Utamanya Ilmu dan Ulama

 
Utamanya Ilmu dan Ulama
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Ibnu Mas’ud adalah sahabat setianya Rasulullah, dia bagaikan bantalnya dalam tidur, alas kakinya dan kesuciannya dalam perjalanan, sahabat Ibnu mas'ud adalah orang yang sedikit dagingnya (kurus) dan sangatlah pendek postur tubuhnya, dan termasuk salah satu sahabat yang selalu berpakaian baik dan wangi baunya.

Nabi Muhammad SAW berkata pada Ibnu Mas'ud RA, “Wahai Ibnu Mas'ud, dudukmu sesaat (waktu sebentar baik siang maupun malam) di majlis ilmu dengan tanpa memegang pena dan tanpa menulis satu hurufpun itu lebih baik bagimu dari pada engkau memerdekakan 1000 hamba sahaya, sedangkan memandangmu pada orang alim dengan pandangan mencintai mereka itu lebih baik bagimu daripada engkau mempunyai 1000 kuda perang dan engkau sedekahkan untuk perang sabilillah, sedangkan ucapan salammu pada orang alim itu lebih baik bagimu dari pada engkau ibadah 1000 tahun.” (Sebagaimana keterangan menurut al-hafidz ibnu mundziri dalam kitab durrotul yatimah)

Di riwayatkan oleh Umar Ibnu Khattab RA berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW berkata ‘barang siapa berjalan menuju pada kumpulan orang alim (majlis ta'lim) maka bagi orang itu dalam setiap langkah ada 100 kebajikan, dan ketika orang itu mau duduk disamping orang alim itu dan mendengarkan apa yang di katakannya maka baginya satu kebajikan di setiap kalimat yang di ucapkan orang alim itu.’”

وقال صلى الله عليه وسلم أكرموا لعلماء فانهم عند الله كرماء مكرمون

Rasulullah SAW bersabda, "Muliakanlah ulama (orang-orang yang mengerti ilmu syar'i, memuliakannya dengan berkumpul dan bertutur sapa dengan mengagungkan dan berbuat baik lewat ucapan atau perbuatan dengan mereka). Karena mereka itu orang-orang Mulia (orang-orang yang terpilih di sisi Allah SWT) dan yang di muliakan pula (di kalangan Malaikat).

Dari Abu Hurairah R.A berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Ketika seorang alim berkatamenerangkan suatu ilmu di Majlisnya (majlis ilmu) dengan tidak bersenda gurau dan berbuat tidak bermanfaat maka Allah menciptakan Malaikat dari setiap kalimat yang di ucapkannya. Malaikat itu terus memintakan ampun kepadanya dan orang-orang yang mendengarkannya sampai nanti hari kiamat tiba, dan ketika jamaah itu selesai dari majlis ta'lim itu mereka semuanya pulang dengan keadaan telah di ampuni dosa dosanya.” Lalu Nabi Muhammad berkata lagi, "Mereka adalah kaum yang pengikutnya tidak pernah celaka.”

والله أعلم

Dikutip dari Diki Oi Fama


Editor: Daniel Simatupang