Biografi Imam Dawud At Thai

 
Biografi Imam Dawud At Thai

Daftar Isi

1          Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1       Lahir
1.2       Wafat

2          Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1       Mengembara Menuntut Ilmu
2.2       Guru-Guru Beliau

3          Penerus Beliau
3.2       Murid-murid Beliau

4          Kisah-kisah
4.1       Menolak 10 ribu Dirham
4.2       40 tahun  Berpuasa tanpa Diketahui Keluarga
4.3       Kisah Daud at Thai dan Anak Yatim

5         Untaian Nasehat 

6         Referensi

 

1          Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1       Lahir

 Beliau adalah Abu Sulaiman Dawud bin Nashir at Tha’i seorang imam dalam ilmu, amalan. beliau dilahirkan di permulaan tahun ke-100 Hijriah. 

1.2       Wafat

Beliau meninggal pada tahun 160 H, sebagian berpendapat 165 H.

2          Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau

2.1       Mengembara Menuntut Ilmu

Dalam hadis, beliau meriwayatkan dari Habib bin Abi ‘Amroh, Abd Malik bin ‘Umair, Humaid at Thowil, Hisyam bin ‘Urwah, Sulaiman al-‘A’masy dan beberapa tabi’in.

Sedangkan perawi yang meriwayatkan dari beliau adalah; Ibn ‘Ulayyah, Zafir bin Sulaiman, Mush’ab bin al-Miqdam, Ishak bin Manshur as-Saluli, Abu Nu’aim, dll.

Dawud At Thai juga terbilang sebagai orang yang giat mencari ilmu dalam berbagai bidang fan keilmuan.

Adapun dalam bidang fikih, beliau termasuk imam yang agung dan memiliki pendapat yang cemerlang.

Dalam fan ini beliau menimba ilmu pada Imam Madzhab, Abu Hanifah RA.

Namun dibalik cemerlangnya prestasi keilmuan Dawud At Thai, beliau akhirnya lebih memilih jalan uzlah untuk menyendiri serta berpaling dari kerumunan manusia. Hingga hari-harinya hanya dilalui dengan beribadah serta mujahadah dalam memerangi ego manusiawi sampai akhir hayat.

Tak hanya sampai di situ, bahkan beliau juga menenggelamkan kitab-kitabnya di Sungai Efrat. Lantas memilih jalan khumul, berpaling dari ketenaran di dunia agar bisa lebih fokus beribadah.

2.2       Guru-Guru Beliau

  1. Abu Hanifah
  2. RA Habib bin Abi ‘Amroh
  3. Abd Malik bin ‘Umair
  4. Humaid at Thowil
  5. Hisyam bin ‘Urwah
  6. Sulaiman al-‘A’masy   
  7. Fudhail bin ʻIyadh
  8. Ibrahim bin Adham
  9. Hubaib al-Raʻi 

3          Penerus Beliau

3.1      Murid-murid Beliau   

  1.  Ibn ‘Ulayyah
  2.  Zafir bin Sulaiman
  3.  Mush’ab bin al-Miqdam
  4.  Ishak bin Manshur as-Saluli
  5.  Abu Nu’aim

4        Kisah-kisah

4.1       Menolak 10 ribu dirham

Suatu ketika, Muhammad bin Qohthofah tiba di Kufah, kemudian ia berkata: Aku mencari seseorang yang bisa mengajar putra-putriku. Aku menginginkan guru yang hafidz al-Quran, memahami sunnah rosul SAW, memahami atsar para sahabat, fikih, nahwu, syiir, serta sejarah para ulama’.

Lantas ada yang menyahut: Semua kriteria ini ada padaDawud At Thai.

Mendengar jawaban itu, Muhammad segera pergi menemui Dawud At Thai  dengan membawa sekantong uang sebanyak 10 ribu dirham.

Saat tiba di rumah Dawud At Thai, ia memberikan seluruh dirham itu seraya berkata: "Gunakanlah uang ini untuk kebutuhanmu seumur hidup." Namun Dawud At Thai menolak pemberian itu.

