Keramat Sayyidina Umar Bin Khattab RA dan Sungai Nil Mesir

 
Keramat Sayyidina Umar Bin Khattab RA dan Sungai Nil Mesir
Sumber Gambar: Foto (ist)

Laduni.ID Jakarta - Kisah menarik tentang keramat Sayyidina Umar terhadap sungai Nil di Mesir. Mesir berhasil ditaklukkan atau dibuka oleh Amirul Mukminin Umar bin Khattab melalui utusannya yang dipimpin oleh Sayyidina Amr bin Ash.

Penduduk Mesir mengadu kepada Sayyidina Amr bin Ash saat memasuki bulan tertentu, bahwa pada tahun ini sungai Nil tidak akan mengalir kecuali dengan melakukan persembahan pada waktu yang sudah ditentukan.

Baca Juga: Kisah Sayyidina Ali Menahan Amarahnya

Amr bin Ash: "Apa maksud dari persembahan?"

Warga Mesir: "Ketika sudah masuk malam ke 13 bulan ini, maka kami menumbalkan seorang gadis (perawan) agar sungai Nil tetap mengalir sepanjang tahun. Kami menggantinya dengan memberi perhiasan dan pakaian terbaik untuk orang tuanya.

Kemudian kami hanyutkan gadis tersebut di sungai Nil."

Amr bin Ash: "Ini bukan ajaran Islam. Islam menghapus tradisi yang buruk."

Sejak saat itu, sungai Nil sama sekali tidak mengalirkan air sedikit pun.

Sayyidina Amr bin Ash kemudian mengirim surat kepada Amirul Mukminin dan mengabarkan apa yang terjadi di Mesir.

Amirul Mukminin membalas surat Sayyidina Amr, "Sungguh, kamu telah melakukan sesuatu yang benar."

Amirul Mukminin menyelipkan sepotong surat kecil pada surat tersebut, potongan surat yang ditujukan kepada sungai Nil. Kemudian, Sayyidina Amr bin Ash mengambil surat tersebut, dan melemparkannya ke sungai Nil.

Baca Juga: Rahasia Seorang Wanita yang Diungkap Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah

Isi surat Amirul Mukminin:

"Dari hamba Allah, Umar Amirul Mukminin kepada sungai Nil-nya warga Mesir. Amma Ba'du, Jika kamu hanya mengalir karena keinginanmu sendiri maka janganlah mengalir! Kami tidak membutuhkanmu.

Dan jika kamu mengalir atas dasar perintah Allah yang Maha Esa dan Maha Penakluk, maka kami meminta kepada Allah agar mengalirkanmu."

Begitu isi surat Amirul Mukminin.

Setelah surat tersebut dilemparkan ke sungai Nil, pada Hari Sabtu, Allah mengalirkan sungai Nil sampai tinggi 16 Dzira' (sekitar 5-7 Meter). Allah menghapus tradisi buruk tersebut dan menjadikan sungai Nil selalu mengalir sampai sekarang, bahkan sampai hari kiamat.

Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya al-Bidayah wa al-Nihayah, dari jalur Ibnu Lahi'ah dari Qais bin al-Hajjaj. Juga oleh beberapa ulama yang lain dan kitab-kitabnya.

Baca Juga: Di Antara Hal yang Jadi Penghalang Rezeki

Terlepas dari benar atau tidaknya kisah ini, hikmah yang bisa kita ambil sangat luar biasa. Ini adalah peristiwa agung, peristiwa yang mengubah tradisi buruk kepada ajaran Islam yang indah.

Untuk Amirul Mukminin dan Sayyidina Amr bin Ash, al-Fatihah.
---------
Oleh: Syahrian Najah (Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Al Azhar Kairo
Editor: Nasirudin Latif