Ziarah Makam KH. A. Rifai Romli, Mursyid Toriqoh Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah Makam KH. A. Rifai Romli, Mursyid Toriqoh Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah
Sumber Gambar: dok. pribadi/FB Mohamad Guntur Romli

Daftar Isi

Laduni.ID, Jakarta - Beliau lahir dan besar di pesantren, dididik langsung oleh sang ayah. Selanjutnya Kiai Romly melanjutkan Pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Beliau juga melanjutkan pendidikannya ke IAIN Sunan Ampel Kediri, serta ke Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Hukum UNDAR, Jombang.

Kiai Romly diamanahkan untuk menjadi Kepala Sekolah SMP Darul ‘Ulum 1 pada tahun 1971, dan menjadi Ketua Umum Ikatan Pondok Pesantren Darul ‘Ulum (IKAPPDAR) pada tahun 1976. Pada 1985, beliau diangkat menjadi Mursyid Toriqoh Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah menggantikan almarhum Dr. KH. Musta’in Romly.

Profil

KH. A. Rifa’i Romly lahir pada tanggal 22 April 1942 di Rejoso, Suwaru, Mojoagung. Beliau merupakan putra pertama dari pasangan KH. Romly Tamim dari Ibu Ny. Chodijah.

Guru-guru beliau di antaranya:
1. KH. Romly Tamim
2. KH. Mahrus Aly

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi  KH. A. Rifai Romli

Lokasi Makam

KH. A. Rifa’i Romly wafat pada 12 Desember 1995 di di Rejoso Suwaru Mojoagung, beliau dimakamkan di Makam Utama Keluarga Pondok Pesantren Darul Ulum di Desa Rejoso, Peterongan, Jombang, Kabupaten Jombang.

Hampir semua masyayikh, keluarga, pengasuh, dan muassis PP Darul Ulum dimakamkan di makam tersebut. Di dalam makam juga nampak denah makam untuk mempermudah para jamaah dalam berziarah. Disebutkan dalam denah tersebut, letak makam KH. A. Rifai Romli berada diurutan kedua baris paling utara.

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. A. Rifai Romly banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tidak hanya datang dari wilayah Jombang saja, banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berkunjung di makamnya yang berada di Komplek pemakaman di Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Jombang.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam KH. A. Rifai Romly , maka akan dimudahkan dalam hajatnya, ditingkatkan derajat hidupnya, dimudahkan mendapatkan keturunan yang sholeh dan sholehah.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Jombang di antaranya:
Onde-Onde Kacang Merah, Bolu Plemben, Tahu Pong, Jambu Bol Gondang Manis, Kerupuk Beras, Jenang Kelapa Muda, Manik-manik Kaca, Brondong Ketan,Pia Kacang Ijo.

Raden Fatah adalah pendiri dan raja Demak pertama dan memerintah tahun 1500-1518.
 

Profil

KH. Ahmad Sholeh adalah putra kedua dari KH. Muhammad Nur pendiri Pondok Pesantren Langitan. Beliau lahir di Tuban sekitar tahun 1820 an.  KH. Ahmad Sholeh menikah 1287 Hijriyah dengan Raden Nyai Asriyah, puteri KH. Mukhtar (pengasuh Pondok Pesantren Cepoko, Kabupaten Nganjuk). Dari pernikahan tersebut lahir putera dan puteri diantaranya:

  1. Nyai Shofiyah (dinikahkan dengan KH. Khozin, penerus estafet K.H. Ahmad Sholeh di Pondok Pesantren Langitan)
  2. KH. Dahlan Hasbullah
  3. KH. Adnan
  4. Nyai Sholihah (dinikahkan dengan KH. Zainuddin Mojosari, Kabupaten Nganjuk)
  5. Nyai Khodiyah (dinikahkan dengan KH. Rofi’i Gondanglegi, Kabupaten Nganjuk)
  6. Satu puteri lagi yang dinikahkan dengan KH. Nur Iman (berdomisili di Tuban).

Guru-guru beliau di antaranya:

  1. KH. Muhammad Nur (Ayahanda KH. Ahmad Sholeh)
  2. K.H. Abdul Qodir atau Abdul Qohhar (Pesantren Al-Najiyah Sidoresmo, Surabaya)
  3. K.H. Hasbullah (Pesantren Sambilangan, Madura)
  4. Syekh Nawawi Banten
  5. Syekh Ahmad bin Zaini Dahlan (Imam dan Mufti Mahzab Syafi’i di Mekkah al-Mukaromah)
  6. Syekh Muhammad Al-Muqri
  7. Syekh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah Al-Makki
  8. Syekh Ahmad Nahrowi
  9. Sayyid Muhammad Saleh bin Sayyid Abdur Rahman Az-Zawawi
  10. Syekh Zahid, Syekh Umar Asy-Syami
  11. Syekh Yusuf Al-Mishri
  12. Syekh Jamal (Mufti Mazhab Hanafi)

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Ahmad Sholeh

Lokasi Makam

KH.  Ahmad  Sholeh  mengasuh  Pondok Pesantren Langitan, selama kurang lebih 32 tahun. Beliau wafat pada tahun 1320 H./1902 M. dan dimakamkan di  kompleks pesarean di Desa Widang, kurang lebih 400 meter sebelah utara kompleks Pondok Pesantren Langitan.

Haul

Haul beliau diperingati tiap tahun pada bulan Shofar tahun Hijriah di pesantren Langitan Tuban

Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

Fadilah

Makam KH. Ahmad Sholeh banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tak hanya datang dari wilayah Tuban saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang makamnya berada di Komplek pemakaman di Desa Widang, Tuban.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam  KH. Ahmad Sholeh, maka akan dibukakan alam pikiran dan hatinya dalam menerima ilmu, Diberi kemudahan dalam mencari rezeki, diberi kemudahan dalam mencari jodoh, dan diberi kemudahan dalam mendapatkan anak sholeh dan sholehah.

Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibeli dan dibawa pulang usai ziarah di Tuban di antaranya:
Cumi Crispy, Kecap Laron, Keripik Gayam, Buah Siwalan, Legen, Terasi Udang, Amplo, Gemblong, Ikan asin Tuban, Kerupuk ikan

 

 

Laduni.ID, Jakarta – KH. A. Rifa'i Romly merupakan putra tertua dari pasangan KH. Romly Tamim, seorang mursyid dan juga pencipta Wirid Istighosah dari ibu Nyai Chodijah. Beliau lahir pada 22 April 1942 di Rejoso, Suwaru, Mojoagung.

Lokasi Makam

 

Sumber foto: FB Mohamad Guntur Romli


Editor: Daniel Simatupang