Ziarah Makam KH. Hasyim Sholeh, Muasis pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah Makam KH. Hasyim Sholeh, Muasis pesantren Darul Huda Mayak Ponorogo
Sumber Gambar: Mapio.net

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - Beliau merupakan pendiri (Muasis) dan pengasuh pondok pesantren Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo. Beliau juga merupakan pendiri Majlis Dzikrul Ghofilin dan Simaan Mantab Wilayah Ponorogo.

Walau memiliki keluasan ilmu, tidak lantas membuat akhlak beliau turun. Kiai Hasyim adalah sosok yang gigih, pekerja keras, dan memiliki keluhuran akhlak yang sangat baik. Tak ayal beliau disebut-sebut sebagai waliyullah oleh sebagian ulama.

Beberapa nasihat dan kalam beliau juga masih terawat dan terlaksana di diri para santri, “Dadi santri, kudu siap dadi serbe’te masyarakat,” (jadi santri harus siap menjadi kain lap-nya masyarakat). Sedikit dari banyaknya nasihat beliau adalah sabar, manfaatkan waktu (isi waktu dengan kegiatan bermanfaat), dalam suatu majlis janganlah membicarakan aib orang lain, dan berkaitan suatu hal yang rahasia hendaklah hanya diberitahukan kepada orang terbatas (mereka yang mampu menjaga rahasia).

Sebagai pemrakarsa Dzikrul Ghafilin, makam beliau biasa digunakan masyarakat untuk kegiatan rutin Aurod DzikruI Ghofilin yang dilaksanakan pada setiam malam Jumat Kliwon.

Profil

KH. Hasyim Sholeh lahir pada tahun 1939 di Kabupaten Ponorogo. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Husain dan Hj. Sufiah.

Beliau kecil dan besar di dusun Mayak Kelurahan Tonatan Ponorogo, kecintaannya terhadap ilmu agama ini sudah terlihat semasa beliau masih duduk dibangku Sekolah Dasar. Hal ini bisa dilihat dari tekadnya yang kuat untuk ikut belajar dan ngaji di pondok pesantren (mondok).

Guru-guru beliau di antaranya:

  1. KH. Husain
  2. Syekh Ihsan Al-Jampesi

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Sholeh Hasyim

Lokasi Makam

KH Hasyim Sholeh wafat pada Sabtu, 13 Desember 2003/18 Syawal 1424 H di usia ke-68, beliau wafat karena sakit yang diderita cukup lama. Makam Kiai Hasyim terletak di depan Pondok Pesantren Darul Huda Mayak, Gg. VI No.38, Tonatan, Kec. Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Haul

Haul KH. Sholeh Hasyim diperingati tiap tahun pada 18 Syawal tahun Hijriah. Haul beliau diadakan di Pondok Pesantren Darul Huda, Mayak, Tonatan, Ponorogo

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam Kiai Ageng Besari banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Ponorogo saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berkunjung di makamnya yang berada di Komplek pemakaman di Jetis, Ponorogo.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam  Kiai Ageng Besari, maka akan dimudahkan dalam hajatnya, ditingkatkan derajat hidupnya, dimudahkan mendapatkan keturunan yang sholeh dan sholehah.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Ponorogo di antaranya:
Tiwul, Gethuk Golan, Serabi Ponorogo, Jenang Mirah, Thoring, Dawet Jabung, Bumbu Rujak Petis Welirang

Raden Fatah adalah pendiri dan raja Demak pertama dan memerintah tahun 1500-1518.
 

Profil

KH. Ahmad Sholeh adalah putra kedua dari KH. Muhammad Nur pendiri Pondok Pesantren Langitan. Beliau lahir di Tuban sekitar tahun 1820 an.  KH. Ahmad Sholeh menikah 1287 Hijriyah dengan Raden Nyai Asriyah, puteri KH. Mukhtar (pengasuh Pondok Pesantren Cepoko, Kabupaten Nganjuk). Dari pernikahan tersebut lahir putera dan puteri diantaranya:

  1. Nyai Shofiyah (dinikahkan dengan KH. Khozin, penerus estafet K.H. Ahmad Sholeh di Pondok Pesantren Langitan)
  2. KH. Dahlan Hasbullah
  3. KH. Adnan
  4. Nyai Sholihah (dinikahkan dengan KH. Zainuddin Mojosari, Kabupaten Nganjuk)
  5. Nyai Khodiyah (dinikahkan dengan KH. Rofi’i Gondanglegi, Kabupaten Nganjuk)
  6. Satu puteri lagi yang dinikahkan dengan KH. Nur Iman (berdomisili di Tuban).

Guru-guru beliau di antaranya:

  1. KH. Muhammad Nur (Ayahanda KH. Ahmad Sholeh)
  2. K.H. Abdul Qodir atau Abdul Qohhar (Pesantren Al-Najiyah Sidoresmo, Surabaya)
  3. K.H. Hasbullah (Pesantren Sambilangan, Madura)
  4. Syekh Nawawi Banten
  5. Syekh Ahmad bin Zaini Dahlan (Imam dan Mufti Mahzab Syafi’i di Mekkah al-Mukaromah)
  6. Syekh Muhammad Al-Muqri
  7. Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah Al-Makki
  8. Syekh Ahmad Nahrowi
  9. Sayyid Muhammad Saleh bin Sayyid Abdur Rahman Az-Zawawi
  10. Syekh Zahid, Syekh Umar Asy-Syami
  11. Syekh Yusuf Al-Mishri
  12. Syekh Jamal (Mufti Mazhab Hanafi)

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Ahmad Sholeh

Lokasi Makam

KH.  Ahmad  Sholeh  mengasuh  Pondok Pesantren Langitan, selama kurang lebih 32 tahun. Beliau wafat pada tahun 1320 H./1902 M. dan dimakamkan di  kompleks pesarean di Desa Widang, kurang lebih 400 meter sebelah utara kompleks Pondok Pesantren Langitan.

Haul

Haul beliau diperingati tiap tahun pada bulan Shofar tahun Hijriah di pesantren Langitan Tuban

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Ahmad Sholeh banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Tuban saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman di Desa Widang, Tuban.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam  KH. Ahmad Sholeh, maka akan dibukakan alam pikiran dan hatinya dalam menerima ilmu, Diberi kemudahan dalam mencari rezeki, diberi kemudahan dalam mencari jodoh, dan diberi kemudahan dalam mendapatkan anak sholeh dan sholehah.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Tuban di antaranya:
Cumi Crispy, Kecap Laron, Keripik Gayam, Buah Siwalan, Legen, Terasi Udang, Amplo, Gemblong, Ikan asin Tuban, Kerupuk ikan

 

 

Sumber foto: FB Ubleg Selawase, Mapio.net


Editor: Daniel Simatupang