Saya Telah Berdosa, Akankah Taubatku Diterima?

 
Saya Telah Berdosa, Akankah Taubatku Diterima?
Sumber Gambar: Foto Ist

Assalamu’alaikum wr wb

Perkenalkan saya, F, 21 tahun. Saya tahun lalu menjalin relationship dengan seorang laki-laki dia lebih muda 2 tahun dari saya. Ya saya sangat mencintai dia, karena saya merasa dia baik banget sama saya dan nge-treat saya dengan baik. Sampai di bulan September 2021 kemarin kami renggang, memang karena kesalahan saya dan saya minta maaf. Dulu-dulu saat saya salah dan minta maaf dia pasti bilang "Udah gapapa, kalo ada apa-apa cerita ya" tapi saat itu dia marah karena dia ga suka saya cerita tentang hubungan kami ke orang lain.

Oiya kami LDR.. kita semakin renggang, saya masih berusaha memperbaiki hubungan saya tapi dia tidak. Dia dingin, cuek, tidak mengirimi saya pesan tapi notifikasi WAnya online selalu. Saya curiga tapi saya tetap berpikir positif. Akhirnya saya tidak kuat lagi dan chat dia duluan menanyakan perihal hubungan saya dan dia, meminta kejelasan dan kepastian. Dia jawab tidak tau, dia Bingung, dia ingin fokus dengan kuliah dan santri-santrinya karena dia sedang menjalani masa pengabdian di pesantren. Dan akhirnya dia bilang ingin lost contact sampai waktu yang tidak ditentukan, saat itu dunia saya runtuh.. saya menangis sejadi-jadinya dan menelfon teman saya, saya menangis ditemani teman saya sampai tengah malam dan saya lihat notifikasi WA-nya online. Saya semakin yakin kalo dia mendua. Setelah itu saya masih galau lah dan lain sebagainya sampai berat badan saya turun 4kg. Saya terlihat baik-baik saja di depan orang rumah tapi saat di kamar sendiri saya menangis.

Baca juga: Perubahan Drastis pada Diri Anak, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua

Suatu saat sahabat saya main ke rumah dan menanyakan hubungan saya dengan dia, dan dia bercerita tentang hal yang dia ketahui bahwa laki-laki yang dekat dengan saya itu mendekati perempuan lain dan 2 orang sekaligus. Saya semakin patah. Saya kembali menangis dan akhirnya teman saya mengajak saya pergi jalan-jalan keluar rumah.

Setiap hari batin saya berperang, saya tahu hal ini tidak boleh dilanjutkan krna memang dalam agama tidak dibenarkan. Tapi saya mencintai dia, sangat dalam. Astagfirullah. Hingga akhirnya hal yang membuat saya gundah, gelisah terngiang-ngiang terus kejadian tersebut adalah akhir tahun kemarin dimana saya dan dia berjanjian untuk bertemu. Saat itu sore hari, dia sebenarnya sudah agak enggan bertemu saya, saya yang nekad berangkat tanpa diberi kabar dia. Saat saya sampai di lokasi saya telpon dia, dan akhirnya dengan nada terpaksa dia bilang "Tunggu disitu". Saya menunggu lama. Saat itu pikiran saya, saya hanya ingin menyelesaikan semua masalah saya dengan dia. Karena jujur saya masih terbebani. Dan akhirnya dia datang, kami mengobrol dengan canggung, hingga akhirnya saya confess bahwa saya kangen dengan dia tapi ya sudah kita sudah tidak bisa bersama lagi. Saya menangis karena masih tidak menyangka akan berakhir dengan dia. Dia berkata "Kita fokus masing-masing ya, aku gamau pendidikan kamu hancur". Tiba-tiba dia mencium saya. Saya heran dengan diri saya kenapa harus mengiyakan….Akhirnya dia meminta saya untuk pulang karena memang sudah magrib.

Saya di perjalanan menyadari apa yang sudah terjadi dan saya menangis saat naik motor. Sampai di rumah sebelum tidur saya kembali menangis, saya merasa menjadi wanita bodoh yang dengan mudah terpedaya. Saya terus teringat kejadian itu hingga dampak nya saya tidak fokus untuk sholat,  itu yang paling menyakitkan

