Khutbah Jumat: Akan Datang Hari Mulut Dikunci

 
Khutbah Jumat: Akan Datang Hari Mulut Dikunci
Sumber Gambar: laduni.id

Khutbah I

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Kaum muslimin rahimakumullah.

Marilah kita memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT dengan nikmatnya dan hidayahnya kita dapat berkumpul disini menunaikan solat berjamah

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang telah menyampaikan Agama yang sempurna kepada umat manusia. Semoga kita termasuk kedalam golongan orang-orang selalu berpegang teguh dengan sunnah Beliau hingga ajal menjemput kita.

Kaum muslimin rahimakumullah

Setiap Manusia yang diberi nyawa oleh Allah, diberi pula kebebasan berpikir yang merupakan ujian  sebagai ujian. Ujian yang mana kelak di hari akhir harus dipertanggung jawabkan perihal apa saja yang dilakukan sewaktu hidup di dunia.

Baca juga: Khutbah Jumat: Hikmah Isra' Mikraj

Segala hal yang dilakukan manusia di dunia ini pada hakikatnya akan dimintai pertanggungjawaban. Setiap bagian dari tubuh kita kelak pada hari kiamat akan berbicara menganai apa saja yang telah dilakukannya selama di dunia ini. apakah tubuh ini kita digunakan untuk taat pada apa-apa yang Allah perintahkah? Atau malah sebaliknya.

Sebuah lagu yang berjudul “Ketika Tangan dan Kaki Berkata” merupakan salah satu lagu religi yang fenomenal di Indonesia yang dipopulerkan oleh penyanyi kenamaan Alm. Chrisye. Berikut potongan lirik lagu tersebut

Akan datang hari Mulut dikunci

Kata tak ada lagi

Akan tiba masa Tak ada suara

Dari mulut kita

Lagu religi dan popular ciptaan Maestro seni Indonesia Taufiq Ismail tersebut terinspirasi dari salah satu ayat Qur’an yakni QS Yasin ayat 65:

الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan".

Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan bahwa ayat tersebut menjadi jawaban atas pernyataan orang kafir. Mereka berkata bahwa  “Demi Allah, ya Tuhan kami, kami tidaklah termasuk orang-orang musyrik.”  Perkataan mereka ini terdapat dalam Qs. Al-An’am : 23.

ثُمَّ لَمْ تَكُن فِتْنَتُهُمْ إِلاَّ أَن قَالُواْ وَاللّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ

"Kemudian tiadalah fitnah mereka, kecuali mengatakan: "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah"

Kaum muslimin rahimakumullah

Dijelaskan dalam Tafsir Jalalain Juz 2/hal. 364 bahwa setiap anggota akan berbicara sesuai  yang muncul dari masing-masing anggota. Sebagian anggota akan menjadi saksi dari pengakuan anggota yang lain. Jadi, tidak ada yang dapat ditutup-tutupi pada hari kiamat nanti. Semua akan ditanyakan oleh Allah Swt. dan dimintai pertanggungjawaban.

Baca juga: Khutbah Jumat: Ragam Kemuliaan Bulan Rajab

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa nanti di hari kiamat orang kafir dan orang munafik akan mengingkari perbuatan dosa yang telah mereka lakukan di dunia. Bahkan mereka bersumpah bahwa tidak pernah melakukan perbuatan maksiat. Saat itu Allah Swt. mengunci mulut mereka sehingga tidak bisa berbicara lagi. Lalu tangan dan anggota tubuh mereka yang diperintah untuk berbicara dengan disaksikan oleh anggota yang lain.

Sedangkan menurut Ulama tafsir terkemuka tanah air M. Quraish Shihab dengan mengutip pendapat dari al-Biqa’i, al-Thabathaba’i, dan Thahir Ibnu ‘Asyur menafsirkan bahwa ditutupnya mulut umat manusia lebih disebabkan karena di akhirat nanti masih ada yang terbawa kebiasaan berbohong, berbeda dengan anggota badan lainnya.

