Sombong Pada Orang Sombong

 
Sombong Pada Orang Sombong
Sumber Gambar: Republika

Laduni.ID, Jakarta – Ada yang bilang bahwa sombong pada orang yang menyombongkan diri adalah sedekah. Bahkan ada yang mengira bahwa itu adalah hadis. Perkataan itu bukan hadis, tapi nasehat ulama yang maknanya bisa dibenarkan apabila dosisnya tepat. Syaikh Muhammad al-Khadimi dalam kitabnya Bariqah Mahmudiyah berkata:

التكبر على المتكبر صدقة، لأنه إذا تواضعت له تمادى في ضلاله وإذا تكبرت عليه تنبه

"Bersikap sombong pada orang sombong adalah sedekah karena kalau engkau merendahkan diri padanya, dia akan menjadi-jadi dalam ketersesatannya. Tetapi bila engkau menyombonginya, maka ia akan sadar."

Penulisnya juga menukil perkataan Imam Abu Hanifah sebagai berikut:

وعن أبي حنيفة رحمه الله تعالى أظلم الظالمين من تواضع لمن لا يلتفت إليه

"Dari Abu Hanifah, semoga ia dirahmati Allah, orang yang paling zalim adalah orang yang merendahkan diri pada orang yang tak layak diperhitungkan."

Bersikap sombong pada orang sombong memang bisa menjadi terapi kejut yang dapat membuatnya sadar agar tak menyombongkan diri lagi. Merendahkan diri pada orang yang tidak layak dibegitukan hanya akan membuat dia menjelma menjadi orang sombong yang tidak tahu diri.

Saya berulangkali membuktikan di facebook ini bahwa cara paling efektif menghadapi orang yang sombong yang merasa seolah dirinya paling pinter dan paling bener sedunia adalah dengan membuatnya merasa bodoh. Begitu pula cara paling efektif menghadapi orang yang merasa sudah paling ma'rifat atau sudah nyufi level tinggi sehingga bicara nyleneh-nyeleneh adalah dengan menunjukkan bahwa levelnya masih jauh dari ma'rifat atau belum layak bawa-bawa tasawuf. Sama ketika suatu saat ada yang meninggikan jabatannya dan bercerita betapa hebatnya dia dengan nada yang tidak enak didengar, akhirnya saya cerita juga jabatan saya yang kebetulan lebih keren darinya sehingga dia diam setelah itu. Itu semua tampak seolah saya menyombonginya.

Tapi, cara ini berbahaya. Ini cara yang tidak bisa direkomendasikan pada semua orang seperti halnya obat manjur dari dokter yang tidak boleh asal diberikan pada semua orang sakit. Bila salah dosis, bukan jadi obat justru yang ada malah hanya dua orang sombong yang saling unjuk kesombongan. Dua-duanya celaka karena sombong.

Namun ada dosis yang saya kira aman dipraktekkan semua orang, yaitu: Bila ada orang yang dari ucapannya menyombongkan hartanya, maka jangan sesekali memperlihatkan bahwa anda butuh pada kekayaannya, tapi biasa saja. Bila ada orang yang dari tingkah lakunya meremehkan orang lain atau meremehkan anda sendiri, maka jangan pernah cium tangannya atau memujinya, tapi biasa saja.

 

Oleh: Kiai Abdul Wahab Ahmad

Sumber: https://www.facebook.com/216350078389440/posts/4161619790529096/?app=fbl