Baca juga: Penasaran dengan Toxic Productivity

Saat ini yang membuat saya sedih adalah saya tidak bisa merasakan apapun saat sholat, hampa. Saya merasa Allah marah dan kecewa terhadap saya karena telah begitu. Saya merasa tidak berguna lagi, untuk apa saya hidup kalo Allah meninggalkan saya. Saya sudah tidak paham lagi dengan diri saya. Saya ingin bertaubat pak…Saya ingin lepas dari semua belenggu perasaan ini dan saya ingin kembali merasakan nikmatnya ibadah tapi hati saya seperti sudah tidak bisa merasakan apapun kecuali rasa sedih saat melakukan hal itu tapi saya juga menikmati hal itu. Perang batin ini terus terjadi. Mohon beri saya pencerahan pak, saya tidak kuat untuk terus merasakan hal ini dan hidup dalam keadaan ini.  Saya tau bahwa penolong dari setiap masalah ada sabar dan sholat, tapi saat sholat saja saya tidak fokus dan ga dapet feel-nya, lalu saya mau kemana lagi? Disaat saya merasa bahwa saya ini dihukum oleh Allah, Allah marah dengan saya tapi saya tetap saja masih mencintai laki-laki itu.

 

Wa’alaikum salam wr. wb.

Hormat saya,

F

 

Jawaban:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Semoga kebahagiaan menyertai hari-hari Anda, Mba. Terima kasih sudah berkenan berbagi cerita di sini. Pada dasarnya semua manusia pasti punya salah kecuali Rasulullah SAW. Dan kita semua tahu bahwa Allah adalah Maha Pengampun. Seorang hamba yang betobat dan mohon ampun kepada Allah akan diampuniNya SWT dan Allah akan rubah dosa-dosanya menjadi gunung-gunung pahala. Demikianlah luasnya ampunan Allah SWT. Tinggal bagaimana kita bersikap setelah berbuat kesalahan.

Saya melihat, Anda begitu menyesal dan ingin bertaubat. Maka itu menjadi modal bagi Anda untuk Taubat dengan sesungguh-sungguhnya. Selain adanya penyesalan, syarat Taubat adalah  berjanji untuk tidak mengulanginya. Anda tambahkan itu, maka Insya Allah taubat Anda diterima Allah SWT. Berjuanglah semampunya untuk tidak mengulangi kembali. Mohonlah kepada Allah agar diberikan kekuatan menjalaninya.

Baca juga: Tips Move On Setelah Dighosting

Tetaplah sholat seperti biasa dan janganlah memaksa diri Anda untuk terus khusyu ketika sholat. Allah Maha Tahu akan kondisi HambaNya. Maka beribadahlah semampunya dan biarkan Allah memperbaiki kualitas ibadah kita...Berjuanglah untuk tetap menjaga harga diri dan kehormatan Anda. Allah pasti punya rencana yang lebih baik dari peristiwa yang Anda alami. Jila Anda fokus dengan perbaikan diri Anda, Allah akan kirim jodoh yang baik juga Insya Allah...berusahalah untuk berhusnudzon terhadap semua ketentuan Allah...

Semua terjadi karena takdir Allah. Dan semuanya pasti ada hikmahnya. Ketika manusia bersalah dan kemudian bertaubat dengan sebenar-benarnya maka Allah telah menyiapkan kedudukan yang jauh lebih mulia....maka kembalikanlah semua kepada Allah..akui kelemahan kita di hadapan Allah dan mohon perlindungan dari Allah. Maka Allah akan menolongnya.

Allah Maha Tahu. Berusahalah semampunya dalam beribadah. Lakukan saja sholat Anda dengan sungguh-sunguh. Nanti Allah akan rubah kondisinya sesuai seberapa besar usaha kita untuk mendekat kepadaNya. Setan akan senang kalau manusia ga sholat, dan ga beribadah termasuk menghembuskan pikiran seperti sholatnya merasa terhalangi, merasa ga tersambung, hampa dsb,  ujung-ujungnya malas sholat dan akhirnya ga mau sholat. Itulah tujuan setan...Sholat itu sah asal sesuai syarat dan rukunnya. Khusyu tidak menjadi syarat sahnya sholat. Dan untuk mencapai khusyu sepanjang sholat itu sesuatu yang sangat susah. Jadi tidak usah memaksakan diri untuk khusyu ketika sholat.

Baca juga: Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam kehidupan Pasca Menikah dari Sisi Psikologis

Agar tidak ingat dengan dia, cobalah untuk mengalihkan pikiran Anda. Jika muncul lintasan pikiran tentang dia, jangan diikuti. Cepat-cepat alihkan dan abaikan. Karena lintasan pikiran jika diikuti maka akan muncul pikiran yang lebih dalam yang akhirnya akan membuat Anda bersedih dsb. Jika perlu Anda bisa memblokir dan mendelete nomor kontak dan medsosnya. Agar dipaksa untuk terlepas dari dia.

Mungkin itu yang bisa saya sampaikan, Mba. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan. Semoga masalahnya segera selesai ya…Tetap berhusnudzon pada Allah SWT.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam hormat,
Dr. Muhammad Fakhrurrozi, M. Psi, Psi