Quraish Shihab menambahkan bahwa Suat Yasin ayat 65 ini hanya menyebutkan tangan dan kaki manusia saja yang menyampaikan pengakuan dan kesaksian. Dalam ayat-ayat lain seperti Q.S Fushshilat ayat 20 diterangkan bahwa pendengaran, penglihatan, sampai kulit juga akan dimintai pertanggung jawabannya. Kemudian dalam QS al-Isra ayat 36 disebutkan bahwa hati manusia sebagai pengatur organ tubuh manusia juga akan dimintai pertanggung jawabannya. Dengan bahasa lain, menurut Quraish, ayat di atas hanyalah contoh dari tampilnya seluruh bagian dari diri manusia untuk mengakui kesalahan dan dosanya.

Khutbah Jumat: Memaknai Dua Nikmat yang Sering Terlupakan, Sehat dan Waktu Luang

Lagu “Ketika Tangan dan Kaki Berkata” mengandung tiga pesan moral yakni pertama, mengingatkan manusia jika setiap makhluk yang bernyawa pasti akan kembali kepada Allah Subhanahu Wata’alla. Setiap makhluk hidup pasti akan mati dan inilah takdir yang pasti. KeduaMengingatkan manusia tentang mempertanggung jawabkan segala yang telah dilakukannya di dunia.Dalam lagu ini dengan tegas dan jelas mensiratkan bahwa setiap perbuatan yang telah dilakukan oleh manusia pasti akan dipertanggungjawabkan. Tidak ada lagi yang akan bisa mengelak, berbohong, dan bersembunyi. Semuanya akan dimintai pertanggung jawaban, hingga seluruh anggota tubuh ini akan berbicara dengan sendirinya. Ketiga memberikan pengingat tentang Allah SWT agar manusia sadar jia kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Oleh karena itu, sebaiknya manusia berhati-hati dalam bertindak, karena setiap perbuatannya akan dipertanggungjawabkan, dan kehidupan setelah hari pembalasan-lah yang kekal selamanya.

Kaum muslimin rahimakumullah

Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam berbicara dan berbuat. Walaupun hanya menulis status media sosial (facebook, Twitter, WA dan lain sebagainya) atau sekadar berkomentar, tetap saja akan menjadi catatan amal. Entah itu baik ataupun buruk karena di akherat Kelak, anggota tubuh manusia yang akan menjadi saksi dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dalam Surat An Nur ayat 24 dijelaskan:

يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُم بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan"

Semua perbuatan manusia di dunia ini akan dipertanggung jawabkan oleh masing-masing di akherat kelak. Termasuk dalam menggunakan media sosial dan menulis komentar atau status di laman-laman jejaring sosial, menyebarkan pesan Whatsapp Grup (WAG) dan sebagainya, termasuk sharing berita dan informasi melalui alat dan media itu juga akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di Akherat.

Kaum muslimin rahimakumullah

Untuk itu marilah kita mulai menyadari bahwa semua amal perbuatan yang dilakukan di dunia akan dimintai pertanggungjawaban. Mulailah bijak menggunakan teknologi dan media sosial, gunakan untuk amal kebajikan. Di dunia kita bisa mengelak atau membantah atas tuduhan atau tuntutan yang ditujukan pada kita. Namun di akhirat mulut yang terbiasa bicara akan dikunci oleh Allah Swt., lalu anggota tubuh yang lain yang akan menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan kepada kita.

Demikianlah khotbah singkat kali ini, semoga hal ini dapat menjadi bahan renungan yang mendalam, bagi kita semua amin.

جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ: أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا  باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Khutbah II


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛

اَللَّهُـمَّ إِنيِّ أَعوُذُ بِكَ مِنْ عَذاَبِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذاَبِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَحْياَ وَالْمَماَتِ وَمِنْ فِتْـنَةِ الْمَسيِحِ الدَّجاَّلِ

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