Husnul Khatimah: Harus Berjuang Istiqomah Hingga Akhir

 
Husnul Khatimah: Harus Berjuang Istiqomah Hingga Akhir
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Puncak kesuksesan seorang hamba dalam kehidupan dunia bukanlah dari berapa banyaknya harta yang terkumpul, bukan pula dari tingginya jabatan yang bisa dicapai. Apalah artinya harta, apalah artinya jabatan bila kita meninggal dalam keadaan su’ul khatimah.

Keberhasilan seorang, hamba bukan pula diukur dari berapa banyak sholat yang telah ditegakkan, berapa hari puasa yang telah dikerjakan, berapa juta infaq dan Shadaqah yang telah dikeluarkan, atau berapa kali haji dan umroh telah ditunaikan. Tetapi keberhasilannya adalah bila ia mampu istiqomah dalam kebaikan hingga ujung hidupnya.

Khusnul khatimah adalah karunia, bagian dari takdirNya. Meski demikian kita diperintah untuk berusaha menggapai khusnul khatimah ini. Ia akan didapat oleh orang yang merealisasikan tauhid dalam kehidupannya sehari2, yaitu menjadikan Alloh sbg satu2nya yang diibadahi, ditaati, dicintai, dan diagungkan.

Khusnul khatimah, akan dikaruniakan kepada seorang hamba yang bertaqwa. Yang rasa takutnya menggiring untuk tunduk taat terhadap perintahNya, berusaha keras menjauhi laranganNya. Ia jaga tangannya dari berbagai kedzaliman, ia jaga matanya dari yang haram, ia jaga lisannya hingga tidak keluar kecuali yang baik, ia jaga badannya dari malas, enggan, apalagi penentangan terhadap perintahNya.

Khusnul khatimah akan diberikan kepada hamba yang istiqomah. Iman konsekuensinya ujian, makin tinggi iman makin besar pula ujiannya. Tapi hamba ini teguh meski dihantam gelombang kehidupan. Hamba ini tsabat, meski dihempas berbagi musibah dan kesulitan. Sedih dan sakitnya tidak membuat surut. Lapang dan bahagianya tidak membuat lalai. Ia terus beramal, semaikin baik dan terus semakin baik… hingga ujung hidupnya adalah puncak imannya, amal terbaiknya.

Khusnul khatimah akan digapai oleh seorang hamba yang senantiasa memohon ampun kepadaNya. Lisannya senantiasa basah dgn istighfar. Mengakui segala kelemahan dan kekurangannya, menyadari betapa sedikitnya perbekalannya. Hamba yang ridho dgn taqdirnya. Hamba yang penyabar saat ujian menghadangnya, hamba yang bersyukur dgn semua karunianya.

Ingatlah, kematian adalah kepastian. Jangan risau kapan dan dimana, tapi persiapkan dalam keadaan bagaimana engkau menghadap kepadaNya. Sungguh beruntung orang yang khusnul khatimah.

Wallahu a'lam

Oleh: Al-Faqir Gus Ahmad Zaini Alawi Khodim Jamaah Sarinyala Kabupaten Gresik


Editor: Daniel Simatupang