Imam Syafi’ie Tidurnya Seperti Orang Takut Kemalingan

 
Imam Syafi’ie Tidurnya Seperti Orang Takut Kemalingan
Sumber Gambar: foto (ist)

Laduni.ID Jakarta -  Kemasyhuran Sayyidina Imam Syafi’ie karena kealiman dan kezuhudannya membuat semua orang terpesona mendengarkan kisahnya. Termasuk putri dari Sayyidina Imam Malik. Beliau tahu bahwa ayahandanya adalah orang yang sangat alim tak tertandingi di jamannya, bahkan Imam Syafi’ie juga pernah menjadi murid ayahandanya. Namun Ayahandanya justru sangat mengagumi dan sangat menghormati muridnya tersebut.

Baca Juga: Kisah Imam Malik dan Imam Syafi’I, Tertawa karena Beda Pendapat

Rasa penasaran tak terbendungkan dari sang putri akhirnya terbayar sudah. Suatu hari Imam Syafi’ie berkunjung ke rumah Imam Malik. Melihat penampilan Imam Syafi’ie, putri dari Imam Maliki hanya terbengong saja. Penampilan dirasa sangat tidak sinkron dengan kebesaran namanya. Penampilan yang malah lebih sederhana daripada orang biasa. Tidak beda dengan musyafir lusuh bersahaja.

Ucapan yang sangat sederhana dan sangat memuliakan ayahandanya inilah yang membuatnya semakin bingung. “Apa sih istimewanya tamu ini?” Hancur sudahlah kekagumannya.Ternyata tidak sesuai dengan bayangannya. Seorang Syaikh biasa saja penampilannya sangat berkharisma, apalagi seorang Imam Madzhab. Orang yang hafal satu juta hadits.

Entah mengapa ayahandanya sangat memuliakan tamu ini melebihi yang biasa beliau lakukan kepada tamu-tamu yang lain.

Setelah bercengkerama dan membicarakan banyak hal, tibalah saat istirahat. Rasa penasaran tetap saja meliputi sang putri. Maka diputuskanlah untuk mengintip Imam Syafi’ie.

Baca Juga: Perdebatan Soal Rezeki Menurut Imam Malik dan Imam Syafi’i

Perasaannya semakin gundah ketika menyaksikan Imam Syafi’ie setelah selesai shalat tidak terlihat berdzikir tapi segera membubarkan diri, lalu membaringkan diri. Tidak ada dzikirnya sama sekali. Imam macam apa ini? Kok bisa-bisanya ayahanda begitu mengagumi orang ini.

Sepanjang malam ia intip Imam Syafi’ie. Aneh sekali, sebentar-sebentar tamunya ini terbangun dari tidur kemudian menuliskan sesuatu di buku. Setelah itu kembali merebahkan diri. Tak lama kemudian terbangun lagi dan menulis lagi. Demikian seterusnya hingga tidak terhitung lagi berapa kali banyaknya sang tamu melakukannya.

Pagi harinya, tamunya bertemu Imam Malik. “ Saudaraku, bagaimana tidurmu semalam ?” tanya Imam Malik.

“Alhamdulillah, semalam tidur saya sangat nyenyak,” jawab Imam Syafi’ie sangat santun.

Hampir saja sang putri menjerit bahwa Imam Syafi’ie berbohong. Tidurnya seperti orang takut kemalingan. Sedikit-sedikit bangun, sedikit-sedikit bangun. Sama sekali tidak kelihatan tenang. Namun jawaban berikutnya membuatnya bungkam.

“Dan alhamdulillah dalam semalam saya sempat menuliskan 100 permasalahan umat beserta jawabannya,” lanjut Imam Syafi’ie, diiringi ucapan hamdalah dari gurunya itu.

Baca Juga: Pesan-Pesan Imam Syafi’I yang Sangat Berharga

Serasa petir menyambar sang putri. Luruh sudah perasaannya. Dia sudah suudzon kepada Imam Syafi’ie. Ternyata inilah yang membuat semua orang mengagumi beliau, termasuk Imam Malik sekalipun beliau adalah Guru dari Imam Syafi’ie.

Oleh : Shuniyya Ruhama Pengajar Ponpes Tahfidzul Quran Al Istiqomah Weleri Kendal