I’m Nothing

 
I’m Nothing

Assalamu’alaikum  wr wb

Jadi gini, Pa….Saya perempuan, 19 tahun. Nama saya T, Pa.  Akhir-akhir ini sih terutama saya ngerasa hilang motivasi, kayak ga ada gairah, terus ngerasa capek terus padahal ga ngelakuin hal-hal berat. Saya ngeliat banyak hal tapi ga ada yang bikin saya tertarik buat ngelakuinnya. Selain itu saya juga ga percaya diri Pa, insecure. Saya juga heran, kayak nilai lumayan nih tapi tetep aja kayak ngerasa bodoh. Entah darimana saya mikir kalo “I’m nothing”. Saya suka terganggu dengan omongan orang rumah sih.  Kayak saya mau beli gitar nih, pakai uang sendiri belinya tapi pas bilang mama, malah dijawab “Jangan deuh, ga bakal bisa kamu mah”. Trus pas nanya sama kakak juga jawabannya kurang lebih sama. Banyak hal lainnya juga kayak gitu responnya. Selain itu, kan saya orangnya diem ya pak, trus beberapa orang sekitar banyak yang bilang kayak “Lu teh jangan diem aja atuh. Aktif napa jadi orang, pasif banget. Bergaul dong cari temen”. Padahal saya juga punya temen Pa, cuma mereka aja ga tau. Ada ga sih, Pa hal-hal yang bisa membantu kita untuk menerima diri sendiri? Makasih ya, Pa…..

Wassalamu’alaikum wr wb

Jawaban:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Terima kasih sudah bersedia berbagi dengan kita di sini, ya. Keliatannya Anda orangnya senang bercerita ya? Hal itu bagus sebagai sarana mengeluarkan apa yang ada dalam batin kita. Apa yang ada di dalamnya lebih baik untuk dikelurkan, jangan dibiarkan dipendam. Kalau menurut saya, Anda tampaknya memiliki standar yang terlalu tinggi, sehingga Anda merasa belum mengerjakan apa-apa atau belum memperoleh apa-apa. Padahal menurut Anda, nilai Anda juga bagus. Anda coba introspeksi. Coba turunkan standarnya. Buat standar yang tidak terlalu tinggi. Lihatlah kondisi teman yang di atas  dan di bawah secara seimbang, biar tidak terjebak pada pencapaian standar yang terlalu tinggi.

Baca juga: Tidak Bolehkah Aku Bahagia?

Selain itu capailah  target-target sesuai kemampuan. Jangan terlalu dipaksakan. Karena kalau itu yang terjadi, fisik dan psikis akan merasa lelah. Akibatnya akan terjadi kemunduran performans. Kalau merasa masih mampu, naikkan lagi standarnya. Demikian sedikit demi sedikit.

Anda juga perlu memberikan penghargaan untuk diri Anda atas pencapaian yang diraihnya. Berterima kasihlah kepada diri Anda karena sudah melakukan seperti yang Anda inginkan. Diri kita lebih bijak jika tidak disuruh kerja terus, ada kalanya diri kita butuh hiburan dan istirahat.

Baca juga: Memilih Kampus atau Program Studi yang Tepat

Kaitannya dengan percaya diri, Anda mesti latihan memupuk rasa itu. Sadari bahwa yang menjalani hidup Anda adalah Anda sendiri. Jadi tetap fokus pada apa yang Anda suka dan yakini. Omongan orang lain anggap saja sebagai bentuk perhatian kepada Anda dan jadikan omongan mereka itu motivasi. Kalau mereka meragukan kemampuan Anda, maka jadikan itu sebagai penyemangat agar Anda benar-benar bisa membuktikan bahwa Anda bisa. Pilihannya ketika menghadapi omongan orang lain adalah mundur atau maju. Kalau apa yang disampaikan tidak benar, lebih baik senyumi saja. Anggap aja  itu bentuk perhatian dari mereka. Sambil menjalani itu semua, pelan-pelan Anda harus menerima diri apa adanya. Biar bisa lebih bersyukur dan merasa  berharga.

Mungkin itu yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan ada manfaatnya. Tetap semangat ya….

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam hormat
Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M. Psi, Psi