Tahu bahwa pemberiannya ditolak, Muhammad bin Qohthobah menyuruh 2 budak untuk membawa 2 kantong dirham agar diserahkan pada Dawud At Thai. Ia juga berkata kepada mereka: Jika Dawud At Thai menerima pemberian ini maka kalian akan ku merdekakan.

Kemudian pergilah kedua budak itu ke rumah Dawud At Thai untuk memberikan 2 kantong dirham. Setibanya di sana, Dawud At Thai lagi-lagi menolak pemberian itu.

Melihat penolakan itu, salah satu budak berkata pada Dawud At Thai: Sesungguhnya jika kau menerima 2 kantong ini maka kami akan dimerdekakan dari perbudakan.

Dawud At Thai pun berkata pada keduanya: Aku khawaatir jika aku menerimanya, kedua kantong itu akan menjadi belengguku di neraka. Kembalikan pada Muhammad, dan katakan padanya: Sesungguhnya menolak pemberian ini lebih baik daripada ia memberikannya padaku.”

4.2       40 Tahun Berpuasa tanpa Diketahui Keluarga

Diceritakan bahwa Dawud At Thai berpuasa selama 40 tahun tanpa diketahui keluarganya.

Hal ini dikarenakan beliau selalu membawa makanan yang telah disiapkan keluarganya tiap kali keluar rumah, di saat inilah beliau menyedekahkan makanannya. 

Dan beliau kembali ke rumah saat makan malam telah siap, saat itulah beliau berbuka puasa, tanpa diketahui keluarganya bahwa Dawud At Thai berpuasa.”

4.3        Kisah Dawud at Tha’i dan Anak Yatim

Berkata Hammad bin Abi Hanifah RA: “Dawud At Thai memiliki maula (budak yang beliau merdekakan) sebagai balas budi, dialah yang melayani Dawud At Thai. Suatu ketika ia berkata pada Daud: Jika saja aku memasakkanmu roti lemak, Daud segera menimpali: Boleh, aku menginginkannya.

Setelah matang pelayan itu menghidangkannya untuk Daud at Tha’i. Namun beliau tidak memakannya, Dawud At Thai bertanya pada pelayan itu: Bagaimana keadaan anak-anak yatim Bani Fulan? Pelayan itu menjawab: Mereka baik-baik saja, seperti biasanya. Lantas Dawud At Thai menyuruhnya untuk mengantar dan memberikan roti lemak itu kepada mereka.

Mendengar perkataannya, pelayan itu bilang: Ya Sayyidi, engkau tidak makan lauk semenjak sekian hari.

Dawud At Thai menyahuti: Makanan ini, jika mereka makan maka akan sampai di Arsy. Namun jika aku yang memakannya hanya sampai pada usus.

Pelayan itu kembali bertanya: Ya Sayidi, apa engkau tidak ingin makan roti? Dawud At Thai menjawab: Waktu untuk memakan dan mengunyah roti cukup digunakan membaca lima puluh ayat.”

5       Untaian Nasehat

Dibawah ini adalah kata-kata bijak sufi yang diriwayatkan beliau:

  1. Aku tidak pernah iri atas apapun yang ada pada orang lain kecuali pada orang yang melanggengkan qiyamul lail; sesungguhnya aku berharap diberi rezeki sebuah waktu untuk sholat malam.
  2. Berpuasalah dari kenikmatan dunia, dan jadikan kematianmu sebagai waktu berbuka.
  3. Berkumpulah dengan orang-orang yang takwa, teman seperti mereka merupakan teman yang paling ringan biayanya namun paling baik bantuannya.
  4. Hindarilah manusia sebagaimana kau menghindari binatang buas.
  5. Dan janganlah meninggalkan sholat berjamaah.

6       Referensi

       "Riwayat Hidup Para Wali dan Shalihin"

        Penerbit: Cahaya Ilmu Publisher

 

 

 

 

Lokasi Terkait Beliau

    Belum ada lokasi untuk sekarang

List Lokasi Lainnya