Ziarah Makam Sayyid Ali Ridha (Mbah Kalbakal)

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah Makam Sayyid Ali Ridha (Mbah Kalbakal)
Sumber Gambar: dok. pribadi?FB Mbah Saelah

Laduni.ID, Jakarta – Di Indonesia terdapat banyak sekali makam-makam waliyullah yang tersebar di seluruh penjuru wilayah, sebagian telah terdeteksi keberadaannya, namun masih banyak pula yang belum terdeteksi keberadaan makam dan sang wali tersebut.

Sebut saja makam yang juga baru ditemukan beberapa tahun ke belakang adalah Makam Sayyid Ali Ridha atau akrab dikenal sebagai Makam Mbah Kalbakal.

Dari sejarah yang berkembang, Sayyid Ali Ridha merupakan salah satu dari sepuluh ulama yang tersisa yang dibawa oleh Syekh Subakir saat ‘membersihkan’ tanah jawa dari setan dan demit (Syekh Subakir membawa 1000 ulama).

Tidak ada manuskrip yang menjelaskan kapan dan di mana beliau lahir dan wafat, yang tersisa dari jejak sejarah ialah sebuah pusara yang tertutup oleh rimbunnya tanaman liar. Sejatinya makam tersebut bukan baru ditemukan, melainkan baru dibangun pada 2011 lalu, bertepatan dengan pembangunan mushola pesantren Pondok Pesantren Tarbiyatul Wathon dan mushola umum untuk warga sekitar.

Awalnya makam tersebut sangat tak terurus, dipenuhi tanaman liar, sampah, dan jarang sekali orang datang untuk berziarah (kebanyakan datang untuk meminta pesugihan), sangat memprihatinkan. Makam Mbah Kalbakal dikelilingi oleh bata putih berbentuk panjang seluas 2x4 meter, baik ukuran ataupun warnanya terlihat sudah sangat lama. Bata putih itu hanya ditumpuk begitu saja tanpa pengikat pasir dan semen.

Tepat pada Maret 2011, pengurus Yayasan Tarbiyatul Wathon Gresik melakukan rapat untuk membangun sebuah mushola dan dilanjutkan dengan pembangunan Pondok Pesantren. Setelah dua bulan pembangunan, H. Dullah, pemilik lahan yang dipergunakan Mbah Kalbakal sebagai tempat peristirahatan terakhirnya, mewakafkan tanahnya pada pemerintahan desa. Maka disepakatilah antara Yayasan Tarbiyatul Wathon, pemerintah desa, dan masyarakat sekitar makam dibangun mushola umum, mushola Yayasan, dan pembangunan Makam Mbah Kalbakal beserta tempat untuk berziarah pada 3 Juli 2011.

Pada awal Desember 2011, pembangunan tiga fungsi dalam satu atap; musala, makam, dan tempat peziarah akhirnya rampung dibangun. Maka pada 12 Desember 2011 digelarlah acara haul, peresmian sekaligus peringatan 1 Muharram yang mengundang ahli Seni Kentrung asal Solokuro, Lamongan, H. Khusairi.

H. Khusairi secara tidak sadar mengatakan bahwa Makam Mbah Kalbakal pernah diziarahi oleh para Walisongo. Hal tersebut terucap begitu saja tanpa beliau sadari, hal tersebut bisa saja merupakan petunjuk dari Allah SWT untuk menunjukkan kekasih-Nya. Sebab H. Khusairi selalu melakukan riyadhah sehari sebelum acara pementasan dimulai.

Hal tersebut serupa saat KH. Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali), Pengasuh ponpes Bumi Sholawat, Sidoarjo saat memberikan ceramahnya. Kala itu, saat haul ke-2 dan peringatan 1 Muharram, beliau hendak memberitahukan nama asli Mbah Kalbakal, namun saat menyebutkan Namanya mikrofon yang dipegangnya jatuh. Setelah mengambil mikrofon dari lantai, beliau berkata, “Wes yo, gak tak terosno... jenenge Kalbakal iku wae. Sepurane, beliau gak berkenan disebut asmane,” (Ya udah tidak usah saya teruskan. Namanya Kalbakal itu aja. Mohon maaf, beliaunya tidak berkenan disebut namanya).

Lokasi Makam

Makam Sayyid Ali Ridha/Mbah Kalbakal berada tepat di belakang Mushola Pondok Pesantren Tarbiyatul Wathon, Jl. Olahraga, No. 56, RT/08, RW/06, Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik. Sejauh 43 kilometer kearah Barat Laut atau perjalanan sekitar satu jam dari Alun-Alun Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Sumber foto: Dok. Pribadi Gus Ahmad Jauhari

Disadur dari Gus Ahmad Jauhari


Editor: Daniel Simatupang