Ijazah Kitab Manakib Al Barjanzi dari Kiai Sahal Mahfudz

 
Ijazah Kitab Manakib Al Barjanzi dari Kiai Sahal Mahfudz
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – Seperti tahun sebelumnya, selalu saja dimeriahkan peringatan Maulid Nabi di masjid Jami' Roudlotul Muttaqien Desa Pangkalan kec. Sobang Kab. Pandeglang.

Kepanitiaan di bentuk, Berbagai lomba di adakan, santunan anak yatim, pembacaan kitab maulid Barzanji dan puncaknya adalah pengajian umum.

Malam ini, bersama warga desa pangkalan, kita berkumpul untuk membacakan kitab barzanji.

Barzanji merupakan kitab yang berisikan khulasoh (ringkasan) Sirah Nabawiyah yang meliputi kisah kelahiran beliau, pengutusannya sebagai rasul, hijrah, akhlak, peperangan hingga wafatnya, pujian-pujian kepadanya, serta doa-doa.

Oleh Panitia, saya diminta untuk membaca do'a usai pembacaan kitab barzanji oleh tim yang juga di bentuk panitia. Nama aslinya adalah I’qdul Jawhar fi Mawlid an Nabiyyil Azhar, populer dengan sebutan Barzanji disandarkan kepada pengarangnya atau sebagian yang lain menyebutnya kitab marhaba.

Pengarangnya adalah Syaikh Ja’far bin Hasan bin Abdul karim Al-Barzanji, dilahirkan pada hari Kamis awal bulan Zulhijjah tahun 1126 di Madinah Al-Munawwaroh dan wafat pada hari Selasa, selepas Asar, 4 Sya’ban tahun 1177 H di Kota Madinah dan dimakamkan di Jannatul Baqi’. Nasabnya sampai kepada Nabi Muhammad SAW dari keluarga Sa’adah Al Barzanji yang termasyhur.

Di suatu malam Jum'at seperti juga malam-malam lainnya, saya berada di kamar abah Kiyai Sahal Mahfudh untuk menemani waktu santai beliau sebelum istirahat tidur malam jam 8 tepat.

Sementara di sebelah kamar beliau, santri putri Albadi'iyah sedang melantunkan kitab Maulid Barzanji, rutinan malam jum'at. Pesantren putri dengan kamar beliau hanya tersekat dinding saja. Sehingga jelas sekali suara santri putri.

Saya perhatikan, beliau menyimak apa yang dibaca santri-santri putri itu. Jika nama Nabi Muhammad disebut, kiyai sahal menjawab dengan solawat.

"Dimana-mana yang dibaca kitab maulid barzanji?" saya membuka pembicaraan.

"Nggak mesti, bagaimana dulu memulainya, ada juga yang makainya Diba'. Tapi umumnya Barzanji, Kajen Barzanji."

Obrolan saya dengan beliau kemudian berkembang pada banyak hal. Seputar kandungan kitab Barzanji, dan juga penulisnya, Syeikh Ja’far bin Abdul karim al Barzanji. Mendengar nama itu dari abah Kiyai sahal, saya kemudian teringat kitab manaqib Syeikh Abdul Qodir al Jailani yaitu kitab al Lujainuddani yang pernah diijazahkan abah Kiyai Sahal pada satu kesempatan.

"Apa juga yang mengarang kitab manaqib Syeikh Abdul Qodir al Jailani itu bah?" tanya saya.

"Ya itu, Syeikh Jakfar Albarzanji," jawab beliau.

"Saya sudah diijazahi manaqib itu bah, apa sanad kitab maulid al Barzanji dengan manaqib sama?" lanjutku.

"Sama," jawab abah.

"Kalo begitu mohon di ijazahkan juga kitab al Barzanji bah," pinta saya kebapad abah.

Kemudian beliau mengijazahkan kitab al Barzanji beserta sanadnya dan saya menerima ijazah itu.

