Berjuang Lawan Diskriminasi, Difabel di India Sukses Jadi Binaragawan Andal

 
Berjuang Lawan Diskriminasi, Difabel di India Sukses Jadi Binaragawan Andal
Sumber Gambar: Vice Indonesia/AvijitGosh

Laduni.ID, Jakarta – Soumen Halder, laki-laki berusia 33 tahun ini telah menginspirasi banyak orang. Kisah hidupnya selalu memberikan sugesti terkuat untuk terus bangkit dari keterpurukan. Binaragawan yang menderita polio paralitik sejak usia satu tahun ini membutuhkan keberanian dan ketekunan luar biasa, sebelum akhirnya diakui sebagai binaragawan profesional.

Soumen berasal dari Kolkata, Benggala Barat, ia terpaksa menderita polio paralitik setelah diberi obat tets polio yang telah kadaluwarsa saat masih balita. “Umurku baru satu tahun waktu itu. Saya masih ingat saat ibu bilang bahwa anggota tubuh saya berisiko lumpuh,” katanya.

Hal itulah yang menyebabkan fungsi motorik pada bagian bawah pinggang tidak bekerja secara normal.

Menginjak usia 17 tahun, Soumen diajak oleh temannya ke sebuah gym dan memperlihatkan foto binaragawan difabel. “Dia menyemangatiku untuk mengalahkan mereka, dan saya merasa menemukan tujuan hidup. Saya mulai berolahraga di sana, tapi teman-teman menyuruhku berhenti karena malu berolahraga bersamaku,” kenangnya.

Soumen selalu mendapat dorongan positif dari sang ibu dan menasihatinya agar tidak menyerah dan memedulikan orang lain. Dari dukungan itulah Soumen bertekad untuk terus berlatih dengan mengganti jadwal latihannya, hingga orang-orang heran mengapa Soumen tetap melakukan latihannya.

Selain berlatih, Soumen juga membutuh asupan protein yang banyak untuk diet ketatnya dan hal tersebut tidaklah murah. “Ibu tidak pernah mengeluh, dan bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhanku. Ibu satu-satunya dukungan yang kumiliki,” ucapnya.

Sayangnya, pada 2016 sang ibu meninggal dunia tepat beberapa saat sebelum ia memenangkan kejuaraan pertamanya pada tahun yang sama. Setelah itu Soumen meraih posisi kedua dalam kejuaraan Mr India yang diselenggarakan Federasi Senam Dunia (FIG) pada 2018. Setahun kemudian Soumen mendapat juara satu dalam Kejuaraan Asia Pasifik.

Selain itu Soumen juga melatih siapa saja yang tertarik dengan binaragawan. Saat melatih, Soumen tidak memasang tarif yang mahal pada murid pertamanya. “Dia memenangkan kejuaraan di seluruh India dan Asia, lalu bergabung dengan Angkatan Darat India. Saya jadi termotivasi untuk melatih lebih banyak orang,” ungkapnya.

Diketahui, Soumen melatih 20 murid selama berjam-jam di tempat gym tradisional bernama akhara. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Soumen bekerja sebagai kontraktor di bidang pengadaan tenaga kerja untuk pemerintah negara bagian.

Soumen berharap kelak dirinya dapat mendirikan gym pribadi miliknya. “Saya ingin mewariskan semua yang telah saya pelajari dan membantu generasi selanjutnya dalam bidang ini,” ungkapnya.

Sumber: Jaishree Kumar – Vice


Editor: Daniel Simatupang