Kontak, Ini Cerita Banser Bantu Korban Bencana di Sulbar

 
Sempat Hilang Kontak, Ini Cerita Banser Bantu Korban Bencana di Sulbar

LADUNI.ID, Mamuju - Bencana alam yang melanda beberapa daerah di Sulawesi Barat (Sulbar), anggota Banser dikerahkan untuk proses evakuasi dan membantu memenuhi kebutuhan pokok para korban bencana.

Inilah cerita para anggota Banser, sebagaimana dikutip dari laman Facebook NU Online Konawe, 21 Januari lalu, yang berjuang membantu para korban di Sulbar.

 

***

Saya sempat kehilangan kontak beberapa saat lamanya dengan mereka. Sebagian anggota tim Banser juga resah.

Rencananya mereka akan melakukan survei lokasi sekaligus membuka jalan menyisir posko pengungsian di Kota Mamuju. Sekaligus melaporkan titik penyaluran logistik sebelum kami datang.

Dengan alasan itu akhirnya mereka berangkat mendahului tim kami mengikuti rombongan pengangkut logistik kampungnya, Desa Kasano Kecamatan Baras.

Namun sampai pemberangkatan bantuan logistik tahap pertama Malam Minggu yang lalu. Atau 48 jam paska gempa, mereka tak berkabar. Padahal signal di Kota Mamuju aman-aman saja.

Sampai kami menerima rekaman ini, barulah diketahui kalo mereka berada jauh diluar Kota Mamuju. (Lihat videonya DI SINI)

Posisinya mendekati daerah pusat gempa. Daerah yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Majene dan Mamuju, Desa Mekatta namanya di Kecamatan Malunda. Daerah ini merupakan salah satu daerah dengan titik kerusakan parah.

Perlu diketahui dua hari setelah gempa, Malunda bukannya daerah yang susah ditembus tapi mustahil ditembus.

Selain longsor sebelum Malunda dari arah Kota Majene menyebabkan akses jalur darat dari arah selatan lumpuh sehingga menyebabkan bantuan harus memutar melewati Kabupaten Mamasa bila ingin ke Kota Mamuju.

Dari arah utara juga susah karena jembatan Bolong rusak dan tebing di sekitarnya sering longsor. Akhirnya daerah ini jadi terisolir. Logistik pun Tak ada yang sampai ke pengungsi.

Kemarin siang saya menerima kabar dari sahabat Yudhy, Banser Pasangkayu yang membawa logistik ke Mamuju. Katanya mereka berada di Malunda dan akan turun gunung menemani beberapa orang pengungsi untuk menjemput logistik di Sekretariat PMII Mamuju.

Saya lega. Tim lega. Akhirnya kader hilang itu ditemukan. Mereka sukses menjadi relawan pertama yang masuk ke sana dan membuka akses ke pengungsi untuk mendapat logistik.

Tapi ada satu hal yang membuat saya bertanya-tanya, bagaimana caranya mereka bisa menembus jalur utara lewat tapalang dan jembatan bolong dengan mudah? Entahlah, nanti kalo mereka datang akan saya tanyakan.

Salut sahabat Rusdi dan Sardin. Kalian Luar biasa.(*)

***

Editor: Muhammad Mihrob