Mengingat pentingnya kitab tersebut, berikut saya Ijazahkan juga kitab albarzanji beserta Sanadnya, sebagaimana guru saya telah mengijazahkan kitab tersebut untuk menyambungkan sanad kitab tersebut hingga sampai kepada muallifnya dengan mohon keberkahan dari kitab tersebut, para mujiz hingga muallifnya dan utamanya syafaat Rosulullah Saw. Silahkan ucapkan qobiltu untuk menerima ijazah ini:

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻔﻘﻴﺮ ﺍﻟﺤﺎﺝ محمد ﻣﻨﻴﺮ ﺍﻻﺧﻮﺍﻥ ﺑﻦ ﺳﺒﻜﻰ ﺍﺳﻤﺎﻋﻴﻞ : ﺍﺟﺰﺗﻜﻢ ﺑﻘﺮﺍﺀﺓ ﻋﻘﺪ ﺍﻟﺠﻮﻫﺮ ﻓﻲ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺍﻷﺯﻫﺮ ‏( ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﺒﺮﺯﻧﺠﻰ ‏) ﻟﻠﺴﻴﺪ ﺟﻌﻔﺮ ﺑﻦ ﺣﺴﻦ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻜﺮﻳﻢ ﺍﻟﺒﺮﺯﻧﺠﻰ

ﻫﺬﺍ ﻛﻤﺎ ﺍﺟﺎﺯﻧﻰ ﺷﻴﺨﻰ ‏( ١ ‏) ﻛﻴﺎﻫﻰ ﺍﻟﺤﺎﺝ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﺣﻤﺪ ﺳﻬﻞ ﻣﺤﻔﻮﻅ ﻋﻦ ‏( ٢ ‏) ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻤﺪ ﻳﺎﺳﻴﻦ ﺑﻦ ﻋﻴﺴﻰ ﺍﻟﻔﺎﺩﻧﻰ ﻋﻦ ‏( ٣ ‏) ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺴﻴﺪ ﺯﻛﻰ ﺑﻦ ﺍﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺍﺳﻤﺎﻋﻴﻞ ﺍﻟﺒﺮﺯﻧﺠﻰ ﻋﻦ ‏( ٤ ‏) ﺍﺑﻴﻪ ﻣﻔﺘﻲ ﺍﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﺍﻟﻤﻨﻮﺭﺓ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺍﺳﻤﺎﻋﻴﻞ ﺍﻟﺒﺮﺯﻧﺠﻲ ﻋﻦ ‏( ٥ ‏) ﺍﺑﻴﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺴﻴﺪ ﺍﺳﻤﺎﻋﻴﻞ ﺑﻦ ﺯﻳﻦ ﺍﻟﻌﺎﺑﺪﻳﻦ ﺍﻟﺒﺮﺯﻧﺠﻲ ﻋﻦ ‏( ٦ ‏) ﺍﺑﻴﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺴﻴﺪ ﺯﻳﻦ ﺍﻟﻌﺎﺑﺪﻳﻦ ﺍﻟﺒﺮﺯﻧﺠﻲ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻟﻬﺎﺩﻱ ﺍﻟﺒﺮﺯﻧﺠﻲ ﻋﻦ ‏( ٧ ‏) ﺍﺑﻴﻪ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻟﺴﻴﺪ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻟﻬﺎﺩﻱ ﺍﻟﺒﺮﺯﻧﺠﻲ ﻋﻦ ‏( ٨ ‏) ﻋﻤﻪ ﻣﺆﻟﻒ ﺍﻟﻤﻮﻟﺪ ﺍﻟﺴﻴﺪ ﺟﻌﻔﺮ ﺑﻦ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻜﺮﻳﻢ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﺍﻟﺒﺮﺯﻧﺠﻲ ﺍﻟﺤﺴﻴﻨﻲ

Semoga berkah dan bermanfaat

Oleh: H. Muhammad Munirul Ikhwan Al-Haj


Editor: Daniel Simatupang