Kemuliaan Seorang Guru di Mata Santri: Lantunan Quranku, Saksi Akan Kebaikanmu

 
Kemuliaan Seorang Guru di Mata Santri: Lantunan Quranku, Saksi Akan Kebaikanmu
Sumber Gambar: Dok. Laduni.ID (ist)

Laduni.ID, Jakarta – Teringat masa-masa indah duduk serta menciduk akan ucapan serta mutiara hikmah yang beliau ucapkan. Lantunan Quranmu yang fasih, masih kurasakan getarannya sampai sekarang, Wahai sosok yang paling berjasa di hidupku, "Guruku".

Sepuluh tahun kau tempa diriku, tuk menjadi sosok yang dapat melantunkan keindahan kalam ilahi dengan benar. Kau bimbing aku mulai aku berusaha untuk menghafal sehuruf-dua huruf hijaiyah, hingga Allah SWT izinkan hambaNya yang hina ini untuk mengkhatamkan kitab suciNya sebanyak dua kali, dihadapanmu wahai sang Guru.

Maafkan aku, atas kesalahan serta kekeliruanku wahai sang guru. Karena Jasamu-lah aku mengenal Quran, Karena Kesabaranmu-lah aku termotivasi mengajarkan Quran, Karena Keikhlasanmulah tergerak hatiku tuk menghafalkannya.

Meski dimensi ruang dan waktu memisahkan kita, tapi Tuhan sang pemilik waktu maha mampu untuk sampaikan sebait doa serta harapan, semoga Allah SWT tempatkan dirimu wahai sang guru, di tempat orang-orang mulia.

Tempat, bersama pemilik mu'jizat yang mulia ini, "Rasulullah SAW" atas berkah waktu, tenaga dan harta yang telah kau curahkan untuk mencetak generasi yang cinta Al-Quran, serta janji manis Rasulullah SAW kepada-mu wahai sang guru, dalam sabdanya:

خيركم من تعلم القرآن وعلمه

"Sebaik-baik dari kalian, ialah orang yang mau belajar Al-Quran dan mengajarkannya." (HR. Bukhari, no:44)

Hingga akhirnya, bila berdialog bersamamu sekarang tak mungkin lagi, tapi lantunan Quranku yang telah kau ajarkan padaku adalah saksi atas kemuliaan kedudukanmu di Akhirat. Karena hanyalah dengan kehendak Allah SWT melalui perantaramu lah Aku bisa membaca Al-Quran.

Aku hanyalah satu dari ratusan atau bahkan ribuan orang yang telah kau ajak untuk mengenal Qur'an. Sungguhlah setiap huruf yang terlantun dari bibir-bibir mereka akan menjadi saksi akan "Kemuliaanmu di Akhirat".

Sesuai dengan hal ini, alasan yang diutarakan oleh Al-Imam Ibn Batthol mengapa Rasulullah SAW bersaksi atas kebaikan seorang yang mengajarkan Al-Quran, dalam tuturnya:

 لأنه إنما وجبت له الخيرية والفضل من أجل القرآن، وكان له فضل التعليم جاريا ما دام كل من علمه تاليا.

"(Alasan dari ini semua) karena berkah dari Al-Quran sendiri yang telah diajarkan. Maka sungguh keberkahan ini akan terus ia rasakan (walau ajal telah menjemputnya), dari setiap lantunan Quran dari murid-muridnya." (Syarh Ibn Batthol ala Shohih Al-Bukhori, 10/265.

Hingga, aku jadikan setiap lantunan Quranku sebagai hadiah yang kupersembahkan untukmu wahai guru. Akan kujadikan sebagai saksi atas besarnya jasa dan kebaikanmu kepada murid-muridmu kelak di hadapan Allah SWT dan RasulNya.

اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه وأكرم نزله ووسع مدخله واغسله بالماء والثلج والبرد ونقه من الخطايا كما ينقى الثوب الأبيض من الدنس، وأبدله داراً خيرا من داره وأهلا خيراً من أهلهم وأدخلهم الجنة مع الأنبياء والصديقين والشهداء والصالحين وأعذه من النار يا قوي يا متين، بحرمة القرآن المنزل على رسولك المكرم آمين يا رب العالمين.

Mukalla, Hadramaut-Yaman

Minggu, 11 Juli 2021

Goresan kata sebagai luapan kesedihan atas kepergian KH. Abdul Qodir (Pengasuh Pesantren Al-Quran: Nurur Rijal-Nurun Nisa') dari salah seorang muridnya.

Oleh: Sibt Umar


Editor: Daniel Simatupang