Ziarah Makam KH. Abdullah Hadziq, Pengasuh Pondok Pesantren Balekambang Jepara

Memperoleh Donasi Sebesar : Rp 0. Donasi Sekarang
 
Ziarah Makam KH. Abdullah Hadziq, Pengasuh Pondok Pesantren Balekambang Jepara
Sumber Gambar: Muhammad Ali/Soeara Moeria

Laduni.ID, Jakarta – KH. Abdullah Hadziq atau Mbah Dullah adalah pengasuh Pondok Pesantren Balekambang, Jepara generasi kedua. Menurut catatan silsilan dari keturunan Mbah Tasmin, Mbah Dullah merupakan putra dari pasangan KH. Hasbullah, pendiri Pondok Pesantren Balekambang, Jepara (saat ini bernama Pondok Pesantren Raudlatul Mubtadiin Balekambang) dengan Su’adah binti Ilyas bin Muhammad Tasmin Ngroto bin Kiyai Pupus Pati.

Diriwayatkan dari Maulana Al-Habib Luthfi bin Yahya, Mbah Dullah pernah menimba ilmu di tanah suci Mekkah selama 12 tahun. Di sana beliau berguru kepada Syekh Mahfud at-Tarmasi, Syekh Dimyathi, dan Syekh Nahrawi al-Makkiy, seorang mursyid Thareqah Syadziliyah. Serta Mbah Dullah juga pernah berbai’at thariqah kepada Maulana Habib Luthfi bin Yahya muda.

Dalam perjalanan hidupnya, Mbah Dullah adalah seorang penggerak NU di Jepara. Kiprahnya dalam memasok logistik untuk para pejuang saat perang di Surabaya tak terbantahkan. Bahkan, Hadratussyekh KH. Hasyim Asy’ari, yang juga merupakan guru beliau, memberikan sebuah tongkat komando sebagai bentuk kepercayaan kepada Mbah Dullah.

Pribadi yang wara’ dan zuhud membuatnya disegani oleh siapapun. Ketawadhuan beliau menjadi cerminan dari akhlak mulia. Sifat inilah yang kemudian diteruskan oleh para santri dan muhibbin beliau, termasuk KH. Hayatun Nufus Abdullah Hadziq, salah satu putra beliau yang juga menjabat sebagai Rais Syuriah PCNU Jepara.

Lokasi Makam

KH. Abdullah Hadziq wafat pada 10 Ramadhan (1985), Jepara berkabung, diam dalam keheningan. Seorang ulama yang sangat dihormati dan disegani wafat di bulan yang mulia. Pecah tangis para santri, keluarga, serta masyarakat mengantarkan beliau pada keabadian.

Sebelum wafatnya, KH. Abdullah Hadziq berwasiat untuk tidak membuatkan kijing pada makamnya, serta apabila melaksanakan haulnya nanti, baiknya untuk mengkhatamkan Al-Qur’an.

Makam KH. Abdullah Hadziq berada di belakang Masjid Penggung, Desa Gemiring Lor, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara (CEK DI SINI). Pada haul-haul sebelumnya, tidak kurang dari 5000 santri dan masyarakat menghadiri Haul KH. Abdullah Hadziq yang diadakan setiap tanggal 10 Ramadhan.

Sumber foto: pesantrenbalekambang.org, Muhammad Ali/Soeara Moeria


Editor: Daniel Simatupang